'Hanung film production' perusahan perfilman tersohor ini selalu terlihat sibuk setiap harinya, ada banyak orang lalu lalang dengan kesibukan masing-masing.
Tak terkecuali dengan seorang wanita dengan tubuh mungilnya, yang berjalan santai dengan membawa tas laptop ditangan kirinya menyusuri lorong koridor.
"Na ...... Naaaaaaaaaaaaa" pekik seorang pria mencoba menghampiri Nana.
"Astaga! Ada penampakan, kabur aja ah" Nana justru berlari tidak menanggapi pria tersebut.
"Nana tunggu" Angga kini pun mulai berlari mengejar Nana.
"No!" Nana semakin kencang berlari dan kali ini ia pun memeluk tas laptopnya agar tidak terjatuh.
"Bitch, jangan lari!" Angga mulai kesulitan mengejar Nana karena Nana yang berlari menggunakan sepatu kets sangat lah lincah.
"Nggak mau"
"Sini kamu Yumna Nifara Jasson Huang"
"Hah?" Nana berhenti berlari, terkejut namanya dipanggil selengkap-lengkapnya oleh Angga.
Bukkk
Angga berhasil menangkap Nana dan merangkulnya agar tidak melarikan diri lagi."Nah, kena kamu. Sini ayo ikut ke ruang VIP" Angga menyeret Nana paksa agar mengikuti langkahnya.
"Tunggu, kenapa mas Angga manggil aku kaya tadi?" Nana menarik narik lengan besar Angga, mencoba melepaskan rangkulan erat yang menyesakkan lehernya itu.
"Kenapa? Kan bentar lagi kamu jadi nyonya Huang. Bener kan?" Angga menaik turunkan alisnya menggoda dengan isyarat.
"Maksudnya?"
"Udah ayo ikut" Angga semakin menarik Nana dan melanjutkan langkahnya menuju sebuah lift dan memencet salah satu tombol yang akan membawa mereka ke sebuah ruangan kebesaran sekumpulan 'pria-pria tampan nan seksi'
VIP room
"Ok guys, ini dia narasumber yang akan kita interogasi" dengan suara khas cemprengnya, Angga masuk ke ruangan kebesarannya sambil menepuk-nepuk bahu Nana.
"Apaan sih mas? Kegabutan yah?" Nana menatap Angga dengan tatapan jenuhnya lalu memutarkan kedua matanya, lelah dengan tingkah Angga yang merepotkan.
"Sini duduk Nana" Reno menepuk nepuk kursi di sebelahnya mengisyaratkan agar Nana duduk bersebelahan.
Nana mendekati Reno ragu karena curiga dengan suasana ruangan ini yang terlihat mencekam. Bagaikan serigala yang kelaparan mendapatkan mangsa terlezatnya.
"Jadi Nana" Reno terlihat berat akan mengucapkan kata-katanya lalu sejenak menghembuskan nafas beratnya.
"sejak kapan kamu punya hubungan sama Maxime?""M-maksudnya?" Nana terlihat gugup menjawab pertanyaan Reno.
Reno pun mulai menatap Nana tajam, dan berhasil membuat Nana tertunduk takut.
"Udah Nana jujur aja jangan ada yang disembunyiin lagi" Kevin mencoba meyakinkan Nana agar dapat menjawab pertanyaan Reno.
Melihat semua orang diruangan itu menatapnya, Nana yakin kalau saat ini ia dalam keadaan yang sangat tidak baik.
Nana pun bingung harus menjawab dan menjelaskan dari mana soal hubungannya dengan Maxime."Em.. em .. mmm"
"Lah malah desah nih anak" Angga yang sedari tadi menatap dengan diam pun mulai geram dan asal celetuk.
"Angga! Jangan bercanda" Reno pun makin kesal mendengar ucapan Angga, dan Nana yang hanya tertunduk tak memberi jawaban.
"Bego lu" Satya dan Kevin pun tak kalah geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
The FREAK And ME
Romance//SUDAH TERTERA LABEL °°°° YANG MERASA MASIH SUCI DAN POLOS COBALAH MENJADI PEMBACA YANG BIJAK// *DOSA TANGGUNG BERSAMA *YANG SUCI HARAP MENJAUH *HANYA SEBUAH KARANGAN IMAJINASI #1 SEKSI #1 MANAGER #1 NOVELIS #1 APARTEMENT //14NOVEMBER "Bantu aku...