Seroline
Raka melambaikan tangan pada seorang gadis cantik yang baru saja masuk.
"Gue tinggal dulu, temen gue dateng," pamit Raka pada seorang pegawai Abangnya. Dia lagi partime jadi barista.
"Lo pasti sibuk banget, sorry ganggu waktu lo," kata Aelisa Annara Halim. Mengambil tempat duduk di dekat jendela. "Lo apa kabar, Raka?"
"Gue baik. Sans, ngga sibuk ko kalo buat cewek cantik," Raka pun terkekeh, mencairkan suasana. "Ada perlu apa ngajakin gue ketemu?"
"Ada yang mau gue omongin."
"Penting?"
"Sangat."
Raka mengangguk. "Sure, talk to me."
Lisa meminum air di depannya sebelum bicara.
"Gue mencintai Janu." Lisa memperjelas, "sangat mencintai Janu."
"Lo tunangannya, udah pasti lo mencintai Janu." Raka memberi komentar. "Kalian pasangan yang saling mencintai."
"Lo baik-baik aja?" tanya Lisa.
Kalimat Raka tertahan, ia membeku dengan jantung yang berdegup lebih kencang. Sekarang otaknya dipaksa berpikir cepat menemukan semua kemungkinan kalo Lisa tau perasaan terlarangnya.
"Gue baik-baik aja." ucap Raka tersenyum tenang yang bagi Lisa terlihat sedikit dipaksakan.
"Ngga gue sangka, jadi tipe lo yang susah digapai ya? Tunangan gue?"
"Sa..."
"Kaisar Janu Abrisam? Standar lo tinggi banget." Oke Raka paham. Lisa berhak marah. "Gue tau lo seorang Hartono. Abrisam dan Hartono memang bersahabat, tapi keluarga Abrisam butuh menantu perempuan, dan mereka memilih Halim untuk meneruskan garis keturunannya. Hartono pasti akan menuntut hal yang sama pada lo dan Kak Chandra," suara Lisa terdengar lembut, tapi kalimat itu seolah mengatakan 'lo udah kalah'.
"Gue ngga mau lo berpikir kalau gue 'jahat'. Tapi sejak awal Janu memang milik gue. Kami sudah dijodohkan sejak kecil, kami bertunangan, dan beberapa tahun lagi kami akan menikah... lalu dikaruniai putra-putri yang lucu."
Raka mengulum bibir bawahnya. Sungguh, dia ngga pernah menyesal terlahir sebagai laki-laki. Tapi, rasa sakit yang selama ini dia kubur dalam-dalam, mendadak ingin membebaskan diri dengan cara yang sangat brutal.
"Gue tau. Janu akan menikah dengan lo, dan kalian akan hidup bahagia selamanya." Raka berkata lirih. "Maaf untuk segalanya...."
Lisa menatap Raka dengan pandangan yang sulit diartikan. "Lo ngga membenci gue?"
"Terlalu kekanakan membenci teman sendiri, kita udah berteman lama, Lisa. Pertemanan kita akan hancur karena berebut cinta—itu hal terkonyol yang pernah gue denger selama seumur hidup." Raka bercerita. "Dunia bukan milik mereka yang punya hati pembenci, mereka ngga akan merasa bahagia. Kebahagiaan hanya akan dirasakan orang-orang baik."
"Orang baik seperti Raka. Lo akan bahagia di masa depan, bersama orang baik tentunya."
Tautan mata dua orang yang mencinta pria yang sama itu bertemu. "Terimakasih, Lisa."
"Gue yang seharusnya berterimakasih."
Awalnya mungkin Raka ngga nyaman dengan eksistensi Lisa, karena gadis itu hanya akan mengingatkannya pada rasa sakitnya. Namun, dua puluh menit berlalu dan obrolan mereka malah kemana-mana, mengalir seperti air, seru sekali.
ID trakter: https://trakteer.id/star95
Fyi: Seroline adalah Cafe milik bang Chandra–Abang Raka, tempat Raka dan ketiga sahabatnya biasa ngeband kalo weekend. Ada di 'Crush Me'. Baca aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAISAR JANU [boyslove]
RomanceHubungan abu-abu Raka dan Janu yang kaya tiramisu. Manis, pahit, tapi bikin candu. . . . Saran: sebelum baca ini mending baca 'Crush Me' and 'Pacar' dulu. Cari aja di profil gue. ⚠️membaca cerita ini dapat menyebabkan guling-guling dan uwuphobia. ⚠...