[10]forgotten comfort:<

11 3 0
                                    

Mereka pun mengobrol dengan akrab. Eljootha yang dari jauh memperhatikan mereka dengan kesal.


•~

Esok nya, Lessyna sedang mengobrol dengan Daensoo.

"Sepertinya semalam di kelas mu ada murid baru"

"Ya, Nama nya Arleo Deulyi tapi bisa di panggil Arleo aja"

"Benarkah? "

Di kelas, Eljootha menunggu Lessyna di depan pintu kelas dengan ekspresi kesal.

"Aku sudah tidak tahan lagi! Jauhi Lelaki itu! "

"Siapa yang kau maksud? "

"Murid baru itu... Arleo!? "

"Memang nya kenapa? Emang nya kau siapa? Apa peduli mu? "

"Aku peduli karena aku... Menyukai mu"

Lessyna terkejut, ia bingung namun ia mengerti. Ia berpura-pura polos dan tidak tau apa yang Eljootha bicarakan

"Aku tidak peduli apa maksudmu"

Lessyna langsung pergi dan meninggalkan Eljootha di sana.

Sepulang sekolah, Lessyna pulang sendiri. Tiba-tiba Arleo muncul dan menghampiri Lessyna.

"Hei, kau kenapa? Jangan begitu, cantik mu bisa hilang. "

"Aku sedang tidak ingin bercanda saat ini"

"Mau ku hibur? Ayo?! "

Arleo menarik tangan Lessyna dan mengajak nya se sesuatu tempat. Sesampainya, Lessyna terkejut dengan apa yang matanya Lihat.

"Apa ini? " Tanya Lessyna yang terkejut dan tidak percaya dengan pemandangan tersebut.

Yaitu Pemandangan Pegunungan Sore, Awan Jingga, Matahari yang akan tenggelam sambil di temani Angin Sepoi-Sepoi Senja.

"Sudah lama aku tidak melihat ini"

"Kau pernah melihat ini sebelum nya? Dimana? Apakah di sini juga? "

"Bukan, di dunia lain"

"Apa maksud mu? "

"Eh Bukan apa apa, Lupakan saja.Terima kasih"

"Untuk apa? "

"Karena telah membawaku ke sini. Dan memperlihatkan Pemandangan ini... Pada ku. Terima kasih"

"Kau suka? Kapan kapan kau bisa kesini"

'Ku rasa itu tidak mungkin lagi bagi ku' Ucap nya dalam hati.

~

Esok nya, Lessyna mampir ke belakang sekolah dan mengobrol sebentar dengan Daensoo.

"Kelihatan nya kau mulai dekat dengan nya. "

"Siapa? "

"Arleo itu, Tapi sepertinya kau harus menjaga jarak dengan orang-orang di sekitar mu"

"Kenapa? "

"Sebentar lagi kau akan Lenyap dari sini"

"Rasanya terlalu cepat"

"Cepat? Minimal waktu saja 1 bulan, ini sudah mau mendekati 2 bulan"

"Bisakah kau membuat aku di sini lebih lama? Kau kan tau segalanya pasti tau juga dong cara nya"

"Kau fikir aku yang mengatur semua ini? "

"Tidak sih"

~

Saat Lessyna ingin ke kelas, dia bertemu dengan Jeina. Jeina bertanya kenapa Lessyna akhir akhir ini jauh dari nya dan Lessyna tidak bisa menjawab nya dengan jujur. Sehingga dia hanya terdiam.

Saat Di jam Olahraga, Lessyna izin karna dia tidak enak badan. Istirahat, Eljootha menemui Lessyna di UKS dan memberinya Air Minum.

Eljootha berusaha menghibur Lessyna dan Lessyna sedikit terhibur. Dari jendela, Daensoo memperhatikan  mereka dari kejauhan.

Pulang sekolah, Daensoo dan Eljootha bertanding bola basket. Saat itu Lessyna dan Jeina kebetulan lewat sehingga mereka pun mampir.

Permainan di mulai, Daensoo melempar bola ke Arah Ring Eljootha. Eljootha mengambil bola lalu berlari ke arah ring Daensoo, dia merebut bola tersebut dari Eljootha lalu memasukkan bola tersebut ke ring Eljootha.

~

Esok nya Lessyna sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah, Arleo yang berada di belakang Lessyna menghampiri nya. Dia bertanya kenapa Lessyna terlihat murung.

Lessyna berbohong, dia mengatakan kepada Arleo bahwa di tidak enak badan.

Meski Arleo tau bahwa Lessyna berbohong, dia biarkan karena mungkin saja ada sesuatu yang tidak bisa dia katakan.

Lessyna mencari Daensoo, seperti biasa, di belakang sekolah, dia melihat Daensoo, dia pun menghampiri nya. Daensoo bertanya kenapa wajah Lessyna murung.

Lessyna mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak ingin Lenyap dan meninggalkan dunia sementara nya itu. Daensoo juga sebenarnya tidak ingin Lessyna Lenyap.

Melepaskan orang yang belum di miliki itu sulit, Daensoo menyukai Lessyna tapi Lessyna belum tentu Menyukai Daensoo juga.

Di kelas, Eljootha memanggilnya Arleo.







Sang Mentari Untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang