chapter 6 jepang

385 52 4
                                    

MAAF  KALO TULISAN NYA AMBURADUL


****

Jisung yang pagi ini sudah berada di depan rumah hoseok menunggu untuk menjemput hoseok, dia melirik jam terus menerus begitu lama sekali pemuda manis itu keluar.

Dan saat di menit ke 35 akhirnya hoseok keluar sambil mengigit rotinya.

"Jisung? Untuk apa kau kemari?!" Hoseok kaget sekali.

"Tentu menjemput tuan jung, dan saya masih menjadi pesuruh jonathan." Cengirnya.

"Katakan yang jujur, aku tau setelah malam kemarin ternyata kau bukan anak buah jonathan." Hoseok menatap jisung tajam.

"Hehe, ya karena kau sudah tau aku katakan aku hanya sekretaris taun min. Ayo masuk kau akan terlambat loh!" Jisung membuka pintu mobil.

Masih menatap jisung hoseok berpikir sebentar untuk percaya pada manusia di depannya ini.

"Baiklah aku menurut!" Hoseok masuk dengan langkah angkuhnya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, selama di dalam mobil tak ada yang bicara sehingga jisung bertanya dengan berani.

"Apa alasan mu membunuh jungkook tuan?" Tanya jisung.

Hoseok tak merasa kaget jika jisung menanyakan hal ini, dia memang membunuh jungkook kok. Tapi dia di suruh jonathan dan entah kenapa hoseok punya feeling, jika jonathan di suruh seseorang lagi.

"Aku hanya mengikuti perintah, sepertinya ada orang yang membenci anak itu. Dan mau bagaimana lagi itu pekerjaan ku jadi aku membunuh nya!" Hoseok mencoba tak peduli.

"Aku menebak adalah park jihoon." Jawab jisung sambil menatap lurus ke jalanan.

"Hey, jangan menuduh orang sembarangan! Mana mungkin park jihoon dalang ini semua, wajah imut dan manis itu takan mun membenci seorang adiknya." Hoseok tak percaya dengan perkataan jisung.

"Hahaha, apa anda pernah mendengar kalimat seperti ini dari tuan min 'jangan mudah percaya pada siapapun, termasuk dirimu sendiri.' dan anda harus percaya dengan kalimat itu tuan jung." Jisung melirik hoseok dari kaca spion depan.

Hoseok terdiam dia masih belum bisa mempercayai ini, jika memang begitu tega sekali dia pada adik angkat nya itu. Memang apa salah jungkook? Loh kenapa hoseok peduli ya, mari lupakan soal itu pantas saja taehyung mengatakan jangan mudah percaya dengan wajah manis jihoon.

Hingga saat dia asik berpikir mereka berdua sampai di gedung milik taehyung, hoseok mengucapkan terima kasih dan pergi dari mobil itu.

"Tuan min, sepertinya tupai manis mu terjebak salam akting jihoon." Ucap jisung pada ponselnya yang kini menghubungi yoongi.

"Menarik sekali, meski dia pembunuh memang benar hati hoseok lembut sedari dia kecil hingga sekarang. Dia tak pernah berubah!"

"Oh ternyata sifat baik tuan jung ada sedari kecil ya, anda begitu sangat mengenalnya bukan begitu tuan min?" Kekeh jisung.

"Ya tentu saja, aku sangat mengenalnya."

Yoongi menutup telponnya dan membuka laci kecil nya, mengambil sebuah album kecil lalu melihat isi dari album itu. Dimana poto mereka saat menjadi seorang kekasih, bahkan saat ini harusnya mereka masih tetap kekasih karena tak ada yang mengatakan putus.

"Aku merindukan mu baby." Mengelus poto itu dengan wajah sendu nya.

Dia yang kini mengingat kembali masa lalu dimana saat itu hoseok yang masih berumur 13 tahun, saat kedua orang tua hoseok meninggal akibat kecelakaan pesawat saat pergi ke italia. Hoseok begitu shock dan terus menangis mengingat dia tak punya siapapun lagi, dia memutuskan untuk pergi ke italia sesuai surat yang ibu nya berikan.

Assassino(Sope) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang