Nana pov_
Kenapa? Kenapa Maxime senyum seserem itu?! Dia senyum, tapi lebih keliatan mau nelen aku.
Kenapa itu makhluk aneh banget sih, kadang galak, kadang baik, kadang lebih sering ambigu-nya.
Sampai-sampai tangan aku gemetar waktu ngetik kode password apartement di ponsel Maxime.
Mau gak mau kan harus kasih kode password ke Maxime, daripada aku ditelen hidup hidup."Astaga! Tuh kan lupa, hari ini kan udah janji mau ketemu sama mas Reno" gak habis fikir kan, cuma gara gara disenyumin kaya tadi jadi bikin lupa segalanya. Ya ampun Nana
"coba di chat aja deh."Nana: "Maxime nanti jangan lupa, aku harus ketemuan sama mas Reno" 08.10
Lah? Cuma di read? Kok nyebelin sih.
Nana: "Maxime?!" 08.13Maxime freak: "Ya" 09.45
Lah cuma bales 'ya'? Nungguin balesan dia cuma gini aja balesannya?!Nana: "jemput jam 12, soalnya aku janjian waktu jam makan siang" 09.45
Di read aja? ... Eh eh lagi ngetik, apalagi nih balesannya?Maxime freak: "kalau aku jemput waktu jam makan siang, otomatis jam makan siang aku abis buat jemput kamu aja?" 09.46
Nana: "gantian deh, aku masakin buat makan siang. Gimana?" 09.46
Maxime freak: "ok" 09.47
Yups. Aman deh urusan satu.
Maxime freak: "masak yang enak yah, buat calon suami 😉" 09.48
Eh-eh apaan sih? Kenapa makhluk ini?Nana pov end_
Waktu sudah menunjukan pukul 12.20 siang. Nana baru saja menyelesaikan acara memasaknya untuk makan siang Maxime.
Baru saja selesai merapikan meja makan, suara pintu bel sudah berbunyi Nana tau itu pasti Maxime."Udah siap makanannya? Aku laper banget" baru saja Nana membukakan pintu, Maxime sudah menyerobot masuk. Mendahului Nana yang masih berdiri di ambang pintu.
"Kamu udah makan belum Na?""Nggak, aku masih kenyang"
"Langsung makan aja. Aku mau ganti baju dulu ya" Maxime tidak memperdulikan Nana. Dia langsung menyantap hidangan makan siangnya dengan lahap."Udah selesai? Ayok berangkat" Nana terkejut, meja makan dan ruang dapur sudah bersih dan rapih.
'apa Maxime yang merapikan semuanya?' batin Nana"Maxime udah selesai makan?"
"Udah ayo berangkat, aku harus balik lagi ke kantor" Maxime menarik tangan Nana. Yah.. lagi lagi Maxime menggandeng tangan Nana layaknya sepasang kekasih yang sedang jalan bersama.
Nana hanya bisa terdiam mengikuti langkah Maxime yang cepat.
Mereka meninggalkan apartement dengan terburu-buru.
Sesampainya di mobil Nana langsung mengencangkan seat-beltnya."Mau ketemuan sama Reno dimana nanti?"
"Dihatinya" maxime langsung menatap kearah Nana tajam, yang sebenernya daritadi ia hanya terus menatap jalanan.
"Maksud kamu?!"
"E-eh nggak, bercanda aja kok. Hehe" Nana mulai ketakutan ketika Maxime memperlihatkan tanda tanda kemarahannya.
"Jangan bercanda!"
"Iya maaf... Mas Reno bilang ketemuan di cafe kantor aja"
Maxime melanjutkan acara mengemudinya, tanpa ada pembicaraan diantara mereka lagi."Pantes aja kamu gak mau makan siang"
"Eh apa?" Maxime tidak memperdulikan Nana lagi dan fokus pada mobilnya.
***********
Sesampainya di kantor Maxime langsung mengantarkan Nana ke cafe yang ada di kantor.
Disalah satu meja sudah duduk seorang pria yang biasa di panggil 'mas' itu oleh Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The FREAK And ME
Romance//SUDAH TERTERA LABEL °°°° YANG MERASA MASIH SUCI DAN POLOS COBALAH MENJADI PEMBACA YANG BIJAK// *DOSA TANGGUNG BERSAMA *YANG SUCI HARAP MENJAUH *HANYA SEBUAH KARANGAN IMAJINASI #1 SEKSI #1 MANAGER #1 NOVELIS #1 APARTEMENT //14NOVEMBER "Bantu aku...