Janu masuk ke dalam kamarnya dan melemparkan tubuh besarnya ke kasur. Cowok itu baru aja pulang bimbel. Dia ingin tidur sebentar lalu mandi setelah itu. Namun, niatnya gagal karena dering pada ponselnya, dengan malas Janu melihat layar ponsel. Tertera nama Raka disana. Janu buru-buru mengangkatnya.
"Hallo, Ka?"
"Hiks... Hiks..."
Janu panik, "Raka kenapa?"
"Janu... gue... gue jatoh pas latian naek motor ama Satya," suaranya agak tidak jelas karena sambil menangis. Raka itu tidak pernah menangis, tapi dia tidak suka tubuhnya sakit.
"Udah hubungin Bunda? Kakak lo?"
"Hiks... gak aktif."
"Yaudah, tenang ya. Gue ke sana."
Mahasatya, gue tandain lo.
"Gapapa? Mana yang sakit?" Janu memeriksa tubuh Raka dari atas sampai bawah. Kakinya terkilir dan ada luka di lutut dan lengannya, mata dan hidungnya juga sangat merah karena sehabis menangis.
"Ngga papa, tadi sakit..." Raka mendongak menatap Janu. Raut wajah Janu terlihat jelas di mata Raka.
Khawatir sekali, huh?
"Mana Satya?" tanya Janu serius. Berniat mengomelinya.
"Lagi ngurus administrasi."
"Janu..." Raka menggenggam kelingking Janu dengan tangannya.
Janu tau Raka akan sangat manja saat sakit. "Mau minta apa hm?"
"Mau peluk..." tatapan Raka memohon seperti anak kecil. Lucu banget, pikir Janu.
Janu terkekeh pelan, lalu mendekatkan dirinya kepada Raka. Memeluk si manja sambil mengelus rambutnya. Raka asik membenamkan wajahnya pada dada Janu, dalam hati ia tersenyum senang.
ID trakter: https://trakteer.id/star95
Seluruh apresiasi yang kalian berikan untuk akun di atas akan didedikasikan untuk memberi makan 8 ekor kucing yang aku rawat, dan kucing liar di sekitar rumah. So, dengan kalian ikut berkontribusi, kalian telah membantu hewan mamalia itu untuk terus hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAISAR JANU [boyslove]
RomansaHubungan abu-abu Raka dan Janu yang kaya tiramisu. Manis, pahit, tapi bikin candu. . . . Saran: sebelum baca ini mending baca 'Crush Me' and 'Pacar' dulu. Cari aja di profil gue. ⚠️membaca cerita ini dapat menyebabkan guling-guling dan uwuphobia. ⚠...