Bab 2

7.3K 320 5
                                    

Vote and comment

Happy reading❤
.

.

.

.

.

Di penghujung waktu istirahat, sekelompok pelajar... tidak! Lebih tepatnya tiga pelajar, terlihat berlarian dengan terburu-buru. Salah satu dari mereka terlihat menarik kasar kawannya, sedangkan yang lain memejamkan mata dan berlari secepat yang ia bisa tanpa memperdulikan sekitar.

Bruk!

"Aduh!"

Seperti yang diduga, salah satu dari tiga pelajar tadi menabrak seseorang.

"Eh! Lo gak papa? Sory, gua buru-buru." Sebut saja dia Alex, membantu seseorang yang ia tabrak dengan tampang paniknya.

Vino, pemuda itu mendongkak, menatap lelaki yang membantunya bangkit.

Sejenak, keduanya bertukar tatapan. Tanpa Alex sadari, bibirnya menyunggingkan senyum kecil. 'Manis banget nih cowok,' fikirnya.

'imut lagi,' lanjutnya membatin.

"Makasih." Vino berucap membuat Alex tersadar dan melepaskan genggamannya.

"Hmm. Lo gakpapa?" Tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. Alex bersumpah, ia sedang gugup sekarang. Apa lagi menatap mata teduh pria manis itu. Rasanya, ia ingin mencongkelnya dan menjadikan sebuah pajangan. Yah, jika Alex sudah gila haha.

"Iya, aku gakpapa," ucap Vino tersenyum manis. Suaranya mengalun lembut di telinga. Alex kembali tertegun dibuatnya. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat sekarang. Rasanya ingin melompat keluar hanya karena sengatan dari senyum pemuda ini.

"Hey! Kamu gakpapa?"

Sekali lagi, suara pemuda itu membuat Alex tersadar dari lamunannya.
"Eh, i-iya. Gua gakpapa kok." Apa-apaan ini. Hanya karena menatap wajah cowok ini, Alex merasa gugup. Sebagai lelaki, harusnya ia bersikap biasa saja. Toh sudah sering ia mendapati cowo imut di sekitanya.

Namun, Alex kembali berfikir. Cowok ini berbeda. Terdapat spektrum tersendiri di dalam dirinya yang membuat Alex merasakan getaran.

"Aku perimisi dulu yah. Makasih."
Ternyata, selain pria ini manis, dia juga pria yang aneh. Ia yang menjadi korban dan malah berterima kasih.

"Eh bentar!"

Vina menoleh,"Ya, kenapa?"

"Nama lo siapa? Btw kelas berapa?" Alex merutuki dirinya sendiri. Tanpa basa basi, ia tak tahu malu langsung menanyakan hal personal mengenai gadis itu. Dimana jurus PDKT nya sekarang.

"Hm?"

"Gak papa, gak jadi." Alex berucap gugup. Cengiran terpaksa ia tampilkan dengan sedikit kekehan kaku, biar gak malu-malu amat.

Di luar dugaan Alex, pria itu malah tersenyum manis.
"Aku alvino mahendra. Panggil vino atau ino aja biar gampang. Aku kelas Xl IPA2."

"Gua Alex Dirgantara. Panggil aja Alex atu sayang juga boleh. Gua kelas XII IPA 4," jelas Alex tanpa ditanya. Dasar buaya yang tidak tahu malu.

"Haha ... bisa aja. Aku duluan kalo gitu." Untung saja, Vino bukan tipe pria yang mudah ilfil. Jika iya, mungkin sebuah bogem akan mendarat mulus di wajah menyebalkan lelaki itu.

Pria itu melambaikan tangan kemudian berbalik badan dan meneruskan langkahnya yang tertunda sebelumnya karena insiden tabrakan. Langkahnya cepat nan kecil membuat Alex kembali salah fokus.

"Sial! Kenapa gua degdegan yak? Gua suka? Masa sih?" gumamnya seorang diri.

"Kalo gua suka, ya gak papa. Dia manis, cantik. Kalo cowok biasa 'kan, manly doang. Nah ini paket komplit. Cantik ditambahin manis. Ngomongnya juga lembut." Alex lanjut menimbang.

Senyum kecil terbit di salah satu sudut bibirnya.
"Ngapain gua bahas sih?" kekehnya.

Bak kesetanan, Alex melanjutkan langkahnya dengan senyuman yang tidak jelas ia tujukan untuk apa. Sepertinya sedang membanyangkan wajah manis Vino. Haha.

***

"Aahk! Tuh anak kemana sih?! Capek gua nyarinya!"

"Di culik setan kali."

"Setan mana yang suka sama Alex yang tampang taik kek gitu!"

"Sembarangan!"

Terdengar perdebatan dua manusia. Rayhan dan juga Angga. Dua orang yang  beberapa saat lalu menjadi kelompok berlari Alex. Ah, saking berlarutnya ia dengan senyuman Vino, ia sampai melupakan kedua sahabatnya ini. Dasar!

"Alex, lo kemana sih?!!"

"Begitu syulit, Angga lupakan Alex. Apa lagi Alex berduit~~" Rayhan bernyanyi mengikuti yang sedang viral saat ini, bermaksud meledek wajah frustasi Angga yang menurutnya memprihatinkan. Seragamnya terlihat basah dipenuhi peluh akibat berlari tadi. Nafasnya juga terdengar berat. Haha, kasihan sekali.

"Sinting! Itumah pake nama lo!" Angga berucap kesal meninggalkan Rayhan bersama tampang menyebalkannya.

"Woy! Angga! Kemana lo, Anjing?!"

"Ke rumahnya Intan Lembata!"

"Woy lah!"

"Ke kelas. Buruan, Setan!"
.

.

.

.

.

.

Tbc

Maap kalo gaje😂😃

See you❤

ALEX&VINO (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang