bonchap 3

1.6K 78 2
                                    

Happy reading

*****

Ibu vino berjalan mendekati rava yang masih berada dalam gendongan mama alex,membuat si balita menatap heran kenapa semua orang menangis? Apa yang terjadi

"Nenek kenapa nangis?buna dimana?"

Bukan jawaban yang ia dapat melainkan hanya tangisan dan tatapan sendu dari keluarganya

Tak lama kemudian pintu ruang operasi terbuka dan keluarlah para perawat yang mendorong brangkar dengan seseorang yang tertutup kain putih di susul dengan dua box bayi

"Adekk" teriak rava riang saat melihat kedua adiknya itu

"Oma buna mana?rava mau ketemu buna~" rava terus merengek di gendongan omanya

"Nanti kita ketemu buna ya,tapi rava harus janji sama opah kalo udah ketemu sama buna rava gak bakal nangis" ucap papa alex

"Janji"

_________

Ruang jenazah

Di dalam ruang jenazah ibu vino menagis histeris dan beberapa kali pingsan akibat syok saat melihat anak bungsunya terbujur kaku di atas brangkar
Sedangkan suaminya ayah vino hanya bisa menenagkan sang istri

Mama alex sendiri hanya bisa menagis sambil menenagkan balita yang menagis pilu di dalam gendongannya,sedangkan papa alex hanya memeluk istri dan cucunya

Berbeda dengan mereka vano sendiri memilih tak masuk ke dalam sebab ia tak bisa melihat adik kesanyangannya yang terbujur kaku,jujur saja ia tak menyangka akan kehilangan adiknya secepat itu

Puk

Sebuah tepukan di bahunya menyadarkan vano dari lamuannya,vano pun menoleh dan melihat papa alex yang tengah menatapnya

"Nak vano"

"Iya om,ada apa?" Ucap vano sambil mengusap air matanya dan berdiri di hadapan papa alex

"Kamu udah ngabarin alex tentang keadaan istrinya?"

"Udah om tapi nomor alex gak aktif"

"Hah,kemana perginya anak itu sampai tidak bisa di hubungi"

Papa alex menghela nafas kasar sebab ia juga sudah berapa kali mencoba menghubungi anaknya itu tapi nomornya tidak aktif

"Yasudah kalau begitu saya mau ke ruang NICU dulu saya mau liat si kembar"

Vano hanya mengangguk saat papa alex berjalan menuju ruang nicu meninggalkan vano yang kembali merenungi kepergian vino adiknya

Vano menoleh saat mendengar pintu ruang jenazah terbuka ia melihat keluarganya yang keluar dari ruangan tsb,sorot mata vano berubah saat melihat sang keponakan yang berada dalam gendongan mertua adiknya,sungguh ia tak tega melihat keponakan kesayangannya yang masih menangis dengan mata yang bengkak

Ia melangkahkan tungkainya mendekati mama alex yang sedang mengendong rava yang masih menangis

"Rava" panggilnya lembut

ALEX&VINO (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang