Setelah babak pertama pertandingan basket selesai, Wendy memutuskan pergi ke toilet, setelah itu dia berkeliling sebentar di sekitar stadium.
“Disini kau rupanya” ucap seorang wanita, membuat langkah Wendy terhenti, wanita tersebut melangkah mendekat ke arahnya dan menyentuh tangan wendy.
“I Miss you”
“Noona, jangan seperti ini, kau sudah punya kekasih”
“Apa salah, kalau aku kangen sama kamu, aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya, kami sudah putus”
“Eunbi Noona-”
“Ya!, Eunbi ssi” seorang wanita menghampiri Wendy dan Eunbi
“Mwo!”
“Menjauh dari Wendy, atau aku beritahu Unnie mu”
“Ya, Jennie Unnie, kenapa kau selalu saja mengancam dengan nama Irene Unnie”
“Oh, jadi kau tidak takut, oke, aku akan memberitahu Unnie mu kalau kau sedang berusaha menggoda baby nya” kata Jennie, sambil mengeluarkan ponsel dan mengetik nomer Irene
“Eh jangan!, Oke aku akan pergi, tapi aku mohon Unnie jangan beritahu dia, nanti aku tidak di kasih uang jajan lagi”
“iya” Eunbi pun pergi, Wendy menghela nafas, Jennie melirik dan tersenyum, Wendy yg merasa di lirik pun melihat Jennie dan ikut tersenyum
“Terima kasih”
“Hm, sama-sama”
“Aunty mau pulang?”
“iya, kau mau ikut?”
“Tidak aunty, aku akan pulang sama teman-teman”
“Oh baiklah”
“Yasudah aunty, aku mau masuk dulu lagi, permisi” Wendy pun melangkah pergi, tapi tiba-tiba Jennie memegang pergelangan tangannya, membuat Wendy menoleh
Chup
Jennie mencium tangan Wendy, membuat Wendy melebarkan matanya (kaget)
“Jaga dirimu baik-baik, have fun baby, bye~” kata Jennie sambil memberikan kedipan mata ke Wendy, dia pun berjalan ke luar, Wendy dia masih berdiri di tempat, sambil melirik kepergian Jennie, lalu datanglah teman teman Wendy, salah satu dari mereka menepuk pundak Wendy
“Wen, ngapain kau berdiri kayak patung disini?”
“Hah, e...aku...-”
“Sudahlah kita pulang aja yuk?”
“Pulang?, Emangnya sudah selesai?”
“Belum, tapi nih, si Hendry ibunya tadi calling suruh balik katanya”
“Yasudah kalau begitu, kita pulang aja”
Akhirnya mereka semua pulang, Wendy mengantarkan teman-temanya pulang ke rumah masing-masing.
“Thanks ya Wen”
“Yoi bro” temanya pun masuk ke rumah, lalu dia juga memutuskan pulang, tapi di tengah perjalanan ada mobil yang berhenti di pinggir jalan dan seorang wanita bertopi yang sedang memeriksa mobilnya
“Pak berhenti”
“Iya Tuan muda” sopir pun menghentikan mobil tersebut di belakang mobil wanita itu, Wendy lalu turun dan menghampiri wanita tersebut yang sudah sangat kesal karena mobilnya yang mogok
“Emm...permisi apa ada masalah dengan mobilnya?” wanita tersebut menoleh dan membuat Wendy kaget karena wanita itu adalah...
“Kim Jisoo!, kamu aktris Kim Jisoo kan?!” teriak Wendy, membuat Jisoo langsung membekap mulut Wendy, karena dia takut penyamarannya terbongkar
“shuutt...Diam, jangan teriak, aku sedang menyamar” kata Jisoo pelan, Wendy hanya menganggukkan kepala, karena tangan Jisoo masih menutup mulutnya, Wendy menatap Jisoo dia benar-benar tidak percaya kalau dia bakal bertemu dengan aktris favoritnya, tiba-tiba jantung Wendy berdetak kencang, dia melihat Jisoo sangatlah cantik, Jisoo melepaskan tanganya dari Wendy
“Yeputa”
“Terima kasih, kau mau mengantar ku?” Ucap Jisoo dingin
“Eodi?”
“Kau Wendy kan?”
“Nee” ucap Wendy, Jisoo hanya menganggukkan kepala dan melihat ke samping, lalu dia melihat Wendy lagi
“Antar aku ke rumah ku”
“Hah?”
“Kau menawarkan bantuan kan?-”
“Yasudah antarkan aku ke rumah ku”
“Baiklah, mari silahkan” Wendy membukakan pintu mobil untuk Jisoo
Wendy pun mengantarkan Jisoo pulang ke rumah nya, setelah sampai di rumah Jisoo, Dia begitu takjub melihat rumah Jisoo yang sangat besar
“Terima kasih ya, sudah mengantarkan ku pulang?”
“Nee Jisoo ssi”
“Ini nomer ponsel ku, kamu simpan ya, dan panggil aku Noona atau aunty” Jisoo lalu turun dari mobil Wendy dan masuk kerumahnya
“Aunty?, Apa dia juga temannya Irene, hah...kenapa aku terus di pertemukan dengan orang yang dekat dengan Irene Noona” gumam Wendy
-Keesokan harinya
Kampus
“Wendy Oppa!”
“Wae?”
“Ini, aku kembalikan buku mu”
“Oh iya”
“Makasih ya Oppa”
“Kenapa berterima kasih?”
“Kau sudah meminjamkan buku ini untuk ku”
“Aku kan Oppa mu Karina, kita teman, kau juga sudah ku anggap kayak saudara sendiri”
“Saudara ya?” tanya Karina, Wendy hanya menjawab dengan anggukan
“Padahal aku ingin kau menganggap ku sebagai wanita mu Oppa” batin Karina
“Karina, Oppa masuk dulu ya”
“Ah, iya Oppa”
“Annyeong” Wendy memberi lambaian tangan dan di balas lambaian juga oleh Karina, Karina pun memutuskan pergi ke kelasnya juga dengan keadaan lemas, karena perkataan Wendy tadi, sangat sakit dihatinya, bahkan sampai didalam kelas pun dia tetap cemberut, hingga seseorang menghampiri meja Karina
“Hei!, Karina, what's wrong with you girl, kenapa kau cemberut kayak gitu, ada masalah?”
“Ah, Lisa Oppa, kau mengagetkan ku saja”
“I'm Sorry, tapi ceritalah, kenapa kau seperti ini, ada masalah?, Jika iya, mungkin Oppa bisa membantumu”
“Oppa mau membantuku?”
“Yes”
“Sebenarnya...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar baby ( Wendy Son )
FanfictionCerita Wendy si Sugar baby yang beruntung gxb WARNING!!!