12. Balas Dendam

669 76 7
                                    

Tidak jauh dari kelas XI IPS 1, Tara sedang berjalan menuju kelasnya bersama Kenan dan Ivonna yang sedang bersenda gurau. Sementara, Tara hanya melamun memikirkan hal yang tak seharusnya ia pikirkan.

Kenan menoleh ke arah Tara yang sedang melamun, ia menepak pundak Tara. "Woi! Ngelamun aje lo, nanti kesurupan setan peliharaan Ivonna."

Ivonna memberengut kesal, "Maksudnya kesurupan lo, Nan?"

"Hah maksud?"

"Ya kan lo setan peliharaan gue." ucap Ivonna enteng. Sepersekian detik kemudian, Kenan giliran menepak pundak Ivonna.

"SIALAN LO!" umpat Kenan.

Ivonna mengusap pundaknya, "Lo kasar banget. Pantes ga punya pacar."

"Alah! Lo aja kasar, cewek tuh harusnya lemah lembut dan anggun. Makanya ga punya pacar," balas Kenan.

"Lo lagi nyindir gue juga?" sahut Tara karena merasa dirinya tidak mempunyai sifat lemah lembut dan anggun.

Kenan mengangguk cepat, "Iya, lo juga! Pantes kalian ga ada pacar."

"Gue tumbuk mental gigi lo, Nan."

Ivonna terbahak dengan ancaman Tara. "Tumbuk aja tumbuk, biarin Kenan ompong. Hahaha,"

Kenan memasang ekspresi wajah memberengut, "Pada demen banget nistain gue. Nangis nih,"

"Nangis aja sono, ga peduli kita mah. Ya nggak, Ra?"

"Iya, gue bantu biar tambah nangis juga boleh nih."

Tiba-tiba seorang gadis menghampiri mereka bertiga. Cewek tersebut sepertinya anak murid kelas 10 karena logo X dilengan kirinya.

"Kak Tara yang ini kan ya?" Ia menunjuk Tara.

Sekilas Tara melirik jahitan nama yang terpasang di seragam adik kelas tersebut. Almahera Putri.

"Kenapa nyari Tara?" tanya Ivonna was-was. Ia memandang Alma dengan tatapan curiga.

Alma tersenyum semringah, "Kak Tara dipanggil Pak Joko buat mewakili lomba basket antar sekolah satu bulan lagi,"

"Bilangin ke Pak Joko, kali ini ngga dulu. Mungkin besok lagi." Tara menatap Alma dengan sorot dingin.

"Yah... padahal kakak jago main basket. Ikut dong kak, Pak Joko juga galak. Nanti kalo aku ngga berhasil bawa kakak ke Pak Joko, aku dimarahin." keluh Alma.

"Ngga tetep ngga, jangan paksa gue. Pak Joko pasti ngerti,"

Wajah Alma cemberut, "Ih ayo dong kak, ini tuh peluang bagus biar kakak bisa jadi juara! Kakak juga keren banget pas main basket."

"Lo denger yang Tara bilang? Dia bilang ngga. Yaudah jangan maksa," ketus Kenan.

Alma menundukkan kepalanya, tatapan nya menjadi sendu. "Nanti kalo Kak Tara ngga ikut, Pak Joko ngancem buat nurunin semua nilai mata pelajaran aku. Secara kan dia wali kelas ku, ayo dong kak..."

"Lo kelas mana?" tanya Ivonna.

"10 MIPA 2 kak, wali kelasnya kan Pak Joko."

DEWANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang