chapter 11 kasus

301 44 7
                                    

MAAF  KALO TULISAN NYA AMBURADUL


****

Hoseok sudah 5 hari ini bekerja dengan damai tanpa ada gangguan dari namjoon, tanpa ada teror apapun itu dia hanya sibuk bekerja demi menghidupi dirinya. Dan mulai sekarang hoseok berhenti untuk bekerja dengan namjoon, dia memilih untuk hidup nyaman dan dalam bersama yoongi.

Jisung selalu setia bersama nya dimana pun dan kapanpun, makan siang dan di antar jemput jisung tak pernah telat untuk melaksanakan tugasnya.

Malam ini yoongi dan hoseok pergi dinner, dengan sengaja yoongi mengajak hoseok bertemu dengan kedua orang tua nya.

Pemuda manis itu mau tak mau dia harus setuju karena tak bisa menolak apa yang yoongi katakan, omongan yoongi perintah yang telak bagi hoseok untuk tak menolak apapun.

"Selamat malam." Sapa hoseok bersama yoongi yang di gandeng.

"Wah selamat malam! Akhirnya pasangan manis kita datang, ibu lama sekali menunggu." Nara sontak memeluk hoseok dengan erat.

Hoseok terdiam karena kaget nara tiba-tiba memeluknya, dia tersenyum dan membalas pelukan ibu yoongi.

"Jadi ini adalah anak suzy? Sungguh tak ibu duga, jika dia mempunyai anak semanis ini. He's so beauty!" Nara begitu antusias menatap hoseok dengan lekat.

Pipi itu memerah malu karena terus di puji oleh calon mertua nya, tiba-tiba rasa rindu pada ibu nya kembali datang karena ada nara teman ibunya di sini.

"Terima kasih bibi, pujian itu sungguh berarti untuk ku. Apa kalian berdua begitu dekat dengan ayah dan ibu ku?" Hoseok mengajak nara duduk.

"Sangat dekat hoseok, kami kecil dan besar bersama. Dan kami menyebutnya komunitas assassino tapi bukan berarti dulu kita suka membunuh, karena kami hanya iseng menamai hal itu. Hingga di umur 25 tahun kim bum memutuskan untuk menjadi penerus kakeknya. Ya seperti itulah sulit memang menejelaskan nya!" Ucap dong wook yang kini duduk menatap hoseok.

Hoseok terdiam mencerna apa yang ayah yoongi katakan tadi, jadi mereka begitu dekat sekali sungguh tak hoseok duga.

"Sulit sekali ya hubungan keluarga kita." Gumam hoseok.

"Ya memang sulit, dan bisa-bisanya aku malah ikut gabung dengan mereka. Sungguh itu penyesalan yang luar biasa dalam hidupku, hingga saat aku dan kim bum memulai perang karena merebutkan daerah jong suk memilih untuk keluar dari komunitas assassino." Dong wook mulai meminum wine nya.

"Ah perang yang yoongi hyung ceritakan ya, aku tau soal itu paman dan berakhir kau yang menang namun ayah namjoon tiada. Membuat namjoon marah besar hingga dendam pada kalian." Hoseok memotong steak dan mengunyahnya.

"Ternyata kau sudah cerita banyak yah yoon." Ujar dong wook melirik anak nya.

"Aku hanya menceritakan kebenaran saja." Yoongi sibuk pada makanan nya.

"Oke sudah cukup membahas masa lalu, jika kau ingin tau lebih banyak lagi datanglah ke rumah ya sayang ku! Dan cepatlah menikah ibu tak sabar ingin menimang cucu." Nara tersenyum dengan bahagia.

Deg! Cucu? Oh my... Pipi hoseok kembali memerah jantung nya terkejut sekali, apa bisa seorang lelaki melahirkan anak? Tak mungkin lah!

"Uhuk.." yoongi terbatuk saat membicarakan cucu.

"Ada apa? Apa ibu mengatakan hal yang salah?" Menatap kedua anak di depannya.

"Hahaha tidak kok bibi, soal pernikahan sepertinya aku belum siap." Hoseok menjawab dengan lirih.

"Loh kenapa? Kalian sudah tinggal bersama, lalu saling mencintai. Apalagi yang kurang?" Nara mengatakan dengan sedih.

"Membunuh namjoon, baru-baru ini dia kembali ke korea untuk membawa hoseok ke italia. Hingga akhirnya hoseok tinggal bersama ku, dan aku serta hoseok sudah bertemu dengan nya." Ujar yoongi menghabiskan steak nya.

Assassino(Sope) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang