Part 23: De Javu

1K 103 22
                                    

Memperbaiki hubungan dengan ibunya, membuat Jennie menjadi lebih mengerti perasaan Ibu Kim dan membuatnya sadar kalau selama ini dirinya sudah sangat egois. Tentu ia malu, malu akan perlakuannya terhadap ibunya saat itu.

Mungkin perlahan. Perlahan ia akan menebus segalanya dan tidak lagi merasa malu atau bersalah dengan ibunya.

Hari ini, adalah hari di mana Jennie mengajak Lisa untuk piknik. Ia menceritakan terkait rencananya dengan Ibu Kim, dan mengejutkannya, Ibunya sangat bersemangat, membantu Jennie mempersiapkan keperluan piknik. Pagi ini saja, dirinya sudah bangun subuh dan merapikan snack dan makanan ke dalam kotak rotan yang sengaja Jennie beli untuk dapat memiliki kesan piknik yang estetik.

"Lisa sudah di bawah." Kata Ibu Kim yang berdiri di depan pintu kamar Jennie, memandang anaknya yang sedang berdandan.

"Oh, bentar ya, 5 menit lagi." Ungkap Jennie.

"Aku bantu bawakan keperluan piknik ya."

Ibu Kim mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya sebelum ia kembali bertemu dengan Lisa dan berbicara dengannya.

"How are you, tante?" Tanya Lisa.

"Saya baik-baik saja. Tadi pagi bantu Jennie menyiapkan keperluan piknik. Jennie bilang tidak perlu, tapi saya yang memaksa."

Lisa terkekeh mendengarnya, ia melihat kotak rotan berukuran sedang yang sudah bertengger di atas meja ruang tamu di mana ia berada, "ini yang Jennie beli untuk bisa terlihat estetik?" Terka Lisa yang segera diberi anggukan oleh Ibu Kim. 

Suara langkah kaki terdengar dari arah tangga yang Lisa yakin adalah Jennie. Benar saja, sedetik kemudian, Jennie turun dan menyapa Lisa dengan girangnya. Ia menghampiri kekasihnya yang sibuk memperhatikan raut wajah Jennie yang gembira.

Jennie melengkup wajah si jangkung sebelum ia mengecup kedua belah bibir Lisa yang merah karena lipstick yang ia gunakan. Meski komunikasi dengan ibunya masih terbilang canggung, tapi dirinya tidak lagi malu untuk memperlihatkan kemesraannya dengan Lisa.

Setelah berbicara sebentar dengan ibu Kim, Lisa dan Jennie akhirnya pergi meninggalkan ibu Kim dengan perasaan gembira, karena memiliki ekspektasi yang begitu besar terhadap kencan mereka—terlebih lagi hari ini cuaca terlihat sangat cerah.

Lisa membawa Jennie ke sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya, di sana ada taman yang cukup luas yang biasanya orang-orang kunjungi untuk berpiknik atau hanya menghabiskan waktu di sana untuk membaca, atau melihat pemandangan. Di taman itu juga ada sungai yang cukup luas, jadi menurut Lisa, Jennie akan suka.

Kedua tangan mereka saling bertaut seraya keduanya berjalan untuk mencari tempat yang cocok, keduanya memutuskan untuk memilih spot dekan sebuah pohon yang jaraknya tidak jauh dari tepi sungai. Lisa juga bisa melihat raut wajah Jennie yang sumringah saat ia melihat ada ayunan, "Lisa, nanti aku mau main ayunan." Kata Jennie.

Lisa tersenyum, dirinya meletakan kotak rotan yang ia bawa dan membentangkan selimut berukuran sedang yang cukup muat untuk keduanya duduk di atasnya.

Lisa tersenyum, dirinya meletakan kotak rotan yang ia bawa dan membentangkan selimut berukuran sedang yang cukup muat untuk keduanya duduk di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucky We Met [JENLISA] [GXG] [BAHASA INDONESIA / ID]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang