13. 불화 : Feud

1K 226 24
                                    

→ ᴥ ←

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

→ ᴥ ←

No Plagiat - Please!

→ ᴥ ←

"Hanya itu?" [Name] memicingkan mata, memperjelas pandangan ke belakang tubuh Haejun yang memasang ekspresi congkak. "Baiklah."

"Rupanya kau cepat mengerti situasi, ya? Tentu saja kematianmu tidak akan mudah begitu saja, tapi aku mengizinkanmu untuk mati semudah itu." Haejun tidak sabar menanti gadis itu mati dengan tangannya sendiri. Ini adalah kematian yang menyenangkan untuk di tonton.

"Apa maksudmu?!" Yoojin beseru tak terima. Matanya menatap lekat sisi wajah [Name] yang dipenuhi darah yang sudah mengering. Jantungnya bertalu-talu, lalu mencolos ketika [Name] mengarahkan moncong pistol ke pelipisnya sendiri. Meneguk ludah susah payah, "Kau nggak akan melakukannya 'kan... [Name]?"

"Tentu saja harus. Kalau aku tidak melakukannya, dia bisa mati." [Name] menoleh ke arah Yoojin, tersenyum manis.

Yoojin benci melihat [Name] tersenyum karena ada ketakutan yang menyelimuti hatinya. Dia hanya takut, senyum itu adalah senyum terakhir yang bisa dilihatnya lagi. "Bukankah sudah kubilang, aku tidak mengizinkanmu mati."

"Iya aku tau." [Name] tertawa renyah. "Mana mungkin aku bisa mati di depanmu. Seandainya aku terluka. Kau 'kan bisa bawa aku ke rumah sakit lagi."

Jonggun hanya diam membisu, tidak tahu harus berkata apa. Situasi sekarang sangat sulit untuk memilih, dua-duanya sangat buruk. "Tenangkan dirimu. Pasti ada cara lain, selain mati konyol seperti itu."

Crystal menggeleng. "Kau gila? Jangan lakukan itu! Aku tak mau kau mati hanya gara-gara aku diancam pistol! Kau tak boleh mati. Apa pun yang terjadi, jangan mati karena kebodohanku sendiri!"

"Kau tak bersalah dan tak berhak mati atau pun terluka." [Name] terdiam sejenak, melirik Jonggun yang diam saja. Bagaimanapun ia sudah berjanji kepada laki-laki itu. "Seharusnya aku yang ada di posisimu."

"Tidak. Kau tak perlu merasa bersalah. Ini semua salahku yang tidak bisa melawan mereka!" Crystal merasakan nyeri di pipi ketika membuka mulutnya.

"Bodoh! Kau lupa yang aku berikan padamu?" [Name] membuang napas secara perlahan, guna meredakan rasa kesalnya.

Crystal mengerjapkan mata. Seketika teringat percakapan sebelum mereka benar-benar masuk. [Name] memberi pistol dan menyuruh menyelipkannya di pinggang.

Benar juga, kenapa tidak terpikirkan sedari tadi? Tangan Crsytal meraih pistol, menghantamkannya ke mata Haejun yang langsung mengerang kesakitan.

BUK!

"ARGHHHH! BRENGSEK!" Haejun memegangi matanya yang mengeluarkan darah. Dengan sisa kekuatan, Haejun meraih rambut panjang Crystal membuatnya tersentak ke belakang. "Berani-beraninya kau! Dasar, jalang sialan!"

Շ. THIEF ᴥ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang