08: Kakek

58 11 14
                                    

Baekhyun membanting tasnya dengan kesal, menginjak sofa itu hingga terlihat jebol sedikit membuat Suho mengelus dadanya melihat sang buah hati yang mengamuk akibat tak di turuti keinginannya.

Bahkan para maidnya saja tidak ada yang berani mendekati si kecil, hanya melihat tuan muda kecil itu dari kejahuan. Suara tangisan menggema di ruang tamu membuat Suho terkejut setengah mati.

"oke oke, baby bacon mau apa hemm? Mau mainan mobil tadi?", ucap Suho dengan mengusap rambut sang anak dengan lembut.

Matanya yang bening menatap sang buah hati, mirip sekali istrinya Irene yang sekarang tengah berkutat dengan pekerjaannya di Jepang dan akan kembali seminggu lagi.

Bocah itu menggeleng dengan kuat, mencebikkan bibirnya dan menatap tajam pada Suho, "Baekkie mau kapal yang kemarin appa", sungut Baekhyun pada Suho yang menghela nafas.

"kapal itu mahal sekali baby, kau tahu kita jarang berlibur menggunakan kapal, nanti juga tidak akan berguna dan terdampar di dermaga", jelas Suho dengan mengelus elus pucuk kepala Baekhyun dengan sayang.

Lihat bocah itu ingin menangis lagi di lihat dari bening matanya dan cebikkan bibir yang maju serta hidung mancung yang memerah.

"ada apa ini?", suara seseorang paruh baya terdengat di telinga Suho membuat ia tersenyum tipis.

Bocah kecil itu hanya mencebik kembali melihat sang ayah yang berdiri dengan mendekat sosok tua yang berdiri dengan wajah sombongnya.

"lihatlah, cucu mu menjebol sofa itu ayah mertua tersayang dan dia menginginkan sebuah kapal pesiar", ungkap Suho.

"kenapa tidak kau belikan saja? Kau tak punya uang?", ucap sang ayah penuh wibawa itu dengan menatap sang cucu yang nampak menegakkan duduknya dengan menatap sang kakek.

"bukan, bukan seperti itu ayah, kau tahu kan kalau keluarga kita selalu menggunakan Jet pribadi untuk liburan dan aku takut kapal itu akan menjadi seonggok besi tak berguna nantinya", jelas Suho yang membuat sang ayah mertua menghela nafas pelan.

"kau ini seperti orang miskin saja Suho", Suara di belakang mereka kembali menyahut, kakinya dengan langkah lebar mendekati sang cucu dan mengendongnya, "beli saja, jika tak berguna kau bisa membuangnya", ucap Siwon dengan mengecup pipi chubby Baekhyun.

Heechul mendekati Siwon besannya yang menggendong cucu keayangannya itu, "baby mau kapal?", tanya Heechul pada sang anak kecil.

Mengangguk dengan imut membuat Heechul gemas bukan main, "ayo kita beli", Heechul mengambil Baekhyun dari Siwon, "Won kau suruh maid buang sofa tak berguna itu".

Siwon mendengus sebelum ia menyuruh para bodyguardnya untuk membuang sofa yang tadi Baekhyun injak, "ayo kita ikuti mereka".

******

Baekhyun nampak berbinar menatap sebuah kapal besar yang nampak gagah menurutnya itu. Mulutnya membentuk huruf o dengan mata sipit yang melengkung akibat senyum yang ia hadirkan di bibir mungil.

Beberapa awak kapal bahkan di buat gemas bukan main, kenapa bisa ada anak semenggemaskan ini di dunia? Dan lihat bagaimana bocah itu menunjuk beberapa kapal yang menurutnya bagus dengan telunjuk mungilnya.

"baby mau yang mana?", tanya Heechul pada cucunya yang nampak berpikir keras ingin memilih kapal yang mana satu.

"jika bingung pilih saja ketiganya", ucap Siwon membuat Heechul Dan Suho mendelik padanya, "kenapa?".

Suho mendekat pada Siwon, "appa jangan sembarangan, appa pikir gampang apa merawat ketiga kapal besar itu", ucap Suho kesal.

"jangan seperti orang susah deh Junmyeon, untuk apa duit segudang yang kau simpan cuma cuma jika tidak untuk membayar para pekerja?", ejek Siwon dengan kesal, "kau bisa mengambil uang appa di gudang satunya lagi jika memang butuh".

Heechul mengangguk, "ne, kau juga bisa gunakan uang appa, mau berapa kau? Milyar? Atau bahkan Triliun?", ucap Heechul sombong membuat beberapa awak kapal di sana terbengong bengong.

Bagaimana bisa orang orang ini menyimpan duit sembarang di gudang yang kapan saja bisa di curi oleh orang orang tak bertanggung jawab? Bagaimana jika ada orang yang iri dan membakar gudang duit itu?

"itu grandpa", tunjuk Baekhyun pada sebuah kapak berwarna putih dengan corak yang sedikit berwarna biru tua dan terdapat kolam renang di atasnya.

"ok, kita ambil", ucap Siwon mendekat pada boss kapal yang nampak tersenyum senang, "berapa harga kapal itu?".

"apa tuan benar benar sanggup dengan harga yang akan kami tawarkan?", ucapnya dengan senyuman tipis.

Siwon dapat mendengar decihan Heechul dan Suho secara bersamaan, kemudian ia menatap boss kapal itu dengan sedikit senyuman, "jangankan kapal mu, gedung tinggi yang kau punya di sana aku pun sanggup untuk membelinya".

"50 Milyar harga yang aku tawarkan", ucap Boss itu dengan tersenyum lagi.

Mendengar itu Siwon memanggil bodyguardnya yang sudah menyiapkan koper beriai uang, "ini tuan besar".

Siwon mengambilnya dan membuka koper itu, di hadapakannya di hadapan Boss kapal yang meremehkannya, "51 Milyar, sisanya kau ambil saja ya omong omong untuk menghabiskan uang ku yang menggunung di gudang".

"yoo baby Baekkie kau mau apa lagi? Dermaga ini? Gedung tinggi itu? Atau kau mau Boss ini jadi pelayan di rumah kita?", tanya Heechul yang membuat Boss kapal itu terkejut bukan main, "aku hanya bercanda, pelayan cucu ku ini punya skill yang bagus tidak buncit seperti mu".

Mereka berlalu pergi meninggalkan dermaga itu dengan tenang dan senyum puas di wajah mereka.

"seberapa kaya mereka?", tanya Boss itu pada awak kapal yang menggeleng dengan kuat.

******

"kakek Sooman mengejek Baekkie kemarin", adu Baekhyun pada Heechul yang tengah berkutat pada dokumen yang sedang ia tanda tangani itu.

Mendengar ucapan cucunya membuat Heechul menatap sang bocah yang menatapnya dengan kesal, "kakek Sooman bilang apa?", tanya Heechul.

"dia bilang Baekkie tidak bisa bernyanyi, padahal Baekkie murid kesayangan Changmin songsaenim, Baekkie juga pandai menari kan Baekkie anak murid Jongin ahjussi, Baekkie pintar Akting karena Baekkie murid Kyungsoo Songsaenim", jelas Baekhyun, "Sooman bilang Baekkie harus membayar agar lolos audisi".

"ayo kita ke sana", ajak Heechul pada Baekhyun yang menatapnya penuh minat.

"Grandpa ingin membeli agensi Sooman?", tanya Baekhyun yang menggandeng jemari Heechul dan mengkuti langkah si kakek.

"ya, kita beli agensinya beserta anak buahnya", ucapan Heechul membuat Baekhyun tersenyum dengan riang dan berjalan dengan hati yang senang bukan main.

Siwon menghentikan langkah keduanya, "yo kalian berdua mau kemana?", tanyannya seraya meletakkan bingkisan di tangannya pada kursi.

"membeli agensi kakek Sooman, dia sudah mengejek Baekkie Granddadd", adu Baekhyun manja.

"ayoo, Granddady ikut", Siwon ikut mengandeng jemari si kecil kemudian ketiganya melangkah dengan riang membuat para karyawan menggeleng melihat kelakuan milyader kaya dengan kekayaan yang berlimpah limpah.

Si Imut KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang