ELDEV-ONE

1K 74 8
                                    

Hai Hai Hai..

Aku update friend!! Aku pernah janji sama diriku sendiri, kalau aku update cerita ini pertama kali bakal dobel up.

So aku ingatkan, cerita ini mengandung banyak hal random yang membuat kalian bakal geleng geleng kepala, apalagi tingkat salah satunya.

Soo, Have fun friend. 🍭

•••

Terlihat seorang gadis cantik tengah duduk tenang dengan buku dihadapannya, Adeeva Kirania. Damai, itu yang di rasakan. Tidak ada perusuh, tukang jahil yang selalu memancing emosinya.

Setiap hari ia harus berurusan dengan seorang teman satu angkatannya. Semua berawal dari ketidaksengajaan Deva yang menabraknya.

"Huft, ahirnya gue bisa bebas dari cowok freak gak jelas kaya dia!!" gumamnya, masih fokus dengan bacaannya.

Bagi Deva ketika istirahat lebih awal adalah waktu yang tepat untuk bersembunyi, entah itu di taman sekolah atau seperti sekarang di Perpustakaan.

Menit berlalu, Deva merasa kurang dengan harinya pagi ini. Keusilan dia mungkin?

Deva meletakkan buku ke rak, "Ke kantin aja deh." gumamnya lalu meniggalkan Perpustakaan.

Sepanjang koridor dirinya tak berhenti melihat sekeliling, mencari seseorang agaknya. Dan sampai di depan kantin seseorang yang dihindari sudah berdiri di depannya.

"Habis dari mana cil?" tangganya terulur mengacak-acak rambut Deva.

Deva menyingkirkan tangan yang berada di atas kepalanya dengan kesal, "Stop panggil gue bocah kecil, ELBANI!!!" kesal Deva, dia berbicara dan menekan disetiap katanya.

Elbani Putra Pradipta, cowok manis bertubuh jangkung, sudah dari lama mengisi hari harinya untuk mengusik Deva.

Elbani bersedekap dada. "Kan lo emang bocah kecil!!" ejeknya.

Deva yang dasarnya mudah emosian langsung memasang sunggut.

"SEK-" ucap Deva tertahan.

Belum selesai Deva melanjutkan ucapannya tiba tiba sudah ada yang mendahuluinya.

"Sikili ligi li ngiming gii bicil, gii tinding milik li, hahaha basi!!" katanya menirukan gaya bicara Deva.

Bukan Elbani yang berbicara tetapi Ethan, Ethan Gustama. Si ceplas-ceplos dan gak tau malu soal apapun. Salah satu sahabat Elbani.

Deva menarik nafas lalu menghembuskan perlahan. Matanya melirik empat orang yang ada di depannya.

"Gemes banget anjir!!" gumam Elbani memalingkan wajahnya ke samping.

'Ehhem..' orang yang berada di sampingnya ternyata mendengar gumamannya yang sangat pelan.

"Kenapa ban? Naksir?" kekehnya, langsung mendapatkan tatapan tajam dari Elbani.

Edgar Farenzo, cowok ganteng idaman cewek-cewek Cendana. Sifatnya bertolak belakang dengan Ethan. Edgar tipe cowok yang sat-set, bahkan akhir-akhir ini dia dikabarkan tengah dekat dengan seorang cewek teman satu sekolahnya.

ELDEV [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang