11. Katak

646 73 4
                                    

"Kerjain tugas gue, harus bener semua. Dikumpulin besok," Aksa memerintah Tara yang sedang berkutat dimeja belajar untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan Bu Erni tadi siang.

Tara menoleh tak percaya, ia mengambil buku besar Aksa lalu melempar balik kepada pemiliknya, "Ogah, emangnya gue babu lo?"

"Gue posisinya disini suami, dan lo istri. Lo harus nurutin semua perintah gue tanpa kecuali,"

"Gue istri, bukan budak."

"Yaudah lo jadi budak gue aja," celetuk Aksa. Ia menyerahkan bukunya ke Tara, "Nih kerjain,"

"Percuma juga Tuhan karuniai otak buat lo, nggak guna soalnya."

"Lo berani ngelawan gue?"

"Iya, gue berani. Kenapa? Mau sebadan lo biru-biru semua?" ujar Tara lebih ngegas.

Aksa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Benar juga, ia selalu kalah telak jika berhadapan dengan Tara. Masih beruntung pada malam kemarin, dirinya tidak dibunuh oleh cewek seram tersebut.

"Iya juga, hehe," Aksa menyengir, dia berbalik badan mengurungkan niatnya, "Oke lah, gue kerjain sendiri."

Tara melotot keheranan, lelaki dihadapannya ini kelakuannya tidak jelas sekali. Gadis itu menggelengkan kepala, menyobek bagian tengah buku, menulis sesuatu disana lalu menyerahkan kepada Aksa yang duduk disofa.

"Nih, baca. Terus tandatangan,"

Kesepakatan Pernikahan
Aksa dan Tara

1. Sembunyikan dari teman dan pihak sekolah
2. Punya pacar masing-masing = Nggak masalah
3. Sentuh dikit? Digebukin
4. Jangan bawa-bawa status suami dan istri. Kita musuh
5. Paling penting, TARA NGGAK IKUT GENG MANA PUN

Tertanda 1,                         Tertanda 2,

Taksa Zayyan G.                Dewangga B.

Aksa mengernyit, langsung menandatangani kertas tersebut. "Poin nomor tiga aneh. Siapa juga yang mau nyentuh lo? Badan kaya triplek gitu,"

"Sengaja, biar lo nggak cabul,"

"Otak gue nggak mesum ya, nenek lampir. Lagian sampai kapanpun, lo nggak bakal mengandung darah daging gue. Gue benci sama lo, dan nggak mau nyentuh lo,"

"Idih, gue juga males kali punya anak dari lo. Kalo bisa nih, abis lulus langsung cerai," balas Tara.

"Bisa tuh, abis lulus aja kali ye? Gue mau hidup bahagia sama lima istri, tapi lo jangan nangis karena nggak termasuk dalam list,"

Tara terkesiap, ia mengambil boneka beruang besar diranjangnya kemudian melempar ke wajah Aksa. "Kepedean! Gue juga gamau kali! Najis,"

"Beres tanda tangan." Aksa menumpuk kertas dan pulpennya diatas meja, "Gue mau ke dapur sebentar."

Lantas, kaki jenjang Aksa melangkah pelan menuju dapur untuk mengambil air minum. Laki-laki itu mengambil gelas dirak, namun ia mendadak berhenti karena menemukan sesuatu yang aneh dipojokan dapur.

"Apaan tuh?" gumam Aksa.

Sepersekian detik kemudian Aksa melotot, "WOIIII AAAAAA TARAAAAAA!!!!!"

DEWANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang