ELDEV-EIGHTEEN

248 30 0
                                    

Haii everyone!!

Update lagii ima nih, oh iyaa jangan lupa follow ig ku yaa buat cari tau info update di sana: rimamufti_

Beberapa part lagi Eldev benar-benar ending!!

Soo pantau terus!!

Have fun friend.🍭

•••

Sepulang sekolah Deva mengikuti les tambahan, les terakhir yang diadakan sekolah sebelum ujian dilaksanakan. Harusnya Elbani dan ketiga temannya mengikuti les tersebut juga, tetapi mereka telah mengumpulkan semua anggota Aodra, untuk mengadakan pertemuan rutinan sekaligus membahas teror-teror yang yang akhir-akhir ini menimpa Aodra.

Deva ditemani Elbani berjalan menyusuri koridor untuk sampai di ruangan les.

"Kok kalian nyudutin Edgar si Ban?" tanya Deva pada Elbani.

Elbani melambatkan langkahnya, "Kita gak nyudutin Edgar Va. Cuma semua bukti yang nyudutin Edgar, ditambah opini dari Ethan yang kaya kesel banget sama Edgar, yang sering ilang tanpa kabar." Deva mendengar penjelasan Elbani hanya mengangguk.

"Tapi kayanya gak mungkin Ban, Edgar menurutku anak baik kalo jadi penghianat kemungkinan kecil!!" kata Deva mengeluarkan pendapatnya.

Elbani membenarkan ucapan Deva, menurutnya juga begitu. Sudah sejak SMP dia bersama Edgar dan tidak ada hal yang tidak baik dilakukan Edgar, kecuali jika memang dia sudah terlampau marah.

Mereka sudah sampai di depan aula, sudah ada beberapa siswa yang memang berniat mengikuti les. Begitupun Raya, dia sudah duduk di tempat paling depan.

Elbani mengusap puncak kepala Deva. "Nanti pulang aku jemput, pokoknya jangan pulang sendiri. Oke??" ujar Elbani.

Deva mengangguk dengan tangan yang diletakan di pelipis, memperlihatkan gerakan hormat. "Siap paksu!!" kata Deva lalu terkekeh.

"Paksu apa'an dah??" tanya Elbani bingung dengan pernyataan Deva.

"Pak suami!!" kaya Deva cengengesan, lalu kabur tanpa menghiraukan Elbani yang masih diam mematung dengan pipi yang memerah.

"Semangat sayang!!" teriak Elbani, membuat semua atensi berpindah kepadanya.

Deva mengibaskan tangannya menyuruh Elbani pergi, karena semua siswa yang ada di sana memandang dirinya dengan pandangan tidak suka.

Bukan Elbani namanya jika tidak membuat geger, dan kesal. Dia malah mengedipkan satu matanya, lalu melakukan kiss-bay pada Deva.

Raya yang berada di samping Deva hanya mengeleng-gelengkan kepalanya heran.

°°°

Puluhan motor terparkir rapi di halaman markas lama Aodra. Markas juga sudah dipenuhi dengan orang-orang yang mengenakan jaket kebanggaan Aodra.

Mereka diam, tidak membuka suara ketika leader mereka sedang berbicara.

"Acara kita bulan ini mungkin bakal diatur ulang, kita gak bisa dateng langsung ke panti karena sangat mengancam keadaan di sana. Gue cuma takut, mereka yang gak tau apa-apa malah kena imbas, bisa aja rival malah nyerang panti. Tau sendiri kan kalian betapa piciknya mereka!!" Elbani menjelaskan kepada semua anggotanya.

ELDEV [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang