Episode 8

308 43 10
                                    

Bae Company

Saat ini Irene sedang berada di ruangan nya karena dia habis melakukan rapat, bukanya bersantai sebentar karena otaknya habis di gunakan untuk rapat Irene malah menyibukkan diri dengan memeriksa berkas-berkas atau memeriksa laporan di laptop nya.

Tok!tok!

Suara ketukan pintu membuat Irene melihat ke arahnya dan menyuruh orang tersebut masuk

“Maaf sajangnim karena mengganggu waktu anda, tapi ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda” ucap sekretaris Irene sopan

“Nugu?”

“Aku Irene” tiba-tiba wajah Irene yang semula bingung menjadi kaget, dia melebarkan mata nya dan berdiri dari kursinya, karena orang yg ingin bertemu dengan nya masuk begitu saja dan tersenyum manis kearahnya

“Hai sayang, apa kabar?” sapa orang tersebut

“Bogum, kau kembali?” tanya Irene, sedangkan yang ditanya hanya menganggukkan kepala

“Sajangnim kalau begitu saya permisi” pamit sekretaris Irene dan menutup pintu ruangan, mereka berdua masih saling menatap lalu tiba-tiba Bogum langsung memeluk Irene, Irene tidak membalas dia hanya diam dan menatap lurus ke depan

“Aku merindukan mu Irene, sangat merindukan mu, di sana rasanya aku ingin cepat-cepat kembali ke Korea dan bertemu dengan mu lagi, aku mencintai mu”

Irene hanya diam dan tidak membalas pelukan Bogum, Bogum lalu menatap Irene dan memegang kedua bahunya

“Sayang kamu kenapa tidak membalas pelukan ku?, kamu tidak rindu aku?”

“Duduk dulu Bogum” Bogum lalu duduk di sofa di ikuti Irene

“Kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu akan kembali ke korea?”

“Aku ingin memberikan kejutan untuk mu sayang”

“Bogum”

“Nee”

“Stop!, Memanggilku sayang, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi”

Bagai tersambar petir, sakit sekali hatinya, tapi kenyataanya seperti itu mereka sudah bukan sepasang kekasih, tapi hati Bogum dia...

“Tapi aku masih cinta sama kamu Irene”

“Tapi aku tidak”

“Wae?”

“Karena aku mencintai orang lain” ucap Irene tanpa melihat bogum

“Siapa orang itu Irene” tanya Bogum sedikit menahan emosi, Irene menoleh dan dia tahu jika Bogum sedang menahan emosinya, Irene sedikit menghela nafas dia lalu berdiri dan melangkah menghadap kaca melihat jalanan kota

“Kamu tidak perlu tau”

“Kenapa aku tidak boleh tau?”

“Jika aku beritahu siapa orang nya, kau pasti akan berbuat sesuatu kepadanya kan?”

“Ani, aku tidak akan berbuat seperti itu lagi”

“Huh omong kosong, lebih baik kau pergi sekarang” Irene menoleh ke arah bogum

“Tapi irene-”

“Silahkan keluar dari ruangan saya, tuan Park Bogum”

Mendengar perkataan Irene, Bogum pun memutuskan keluar, tapi saat akan membuka pintu, suara Irene menghentikan langkahnya

“Dan satu lagi, aku harap kamu tidak mengganggu kehidupan ku lagi, maaf Park Bogum-ssi”

Bogum lalu keluar dengan sangat kesal, dia lalu pergi dari kantor irene, sedangkan Irene dia lalu kembali duduk di kursi dan melanjutkan pekerjaan yg tertunda tadi

Drtt drtt

Suara handphone Irene berbunyi, Irene lalu mengangkat panggilan tersebut

“Yeobseo Noona!”

“Hm, nuguseo?”

“Heish...Mommy”

“Uhm, Nee Seungwannie” Irene memang seperti itu suka sekali menggoda Wendy

“Apa kau sibuk sekarang”

“Tidak terlalu, ini sudah hampir selesai”

“Kalau begitu biar aku yang menjemputmu”

“Tumben” ucap Irene sambil menyenderkan tubuhnya di kursi dan tersenyum manis

“Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat”

“Baiklah, aku tunggu” panggilan lalu terputus, Irene pun lalu merapikan berkas nya dan bersiap untuk turun ke bawah

3 Menit kemudian.

Mobil Wendy sudah sampai, Irene pun lalu masuk, tapi kali ini sangat aneh, karena Wendy tadi membukakan pintu untuknya, membuat Irene bingung dan heran

Kenapa dengan anak ini?, aneh sekali” batin Irene

Mereka pun pergi ke tempat tujuan, sesampainya ditempat tersebut,mereka lalu masuk dan kali ini membuat Irene semakin heran dengan kelakuan Wendy, dia mengajak ke...

“Apa aku tidak salah, tiba-tiba kau mengajakku ke restoran, kenapa?” Tanya Irene penasaran, sedangkan Wendy tidak menjawab dia hanya memberikan senyuman, membuat Irene merasa tidak beres dengan anak ini, dia lalu menyentuh dahi Wendy, Wendy lalu melepaskan tangan Irene di dahinya dan berkata

“Aku baik-baik saja, aku tidak demam”

“Tapi ini semua kau-”

“Bagaimana, romantis bukan?”

“Ha?, N-nee”

“Kau suka?” tanya Wendy, Irene hanya menganggukkan kepala, dia sekarang tersenyum malu

“Bagus kalau begitu”

“Gomawo Wen-”

“Annyeonghaseo Wendy-ssi irene-ssi”

“Oh kau sudah datang ternyata, duduklah, kalau begitu aku permisi dulu” ucap Wendy, dia pun beranjak dari duduknya dan pamit pergi, Irene semakin bingung, dia memegang tangan Wendy

“Apa maksud semua ini Wendy, bukan kah kau-”

“Aku lupa memberi tahu mu, sebenarnya ini semua tuan Jack yang menyiapkan, hah sudah lah selamat menikmati makanannya, dan Tuan Jack semoga sukses, semangat!”

“Thanks Wendy” Wendy lalu pergi meninggalkan Irene dengan Jack berdua, Irene ingin mengejar Wendy tapi tangan nya ditahan oleh Mr Jack ini, karena Irene sangat tidak suka disentuh oleh orang asing dia lalu menatap datar Mr. Jack

“Lepaskan” kata Irene

“Oh sorry”

“Oke gini saja, mungkin anda yang bisa jelaskan, kenapa anda mengajak saya ke tempat ini”

“Karena saya ingin dekat dengan anda, saya dengar anda wanita karir yang hebat dan cantik”

“....”

“Saya cinta sama kamu irene-ssi”

”....”

“Saya ingin kamu menjadi kekasih saya”

“Tuan Jack, saya minta maaf saya tidak bisa menerima anda, karena saya sudah menyukai orang lain, permisi” setelah mengatakan itu, Irene langsung meninggalkan Mr. Jack dan pergi naik taksi





Masih mau lanjut...

Jika iya, besok saya usahakan update

Oh ya author mau tanya dong, Menurut kalian gimana sih cerita ini, seru gak sih?, Jika tidak mungkin author Bakal unpublis cerita ini deh

Jangan lupa vote&comment y guys

Oke bye bye👋

Sugar baby ( Wendy Son )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang