chapter 12 penculikan

273 45 0
                                    

MAAF  KALO TULISAN NYA AMBURADUL


****

Hoseok yang masih berada di kantor karena sibuk mengurus klien dan meeting bersama taehyung, berbagai macam bisnis yang mereka lakukan dan menanda tangani kontrak yang begitu banyak.

Di saat jam menunjukkan pada angka 2 mereka langsung mampir ke restoran untuk makan siang, perut hoseok terus protes meminta di isi begitu juga dengan perut taehyung.

"Hey jung, ayo pesanlah." Ucapnya pada hoseok yang sibuk membuka ponsel.

"Oh iya tuan kim, aku pesan sebentar." Hoseok menaruh ponselnya.

Mereka mulai memesan apa saja yang rasanya enak, untuk menambah energi yang sudah terkuras habis saat meeting dan bertemu klien tadi.

"Hoseok, boleh aku bertanya?" Panggil taehyung.

Hoseok menolehkan matanya menatap sang atasan dan mengangguk tanda setuju.

"Umur kita hanya beda setahun kan, Boleh kah aku memanggil mu hyung?" Taehyung menatap dengan berbinar.

Hoseok yang kaget langsung batuk saat meminum air putih di depannya, beruntung air itu tak keluar dan mengenai wajah taehyung.

"Tumben tuan kim bertanya hal privasi, sebenarnya sih iya dan boleh saja kok tapi hanya saat di luar jam kerja. Wah aku berkata begitu seperti aku bosnya saja hahaha." Hoseok tertawa.

Taehyung menatap hoseok yang tertawa memang sangat manis dan cantik, pantas saja yoongi menyukai pemuda di depannya ini.

"Hehe baiklah, kalo sekarang bolehkan hyung?" Tanya taehyung.

"Ya boleh kok." Hoseok memasukan salmon ke dalam mulutnya.

"Yes! Hoseok hyung. Hihi ah ya aku mau meminta saran padamu, kau kan bijak dalam berbicara jadi berikan aku nasehat terbaikmu." Taehyung mulai mengambil sumpit.

"Memang apa yang ingin kau katakan kim taehyung?" Hoseok mengerutkan keningnya.

"Jangan panggil aku kim taehyung, panggil taehyung saja itu lebih baik. Aku ingin meminta nasehat soal hubungan ku dengan jihoon, bagaimana penilaian mu terhadap anak itu katakan lah dengan jujur. Aku tak akan marah kok!" Taehyung tersenyum.

"Hum soal park jihoon ya, menurut ku dia baik cara bicaranya juga sangat nyaman untukku. Tapi ternyata jihoon tak sebaik saat bersama ku." Hoseok menatap taehyung.

"Nah, Apa bagi mu dia itu jahat hyung? Tindakan apa yang dia lakukan sampai kau tak suka?" Taehyung penasaran.

"Ada satu hal yang sangat aku tak suka darinya."

"Apa???" Taehyung amat serius.

"Menjadi tunangan mu, dia kan sudah kaya untuk apa menikah dengan mu sama saja menumpuk emas bukan? Kalau aku di posisi jihoon aku tak perlu siapa-siapa lagi, yang ku perlukan hanya uang dan orang tua ku saja." Hoseok memakan telur gulung tadi yang baru datang.

"Ya! Kau yang benar saja hyung." Taehyung merajuk.

"Loh apa salah ku? Itu kok penilaian ku terhadapnya, jika kau tak suka jangan tanyakan apapun padaku. Dan maaf sepertinya kita tak cocok untuk berteman, jadi lebih baik kita seperti biasa saja hanya ada sekretaris dan atasan." Hoseok tersenyum lebar menampilkan bentuk love di bibirnya.

Mata taehyung mendelik tak suka sejujurnya dia memang mencintai jihoon, hanya saja entah kenapa setelah mendengar jihoon membunuh jungkook. Dia menjadi ragu untuk melanjutkan pernikahan ini, bagaimana jika di masa depan nanti kalau jihoon membunuhnya?

Assassino(Sope) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang