a Reason 0.3

35 5 0
                                    

Ringgg ringgg. . . . .

Entah apa yang terjadi, tiba tiba alarm yang ada di sekolah berbunyi nyaring dan pintu yang ada di gerbang tertutup secara otomatis. Mrs.Weasley yang ada di kelas berteriak menyuruh kami untuk merunduk dan menepi ke arah belakang kelas. Hal seperti ini belum pernah terjadi selama aku sekolah di sini, apa ada sesuatu buruk yang terjadi di luar sana, tapi apa?.

Saat semua anak anak diam, pengeras suara yang ada di kelas berbunyi, sebuah pengumuman dari kepala sekolah.


" Di harapkan untuk semua murid murid yang ada di dalam kelas untuk tetap di kelas, jangan keluar sampai penyidik dan polisi datang, Dan ada kabar duka dari Derry anak 12.4 meninggalkan di gedung laboratorium, di temukan'nya mayat Derry pada waktu 14.50 oleh murid murid kelas 12.2 yang akan melakukan kegiatan kelas di gedung laboratorium. Di mohon untuk tetap waspada sekian dan terima kasih. "


    Oh God, Derry kapten basket yang ada di sekolah, yang benar saja bahkan tadi pagi aku masih melihat'nya tertawa bersama teman temannya bagaimana mungkin dia bisa tiba tiba meninggal. Suasana di kelas Ku sangat ricuh, berteriak ketakutan bahkan teriakan dari kelas lain pun aku bisa mendengar. Saat melihat kelas tidak kondusif Mrs Weasley menenangkan kami semua dengan sedikit bentakan dengan suara yang bergetar ketakutan.

" Diam, apapun yang terjadi diluar sana, aku berjanji kita semua akan baik baik saja, tetap tenang dan jangan membuat keributan, sebentar lagi polisi akan datang okey, tetap tenang . "


Setelah Mrs Weasley menenangkan kami semua dengan ucapannya, kami semua berangsur angsur diam dan tetap duduk di sudut belakang kelas berdempetan satu sama lain. . .
Jujur aku masih tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi, pertama pagi tadi aku masih melihat'nya dan kedua saat jam kosong tadi aku pergi ke gedung laboratorium tapi sungguh tidak ada siapapun, bahkan aku tidak melihat Derry sama sekali, kecuali pemuda yang membuat ku pingsan waktu itu. Jika Derry di temukan pukul 14.50 , bukannya dia seharusnya meninggal sebelum pukul 14.30 bukan? ?.

Bunyi sirine polisi datang memasuki area sekolah. Beberapa polisi dan tenaga medis turun dan segera menuju ke arah gedung laboratorium, aku melihatnya dari jendela yang ada di kelas ku. Terjadi kericuhan diluar, dan tubuh ku seketika bergetar saat kantung jenazah Derry di bawa keluar perasaan mual tiba-tiba menyerang ku. Sungguh selama hidup ku aku belum pernah melihat hal seperti ini, dan kenapa harus terjadi di sekolah'ku. Saat aku masih menatap ke luar kelas, ponsel ku berbunyi ternyata ayah ku menelfon..


" Hay son? Apa kamu baik baik saja ?". tanya ayah ku  dari seberang telfon aku bisa melihat ayah dari sini bersama beberapa polisi  dan juga penyidik .

" dad what happened? Is everything okay?  "

"Yes everything is fine, stay in the classroom and listen to the teacher okay"



" I'm scared "

" Trust me everything will be fine, aku akan menyuruh mom untuk menjemput mu pulang sekolah nanti, jangan pulang sendiri okey, tunggu di dalam kelas biar mom yang menyusul mu ke dalam kelas . Kita akan bertemu lagi di rumah. "

Saat panggilan sudah terputus, aku mengarahkan pandangan keluar jendela sekali lagi untuk melihat keadaan yang ada di luar. Tuhan ku mohon semoga semuanya baik baik saja.

2 jam telah berlalu akhirnya sirine mobil polisi dan beberapa mobil yang lain meninggalkan area sekolah. Ku hembuskan nafasku untuk membuat badanku lebih rileks karena sedari tadi terus bergetar. Saat suasana sekolah sudah tenang guru guru menyuruh kami untuk segera pulang ke rumah. Saat aku mengambil tasku suara ibuku memanggil nama ku membuat ku tenang dan juga ingin menangis.


" Loeyn, my son "

" Mom, I'm scared .... "

" Everything it's fine , ayo kita pulang dan menunggu dad di rumah "










                 -****-****-****-


Tring...
Tring...
Tring...


Suara besi yang bergesekan dengan jendela yang ada di sepanjang lorong yang ada di sekolah memecah kesunyian. Suara langkah kaki dengan hentakan yang tipis dan seringnya bulu melintasi lorong demi lorong sampai di depan kelas 12.3,

Krietttt, , ,

Suara pintu terbuka dengan dorongan kecil dari seseorang yang ada di ambang pintu kelas tersebut Dan..............,...............,................












TBC

A Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang