#9

27.8K 373 11
                                    

"dasar perempuan jalang! Cepet lepas baju kamu! Jangan sok suci kamu"

*Plakplak

"Cepet puasin aku, ahh - ahh terus Na terus ... Ahh hisap lebih dalam"

"Ahhh ... Enghh yah ahh lebih dalam lagi Na"

"Bentar lagi Na, akh .. terus Na .. aku mau keluar ahh.. telan semua Na"

"Auhhh ... Ahhh"

"Sekarang cepet buka celana kamu"

"Jangan Mike please .. udah cukup, hikss ... ampun Mike"

*Plak

"Sialan! Cepat buka!"

"Jangan Mike"

"Nana!"
...........

"Na .. Nana"
Suara lembut dari seorang pria berusaha menyadarkan Nana dari mimpi buruk yang sedang dialaminya.
"Hei, Na bangun. Kamu kenapa?"

"Max .." Nana terbangun dari tidurnya lalu berhambur kepelukan Maxime, Nana pun menangis sejadi jadinya.

"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" Tangisan Nana berhasil membuat Maxime keheranan.

Maxime memeluk Nana lebih erat untuk menenangkan kekasihnya itu.

Nana terus menangis hingga sesenggukan, tangisannya terhenti ketika Maxime menciumi tengkuk lehernya.

Maxime meregangkan pelukannya, mendorong bahu Nana lalu menatap Nana.

"Kamu kenapa?" Maxime menatap Nana intens.

"Hiks .. hiks .." Nana kembali menangis, takut untuk menceritakan mimpi yang dialaminya kepada Maxime.

"Na .. ayo cerita"

"Hiks .. Maxime" Nana memeluk Maxime erat, ia tidak ingin Maxime melepaskan pelukannya lagi.

"Yasudah kalau belum mau cerita"

Maxime membelai rambut Nana lembut lalu mengecup ujung kepala Nana.

"Tiduran lagi aja kalau kamu masih shock" Maxime menidurkan Nana, lalu menariknya kedalam dekapan Maxime.

Kini kedua insan itu tertidur dalam satu dekapan hangat.

Jam sudah menunjukan pukul 10.00 pagi, Nana masih terlelap dalam tidurnya.
Sedangkan Maxime masih menatap Nana, ada begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam fikirannya.

"Kamu kenapa sih Na, kenapa tiba-tiba nangis kaya tadi" Maxime masih setia menatap wajah sendu Nana yang sedang tertidur.

Terdengar dering telpon di ponsel Maxime.

Maxime menatap layar ponselnya, dan ternyata itu panggilan telpon dari salah satu sahabatnya.

"Hmm.. apa?"

"Dimane lu anak kampret?"

"Masih ditempat paling nyaman di dunia"

"Mane? Kolong jembatan isi perek?" Terdengar suara kikikan meledek dari sebrang telpon

"Sial! Udah mau apa? Jangan bertele-tele Ngga"

"Lu ditanyain Reno tuh, kemana aja katanya. Lu udah berhari hari gak ngantor, kalo mas Hanung sih masabodo lu mau ngantor apa kagak. Yang penting laporan lancar katanya. Lu udah semingguan ini kagak ngantor njir, semenjak ngurusin si Nana ... Atau jangan jangan ada main lu sama Nana?"

The FREAK And ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang