[bonus: lagi gila 🔞🔞]

549 45 5
                                    

Timeline: entah kapan, setelah chapter utama kelar (or not, coretembohcoret)

.

El tak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Dia tahu dia baru saja memancing masalah, tak sengaja, tapi mengapa dia sini, melakukan hal ini, adalah pertanyaan terbesar.

"Hm..." 

Lelaki berambut hitam itu mendengar suara gumaman lelaki di atasnya. Kemudian suara gesekan mengikuti, ia mendengar itu pula. Pacarnya sedang mengorat-oret sesuatu di kertas, lalu dan ada orang lain di depannya. Mereka tengah membicarakan bisnis. Dia yakin itu.

Yang dia tak tahu mengapa adalah ...

Kenapa dia sedang berjongkok, telanjang, di bawah meja, berada di antara kaki si pacar dengan batang berada di mulutnya, hanya karena tak sengaja menumpahkan teh saat membawanya ke meja si pacar. Hello? Dia tak ingin terpeleset, kakak. Tapi dapat hukuman juga. Kata pacarnya dia jadi terlalu seksi dan butuh dihukum-- hah?!

Dan satu hukumannya ... membuat lelaki berambut pirang ini muncrat, hanya dengan mulutnya. Bahkan sebagai penyangatan atas hal ini, sang pacar mengikat tangannya di belakang punggung dengan dasinya. Lebih dia 

Menahan diri untuk tidak meratapi nasib, El melanjutkan apa yang tengah ia lakukan. Dia memainkan daging tak bertulang di mulut. Pelan dia menyusuri tepi batang tegang di sana, membuat gerakan melingkar di satu titik, lalu menyesapnya.

Respon yang dia dapat? Memuaskan tentu saja.

Lelakinya tersentak. Dia bisa mendengar suara terkesiap lelaki blasteran itu. Dari nadanya, ada setitik getar di sana.

"Ada apa, pak?" tanya khawatir meluncur dari orang di seberang sana, di balik meja yang mengurung El. Hal yang cukup membuat El menyeringai. Heh.

Bukannya berhenti dengan apa yang dia lakukan, El menarik kepalanya hingga batang itu keluar dari mulut. Buatkan suara pop! kecil, sebelum dia mencium ujung kepala tokyo tower di dalamnya dan memainkan lidah pada celah kecil di sana.

"Nggh. Shit!" pacarnya mengumpat. El menyeringai kegirangan.

Sekali lagi dia mencium benda yang makin lama makin naik di depannya, kini tanpa babibu dia menyesap kuat, membawa batang itu dalam hingga menghantam ujung terdalam dinding mulut. Berikutnya, seolah tak mendengar erang dan engahan lelakinya, El mulai menggerakkan kepala. Menggunakan cara serupa, ia mengeluar-masukkan batang itu ke mulutnya. Dengan tempo yang cepat. Sangat cepat.

Bahkan saking cepatnya, membuat pria di atas sana kehilangan ketenangan dan meraup remanya, menyentakkan kepalanya ke belakang hingga Rei junior lepas.

Baru di sini dia mendengar napas kekasihnya tak beraturan.

Dia juga mendengar suara tamu yang sepertinya paham apa yang terjadi, "saya keluar dulu pak, kalau bapak sudah tidak sibuk, tolong saya dipanggil. Kita bisa lanjutkan pembicaraan tadi." Kemudian cepat, orang yang El kenali suaranya sebagai kepala divisi bagian sarana prasarana, meninggalkan ruangan Rei.

Sedang yang ditinggalkan mengerang sendiri.

Heh. Serve him right

Salah siapa dia membuatnya--ack!

El mengerang. Tangan besar yang meraup rambutnya tiba-tiba menarik mulutnya ke arah batang keras yang ia lupakan. Bibirnya dihantam benda itu kemudian, tidak sampai masuk, tapi tetap saja sakit.

Dan karena kesal, lelaki lebih muda itu membuka mulutnya, memasukkan kejantanan lelakinya di goa hangat itu, memanjakan dengan lidah sisi-sisi kencangnya sebelum menggigit benda tersebut keras.

WTF?! Why am I a boy here?! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang