Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YAK, PARK JISUNG!!!"
Dipagi hari yang cerah ini disekolah Neo high School sudah disambut dengan teriakan cempreng salah satu murid nya, yaitu Lee Haechan.
Semua murid yang berada di Koridor hanya menatap Haechan dan salah satu cowok yang membuat Haechan berteriak setiap pagi dengan pandangan sudah biasa, mereka memaklumi tingkah Haechan dan cowo itu karena kejadian seperti ini sudah rutinitas bagi nya.
Orang yang diteriaki Haechan hanya ketawa lalu menjulurkan lidahnya, mengejek lelaki manis itu.
Haechan nendengus, dengan perasaan kesal ia kembali melangkah kearah kelas nya, wajahnya ditekuk kaki ny dihentak-hentakan sesekali bibir nya mengeluarkan segala sumpah serapah kepada pemuda yang menjahili nya setiap saat.
Haechan memasuki kelasnya kakinya melangkah ke meja dipaling belakang, matanya melihat teman sebangku yang sudah merangkap menjadi sahabatnya, Huang Renjun.
Haechan mendudukkan pantatnya di kursi kosong sebelah Renjun, lalu mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas.
"Park Jisung lagi?" Tanya Renjun sambil terkekeh pelan saat melihat wajah masam sahabatnya.
Haechan mendengus mendengar Renjun menyebut nama orang yang membuat nya kesal.
"Kenapa ya Jisung jailin lo mulu? Apa mungkin dia suka sama lo chan?" Ucap Renjun matanya melirik Haechan dengan tatapan menggoda.
Haechan menatap Renjun tajam, heol gak mungkin Jisung suka kepadanya lagian kalo emang dia suka sama dirinya pun ia langsung menolak pemuda jangkung itu.
"Ih najis, pasti nih dia punya dendam kesumat sama gue, iihhh benci banget gue"
"Hati-hati loh chan, benci bisa jadi cinta" Renjun terkekeh sambil menatap Haechan dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
Saat ini dikelas XI IPA 2 baru saja jam pelajaran ketiga, artinya setelah ini mereka akan beristirahat. Renjun dan Haechan merapihkan buku-buku yang ada diatas meja lalu memasukkan nya kembali kedalam tas.
"Oh ya njun, —
Renjun menoleh kearah Haechan.
— ntar lo pulang sama siapa?"
Renjun tidak langsung menjawab pertanyaan Haechan, diam beberapa detik lalu matanya melirik kearah depan kelas tepatnya pintu masuk kelasnya, disana berdiri 2 lelaki tampan yang sambil nyender ditembok.
"Jeno sama Jaemin lah" Ucap Renjun.
Bibir Haechan mencebik, padahal kan Haechan nanya gitu supaya bisa balik bareng, nebeng gitu kali Renjun dijemput sama supirnya. Soalnya hari ini sangat ayah tidak bisa menjemputnya karena sedang dinas diluar kota.
