"Lisa, aku minta maaf untuk kejadian waktu itu."
Entah apa yang merasuki, Kai tiba-tiba menghampiri Lisa dan menyatakan permintaan maaf kepadanya. Lisa dibuatnya tertegun, begitupun orang-orang yang berada di sekitar mereka.
Lisa kemudian melirik ke arah Jennie yang sedang berbicara dengan Karina.
"Kau tidak perlu minta maaf kepadaku, tetapi Jennie. Lagipula, yang harusnya minta maaf itu aku, karena sudah meninju wajahmu hingga memar. Maaf ya."
Sang lelaki mengangguk, seolah sudah menerima kekalahannya.
"Aku hanya tidak ingin semua ini berlarut. Aku akan minta maaf juga kepada Jennie"
Lisa menyetujui apa yang dilontarkan Kai, lagipula mereka semua masih bekerja di satu perusahaan. Apalagi pekerjaan Kai dan Jennie masih sering bersinggungan.
Setelah Kai menyelesaikan masalahnya dengan Lisa, ia kemudian menghampiri Jennie lalu berbicara dengannya.
Lisa tidak ingin memperhatikan keduanya terlalu lama, karena ingin memberikan mereka privasi. Toh Jennie tidak akan menutupi apapun darinya.
Lisa memandang sekeliling, mayoritas dari rekan kerjanya akan kembali ke rumah mereka masing-masing hari ini, begitupun Jennie dan Lisa. Itu sebabnya koper-koper mereka sudah tertata rapi di lantai dasar. Sehun, Mino dan Krystal masih akan tetap berada di sini, mengingat perusahaan sudah menyewa tempat ini sampai akhir bulan.
Krystal melihat Lisa yang tengah duduk sendirian di sofa. Ia lalu menghampiri Lisa, tidak ada maksud lain dari Krystal, hanya ingin berbicara.
"Hari terakhir di Jeju, kau dan Jennie akan menghabiskan waktu ke mana?" Tanya Krystal, ia kemudian duduk di samping Lisa.
"Hmm... tidak ada rencana sih. Aku orangnya spontan, jadi kalau ditanya, aku juga tidak tahu"
Krystal terkekeh, "ke pantai? Melihat sunset terakhir di pulau Jeju sepertinya romantis. Kapan penerbangan kalian?"
"Jennie pesan yang tengah malam. Jadi idemu sepertinya bisa kita realisasikan"
"Bagus dong"
Lisa mengangguk.
Sejujurnya, ia masih merasa sedikit terganggu dengan asumsinya akan kedekatan Rosie dan Krystal. Ia tahu itu bukan tempatnya untuk ikut campur, tetapi ia tidak mungkin diam saja ketika ia tahu Jisoo menyukai rekan kerjanya.
"Oh ya, kau dan Rosie dekat?" Tanya Lisa, tidak sabar. Ia ingin menyuapi rasa penasarannya.
"Tidak sedekat Rosie dan Jennie. Kami juga dekat setelah Rosie dan Jaehyun putus"
"Ah, I see"
"Kenapa memangnya?"
"Tidak apa sih"
Krystal menoleh memandang Lisa yang raut wajahnya seolah cemas, ia terkekeh sebelum melepas pandangan, "kalau Jisoo memang menyukainya, kenapa tidak mendekati saat ada kesempatan?"
"Maksudmu?" Tanya Lisa pura-pura bodoh.
"Aku dengar dari Rosie, ia tidak bisa menghubungi Jisoo dan kau teman dekatnya pun tidak tau ia di mana"
Lisa menghela napasnya, ia tidak menyangkal pernyataan Krystal karena yang dibicarakan adalah benar. Ia memang sahabat Jisoo, namun tak dapat ia pungkiri kalau terkadang Jisoo juga bertindak semaunya dan memilih untuk memendam semuanya sendiri. Jisoo mungkin memang orang yang riang, tetapi banyak lapisan yang sampai saat ini pun Lisa masih belum mengenal.
"Serius sekali?" Tanya Jennie, intonasinya sedikit ditekan saat ia menghampiri Lisa dan Krystal.
Jennie seharusnya tidak cemburu dan ia juga bukan orang yang cemburuan, namun saat ia melihat Krystal dan bagaimana Lisa bisa dengan mudah dekat dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290569283-288-k69546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky We Met [JENLISA] [GXG] [BAHASA INDONESIA / ID]
FanfictionLisa si ceroboh dan berantakan, hobinya makan permen asam dan gummy bear, bertemu dengan Jennie si perfeksionis. Keduanya memiliki kebiasaan yang saling bertolak belakang, namun harus tinggal bersama selama 6 bulan di sebuah villa di Pulau Jeju, tem...