ELDEV-SEVEN [info]

394 43 0
                                    

Haii everyone!!

Maaf yang sebesar-besarnya aku ucapkan ya, kemarin ternyata memang ada kesalahan teknis entah itu dari aku atau memang keacak dari sini nya.

Maaf banget ya, harusnya udah part 10 an eh keacak dan ke publis di urutan ke 3, tapi tenang hari ini aku bayar tuntas aku up semua dan tentunya sama jatah up harian aku..

So makasi yang udah mau stay, lovee uu❤❤

Have fun friend.🍭

•••

Matahari sudah memancarkan sinarnya, pagi ini udara sangat sejuk. Burung-burung berkicauan.

Semua tengah sibuk mempersiapkan acara ikrar suci Elbani dan Deva. Keluarga semua sudah kumpul. Tinggal menunggu kedatangan mempelai pria maka akad nikah sudah bisa dimulai.

Deva menatap dirinya di pantulan kamar, matanya sedikit berkaca-kaca tapi sebisa mungkin ia menahannya.

Pintu diketuk tak lama papanya masuk, sudah rapih dengan baju batik warna coklat.

Boy mengecup sekilas pelipis Deva, "Cantik sekali sayang." memandang haru putrinya.

Sama sekali tak menyangka akan menikahkan putrinya diumur yang masih muda. Dirinya hanya bisa mengikuti, dan berharap kehidupan terbaik untuk putrinya.

"Papa rasa baru kemaren kamu jatuh dari sepeda sampe gak berani pulang, sekarang udah mau nikah aja." Boy mengusap halus punggung tangan Deva.

Boy mengungkit kejadian masa lalu dimana Deva masih kecil.  Tidak menyangka bahwa putrinya sudah akan menjadi tanggungjawab orang lain.

"Adeeva, papa minta maaf kalo selama ini papa belum jadi yang terbaik buat Deva, pesan papa setelah ini cuma satu, Deva harus selalu nurut sama suami dan papa mau kamu jangan pernah lupain papa ya!!" tak terasa air mata sudah akan jatuh dari mata Boy, dengan segera Deva mengusap air mata papanya.

Deva berhamburan masuk ke pelukan Boy, dengan senang hati Boy membalas pelukan putrinya.

"D-deva sayang papa, Deva gak bakal lupain papa, Deva bakal sering main ke sini besok, pokoknya Deva sayang papa!!" tangisnya yang tertahan.

Deva juga sudah mengetahui jika setelah menikah dia akan ikut bersama suaminya. Entah dirumah mertuanya atau ikut suaminya.

Setelah beberapa saat, Boy melepas pelukan putrinya. Lalu mengusap kasar airmatanya.

"Jangan nangis nanti make-upnya luntur sayang," ledek Boy, diselingi tawa.

°°°

"...DIBAYAR TUNAI!!!" Elbani mengucapkan ijab qobul dengan lantang dalam satu tarikan nafas.

Penghulu menatap bergantian para saksi, "Bagaimana para saksi sah??!!"

"SAH!!" kompak mereka.

Waktu berjalan begitu cepat, sekarang Deva resmi menjadi istri seorang Elbani Putra Pradipta. Deva tampil cantik dengan kebaya putihnya, begitu pun dengan Elbani yang tampak gagah dengan jas ditubuhnya.

Sekarang waktu penyematan cincin pada keduanya.

Dimulai dari Elbani yang menyematkan cincin pada jadi manis Deva, "Ko jari lo kecil banget sih Dev?"

Heran sekali, masih sempat sempatnya dia bertanya demikian. Tapi hanya sedikit tatapan tajam Deva, Elbani langsung terdiam. Dengan gemetar Deva memasangkan cincin pada jari Elbani, jari Elbani dua kali lebih besar dibandingkan dengan jarinya.

ELDEV [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang