Ting tong ting tong
Suara bell terus berbunyi tanpa hentinya mengusik sepasang sejoli yg sedang tertidur lelap akibat pergulatan semalam.
Nana yg mendengar suara bell terus menerus berbunyi pun terbangun, dengan perlahan ia melepaskan pelukan erat Maxime takut membangunkan kekasihnya yg sedang tertidur.
Dengan rasa lelah Nana pun turun dari tempat tidurnya dan mengenakan fitinline hitam berbahan satin.Ting tong ting tong
Bell itu terus berbunyi tanpa henti hingga membuat Nana sedikit kesal, dan meninggikan suaranya "yes, i'm come"
*Ceklek
Betapa terkejutnya Nana ketika melihat sosok seorang wanita paruh baya yg ada di balik pintu.
Wanita itu terlihat sangat marah, terlihat jelas dari raut wajahnya yg merah dan mengerutkan keningnya."Dasar anak nggak tau diri!"
//PlakkBelum sempat Nana mempersilahkan wanita itu masuk, Nana justru mendapatkan sambutan tamparan di pipi kirinya.
"Berani beraninya kamu pergi ke kota besar tanpa pengawasan dari orang tua, seneng kamu ya nggak ada pengawasan biar bisa puas ngelacur?"
Nana hanya terdiam tertunduk sedih sembari memegang pipi kirinya yg terasa panas akibat tamparan dari sang ibu.
Wanita paruh baya itu adalah ibu dari Nana yg bernama ibu dewi.
Yang seharusnya sekarang berada di malang, sibuk mengurusi kakak dan adik Nana yg lebih mendapat perhatian daripada Nana."Nggak cukup kamu bikin malu keluarga kita karena kelakuan kamu, kamu nggak inget apa yg udah kamu lakuin dulu? Sampai ayah kamu meninggal?" Cecar ibu dewi lebih lantang meneriakkan kata kata menyakitkan untuk Nana.
Nana pun semakin tak kuasa menahan air mata yg terbendung di pelupuk matanya.
Nana menangis tertahan, menahan rasa sedih, kecewa dan marah juga malu.
Karena saat ini sepanjang koridor di penuhi seluruh penghuni apartement, yg berada di luar karena terganggu dengan suara teriakan sang ibu."Ada apa ini?" Maxime keluar dari kamar karena mendengar keributan, hanya dengan mengenakan celana dan bertelanjang dada lalu menghampiri Nana.
Melihat kedatangan Maxime dengan tampilan yg sangat tidak layak ibu dewi semakin marah dan ingin menampar Nana untuk yg kedua kalinya.
Tapi kali ini Maxime menahan tangan ibu dewi dan melindungi Nana.Melihat itu maxime sangat marah, dan ia pun menyadari bahwa kekasihnya sedang menahan tangis dan ada luka memar di pipi sebelah kiri.
Juga situasi yg sangat tidak layak, ada banyak orang berkerumun menonton kejadian yg cukup menghebohkan di sebuah apartement di pagi hari."Kalau ibu orang yg terpelajar dan tau akan adab, sebaiknya ibu masuk ke kediaman kami dan membicarakannya di dalam. Bukan marah marah seperti ini dan mengganggu penghuni lain" terlihat Maxime menahan amarah dan berusaha tidak mengucapkan kata kata kasar kepada calon ibu mertuanya.
Mendengar itu ibu Dewi terdiam dan merasa malu, lalu berjalan masuk ke dalam apartement.
Nana duduk tertunduk masih dengan memegang pipi, ibu dewi memilih duduk di hadapan Nana dan Maxime duduk di sebelah kanan Nana setia mendampingi.
Dan dengan berani dan sombongnya Maxime memamerkan tubuh indahnya di hadapan ibu Dewi, ya Maxime sengaja tidak memakai baju untuk memancing amarah ibu dewi.
"Kamu siapanya Nana?" Tanya ibu dewi memulai pembicaraan dengan perasaan geram akan tingkah Maxime.
"Saya kekasih Nana bu" jawab Maxime santai dengan wajah datarnya.
"Kekasih? Kalian baru kekasih tapi sudah tinggal satu atap? Apa kalian tidak malu"
"Maaf bu, kalau soal malu apa yg sudah ibu lakukan selama ini ke Nana juga apa ibu tidak malu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The FREAK And ME
Romance//SUDAH TERTERA LABEL °°°° YANG MERASA MASIH SUCI DAN POLOS COBALAH MENJADI PEMBACA YANG BIJAK// *DOSA TANGGUNG BERSAMA *YANG SUCI HARAP MENJAUH *HANYA SEBUAH KARANGAN IMAJINASI #1 SEKSI #1 MANAGER #1 NOVELIS #1 APARTEMENT //14NOVEMBER "Bantu aku...