ELDEV-FIFTEEN

325 33 1
                                    

Haii everyone!!

Gimana buat hari ini??

Skuy, share ELDEV ke temen temen sesama pembaca..🤍🤍

Have fun friend.🍭

•••

Elbani membuka pintu apartemen miliknya dengan was-was. Ketika sampai di depan pintu kamar Elbani menghela nafas panjang sebelum meraih knop pintunya.

Pandangan yang disuguhkan pertama kali ketika membuka pintu adalah Deva yang tengah asik bermain kucing abu-abu pemberian Edgar.

Deva menyadari kedatangan Elbani langsung bergegas ke kasur, menutup semua tubuhnya dengan selimut dan menaruh wajahnya di cekukan bantal guling.

"Deva!!! Maaf, lama ya? Tadi ada urusan penting banget, maaf ya??" sangat paham dengan Deva Elbani langsung menghampirinya.

Tidak ada pergerakan dari Deva, sudah terlanjur marah karena Elbani pergi tanpa alasan yang jelas. Apalagi dalam waktu cukup lama.

"Yang!! Maaf woii!!" geram Elbani sudah tidak tahan didiamkan oleh Deva.

"Brisik, gak usah balik sekian deh sana!!" Deva merespon Elbani walaupun masih bersembunyi dibalik selimut.

Dengan pemikiran yang matang Elbani menarik selimut yang menutupi tubuh Deva. Tetap saja Deva terus membuang muka.

"Maaf ya?? Gue jelasin dulu deh, ya yang?? Ya!!" rengek Elbani memegangi tangan Deva.

Deva menutup telinganya, "Berisik Elbani!! Sana minggir, mandi dulu sana, lo bau banget!! Makan juga buru!!" dengan kesal Deva membalas ucapan Elbani.

Elbani kemudian beranjak, "Tapi setelah ini dengerin penjelasan gue ya?? Awas kalo boong nanti lo ngambek terus!!"

"Udah sana cepetan makan dulu!!" kesal Deva.

Deva sangat kesal dengan Elbani yang keluar dengan alasan yang tidak jelas. Elbani keluar dari sore sampai jam setengah sembilan, dan dipastikan pasti belum makan malam. Alasan itulah mengapa Deva menyuruh Elbani cepat-cepat makan, bagaimanapun Deva sangat mementingkan keperluan dan kebutuhan suaminya.

Elbani keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Kemudian langsung menghampiri Deva, tapi Deva masih engan berhadapan dengan Elbani. Bujukan demi bujukan sudah dikeluarkan Elbani, tetap saja Deva menyembunyikan wajahnya di bantal guling.

Elbani berjalan gontai duduk di depan ranjang, sudah bingung cara apa lagi untuk membujuk Deva.

Kucing milik Deva yang belum sempat dimasukkan ke kandang mendekat ke Elbani. Kucing itu kemudian mengilat lalu terdiam di sebelah Elbani.

Elbani dengan posisi tengkurap dan berhadapan dengan kucing abu Deva, "Heh cing, bilangin ke Deva dong jangan ngambek!! Gak kasian apa sama suaminya." tutur Elbani seakan akan mendapatkan jawaban dari kucing milik Deva.

Deva yang mendengar suara Elbani lantas mengintip, matanya membulat ketika Elbani mungkin hanya dengan beberapa jengkal berhadap-hadapan dengan kucing.

"Lagian gue udah minta maaf coba, eh dia masih ngambek!! Udah gue tawarin ini gak mau, itu gak mau, gue harus gimana cing!!!" Elbani malah geram sendiri.

ELDEV [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang