Episode 3

604 49 3
                                    

Kriingg!!

Suara alarm berbunyi di kamar seorang pemuda kaya raya, siapa lagi kalau bukan Wendy Son, dia mematikan alarm nya, lalu beranjak dari kasur, pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan membasuh muka, setelah itu dia turun ke bawah, seperti biasa Wendy selalu menyapa para pelayan di rumah nya

“Selamat pagi semua”

“Selamat pagi juga tuan muda” sapa balik pelayan dengan hormat,

“Tuan muda sarapan sudah siap, apakah tuan muda mau sarapan?”

“Hah...nanti saja, aku mau kedepan, cari udara segar, oh ya, tolong kasih tau pak Han untuk menemui ku di taman”

“Baik Tuan muda”

Wendy pun pergi ke halaman depan dia pun melakukan olahraga ringan, lalu tak lama pak Han yang merupakan asisten pribadi Wendy datang

“Oh pak Han, apa hari ini aku ada kegiatan, setelah kuliah”

“Nee, Tuan muda, hari ini anda harus pergi kerumah nyonya-”

“Dia lagi, dia lagi, kenapa sih yeoja itu tidak bisa memberi ku kebebasan” gumaman kesal Wendy yang terdengar oleh Pak Han

“Tuan muda”

“Eh,Pak Han jangan beritahu dia ya, awas kalau beri tahu, nanti gajinya aku potong”

“Baiklah tuan muda, saya janji”

Kampus

Wendy sudah sampai di kampus, dia pun langsung pergi ke kelas nya dan disana sudah ada teman-temanya, (Hendry, Lucas ,dan Mark) yang menatap nya dengan aneh,

“Kenapa kalian menatap ku seperti itu”

“Cie...yang habis di antar sama sugar mommy nya tuh” Kata Mark

“Apaan sih kalian, gak jelas tau gak”

“Ututu, gak usah ngambek gitu dong” kata Hendry

“Siapa yang ngambek, kalian aneh ih, dahlah, aku gak mau neraktir kalian lagi”

“Hei jangan gitu dong wen,oke kita gak akan gitu lagi, bercanda bro, santai~” Kali ini Lucas yg berbicara

“Tapi aku gak suka!, bercanda kalian bikin gue darting pagi-pagi”

“Iya deh, hanya Mommy Irene gitu loh yang bisa bikin darting Wendy naik” ucap mereka bertiga kompak

“KALIAN!!”

Flashback on

Sebelum Wendy datang ke kampus dia pergi ke apartemen nya Irene, karena tiba-tiba saja wanita ini menelpon Wendy, untuk menyuruhnya datang

Dan saat ini dia sudah duduk di meja makan bersama Irene
Eks-Mommy tiri nya, Wendy terlihat tidak nyaman, bagaimana tidak Irene terus saja melihatnya sambil tersenyum

“Makan yang banyak dong, nanti kuliahnya biar tambah semangat” kata Irene dengan lembut

“Iya ini sudah makan yang banyak, tapi jangan menatap ku seperti itu”

“Kenapa saya tidak boleh menatap mu seperti itu?”

“Aku hanya tidak suka jika aku makan ditatap”

“geureu”

“Aku sudah selesai, aku mau berangkat”

“Wait, biar saya yang mengantarmu, saya ambil kunci mobil dulu” Irene lalu beranjak dari kursi

“Tapi-”

“Jangan menolak” mendengar itu,Wendy hanya diam saja dan setelah itu mereka pergi ke kampus, sesampainya di kampus,Wendy mau turun tapi Irene menyentuh lengan Wendy, membuat dia menoleh

“Apa lagi?”

“Jangan lupa, kamu nanti harus datang ke apartemen saya lagi, arra?”

“Tapi tadi pagi aku kan sudah datang ke apartemen mu” jawab Wendy yang hanya di balas tatapan datar Irene 

“Hah, oke fine, aku akan datang ke apartemen mu, aku masuk dulu, bye Noona” Irene kembali menarik tangan Wendy

“Kok gitu, lupa ya?, Panggil saya Mommy”

“Tapi kau kan bukan ibuku”

“Tapi dulu saya pernah jadi ibumu”

“Hah!, Baiklah, Mom aku masuk dulu”

“Iya, hati-hati my sugar baby” ucap Irene,tapi Wendy sudah pergi keluar

Dia benar-benar menggemaskan, kenapa dengan jantung ku ini, tidak mungkin kan kalau aku menyukainya” batin Irene

“Awas kau Son Wendy, kau tidak akan bisa lepas dari ku” gumam Irene

Flashback off







Sugar baby ( Wendy Son )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang