Slight! 🔞 : Tawaran Menggiurkan

903 70 0
                                    

El Reski memiliki orientasi belok. Dia tidak tegang ketika melihat pekob gunting bergunting—lesbong, tapi adek kecilnya langsung kedat-kedut ketika ia nonton adegan r18 pedang beradu pedang. Elysha meyakini kebelokan El sebagai 100% belok ketika dia mengamati film biru straight, tapi perhatiannya hanya ke alat vital si lelaki.

Dan gara-gara ini ... ketika dia melihat ada cowok lebih muda, muka kecil yang dipadu bibir tipis seksi, lalu rambut agak ikal berkulit tan sedang menunjukkan kebugilannya; seketika ada yang tegak, tapi bukan keadilan.

El menenggak ludah. Ia memalingkan muka, pipinya memerah. Rasio berusaha mengalahkan birahi. Namun beda dengan hati, uh ... jiwa El menjerit, 'aaaa. Ada permainan bede uhuk esem uhuk,' sekilas ia melirik, mengamati kulit yang ditekan kuat oleh tali kulit. 'Hnnngh. Gila. Permainan hardcore secara realtime! Hiyahiyahiya'

Tapi meski jeritan hati demikian, bibir El berkata lain. "M-mas, harom mas ... auratnya ditutup mas ..."

Yak. Ia adalah cerminan malu-malu tapi mau.

Akih tertawa kecil melihat reaksi El. Dia bergerak mendekat sambil makin menjembembeng (membuka lebar-lebar) jaket yang ia kenakan. Senyum mungil melengkung di bibir, main-main.

El ingin melangkah mundur, menghindar. Tapi dia yang pura-pura tak tertarik, berusaha memasakkan kaki ke bumi, bergeming. Kepalanya masih menoleh ke sisi lain, sok-sokan buang muka.

Sampai setidaknya, Akih berada di depannya dan langsung meraup gundukan di antara paha.

"Nngh! Apa yang ka—" El mau memprotes, tapi belum juga mulutnya terbuka, ada bibir lain menempel di bibirnya.

Seketika otak El langsung trip. Tubuh tak kekar tapi juga tak langsing itu menegang.

Dia mendadak jadi bodoh, tak tahu apa yang harus dilakukan.

Tapi berbeda dengan El, Akih melebarkan senyum melihat apa yang terjadi. Jemarinya bahkan mulai berani menggancarkan aksi seduksi. Mereka meraih pinggang El, menariknya mendekat. Lalu perlahan, menyapu naik ke bahu melalui dada.

Dia berhenti sejenak di depan pentil, memeregol benda itu kendati kaos melapisi.

Di sini El merasakan dialiri listrik statis. Kesadarannya pulih, cepat ia mendorong tubuh Akih. Dia pun mundur, menjaga jarak di antara mereka. Sembari tangan terjulur dan alis tertaut, bibir El melempar tanya pada lelaki lebih muda di hadapannya, "apa yang kau lakukan?" tanya yang lebih menyerupai desisan. Kentara sekali nada tak suka dari bibir itu.

Akih hanya menelengkan kepala mendapat reaksi yang demikian. Ia pun mengerjap polos. "Menyadarkanmu?" 

El terkesiap. Matanya membelalak, tanpa sadar ia pun menaikkan suaranya, "menyadarkanku atas apa?!"

Untung saat itu warnet sedang tidak ramai. Hanya beberapa anak kecil main game menggerombol di pojok, mereka pun mengenakan headphone. Jadi tak ada yang terganggu atas kelepas kendalian diri El ini. Tidak ada pula pasang mata yang mencoba mencari tahu, sebenarnya apa yang terjadi kok sampai ada yang berteriak di dalam warnet.

Lelaki lebih muda di depan El hanya tertawa kecil melihat hal ini. Cepat ia pun mendekat. El berusaha mundur, tapi berujung punggungnya membentur dinding dan dia tersudut. Lalu enteng sekali, Akih menempelkan dirinya di dada El. 

El di sini rasanya mau gila.

Dia bisa merasakannya, Tuhan! Dia bisa merasakannya!

Gundukan di selangkangan Akih itu mengenai kaki bagian atasnya. Meski El mengenakan celana kain ala kantoran, dia tetap bisa merasakan gesekan yang dihasilkan. Pentungan coklat itu naik turun menggodai paha sisi dalam.

WTF?! Why am I a boy here?! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang