TWIN'S MAFIA - 17

1.3K 117 3
                                    

"Kenapa cuma dilihatin makanannya? Gak enak?" Tanya Elrond menatap heran ke arah Meggie yang hanya memainkan makanannya.

Setelah bertemu dengan kedua orang tua Meggie tadi, Elrond mengajak Meggie untuk menemui kedua orang tuanya namun, mereka mampir dulu ke restoran untuk makan siang.

"Gua gugup," balas Meggie jujur.

"Why?" tanya Elrond kepada kekasihnya itu.

"Ibu Lo galak gak? Ayah Lo galak gak?" tanya Meggie sambil menatap manik mata Elrond, Elrond tersenyum saat mendengar ucapan Meggie.

"Engga sayang, ayah sama bunda engga galak. Kamu makan dulu, mereka sudah nunggu kita." balas Elrond sambil mengelus rambut Meggie.

Meggie mengangguk, semoga saja apa yang di ucapkan oleh Elrond benar. Jika bohong, matilah Meggie. Setelah selesai makan dan juga sudah selesai membayar makanan, mereka memutuskan untuk pergi karena kedua orang tua Elrond sudah menanti kehadiran Meggie.

Selama perjalanan menuju rumah Elrond, Meggie sama sekali tak melepas genggaman tangan pria itu. Elrond tersenyum geli saat melihat wajah gelisah Meggie, Elrond tak menyangka seorang leader mafia seperti Meggie bisa gelisah saat ingin bertemu dengan calon mertua.

"Kenapa Lo ketawa? Ada yang lucu?" tanya Meggie.

"Engga, kamu cantik." balas Elrond seadanya.

Meggie menatap malas ke arah Elrond, sekitar 25 menit berkendara akhirnya mobil yang di kendarai Elrond memasuki area halaman rumah. Rumah mewah yang hampir mirip dengan rumah, yang Meggie tempati.

Meggie menghela nafas panjang lalu, turun saat pintu mobil sudah di buka oleh Elrond. Meggie menatap sekeliling, pandangan matanya berhenti tepat di sebuah mobil Ferrari berwarna merah.

"Itu mobil siapa?" tanya Meggie kepada Elrond.

Elrond menatap ke arah yang di tunjuk oleh Meggie, dirinya sendiri tak tahu itu mobil milik siapa. Karena, setahunya keluarganya tak ada yang menyukai warna merah.

"Saya gak tau, setahu saya mama ataupun papa gaada yang punya mobil warna merah." balas Elrond.

Meggie mengangguk, sejujurnya ada perasaan mengganjal di hatinya. Ia hanya penasaran siapa pemilik mobil merah itu, Elrond mengajak Meggie masuk.

Baru saja Elrond masuk bersama dengan Meggie, tiba-tiba ada seorang wanita lumayan muda, datang menghampiri Elrond.

"Hai, Eron. Lama tidak bertemu, apa kabar?" tanya wanita itu dan bergelayut manja di lengan Elrond.

Meggie memandang dengan tatapan tajam dan dengan terpaksa melepaskan genggaman tangannya dari Elrond, beberapa saat kemudian ada seorang wanita paruh baya datang menghampiri Elrond.

"Hai sayang, apa kabar son?" tanya wanita itu kepada Elrond.

"I'am fine, mom. But, i'am don't like." balas Elrond sambil melirik ke arah wanita yang tengah memeluk lengannya.

"Ihh, kamu kok bilang gitu sih?! Aku sudah datang jauh-jauh dari LA, masa gitu tanggapan kamu." ucap wanita itu dengan nada sok ngambek.

"Saya gak minta kamu datang kemari dan saya juga tidak ingin melihat mu, tolong lepaskan dan tolong hormati calon istri saya!" ucap Elrond melepaskan pelukan wanita itu dengan kasar lalu menari Meggie kedalam pelukannya.

"Ma, ada yang mau Eron bicarakan." ucap Elrond dan mama langsung mengangguk.

"Duduk dulu. Katherine, kamu pasti lelah duduk juga sana." ucap Zeyaa (mama Elrond).

Elrond berjalan sambil merengkuh pinggang Meggie dengan posesif, gadis bernama Katherine tadi menatap tak suka ke arah Meggie.

Saat semuanya sudah duduk, datang Zioo (papa Elrond) dan langsung duduk di hadapan putranya. Sejujurnya Zioo sudah tahu apa hal yang ingin di bicarakan oleh putranya.

TWINS MAFIA || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang