ELDEV-TWELVE

342 37 0
                                    

Hai Hai everyone!!

Siapp, tegang tegang bareng gak nih!!

Txuuu yang mau stay, dan nunggu imaa update..

Have fun friend🍭.

•••

Deva keluar dari kelas bersama Raya. Di depan kelas mereka sudah ada empat orang cowok yang sudah menunggu mereka.

Elbani mendekat lalu memakaikan hoodie ke Deva. Tidak lupa kacamata hitam untuk bertengger manis di hidung Deva. Hal itu dilakukan juga oleh Edgar kepada Raya.

Julian dan Ethan hanya diam berdecih. Sudah muak melihat dua pasangan di depannya ini.

"Ya tuhan andai Masya mau sama gue, udah gue saingi nih bocah dua!!" Ethan mengadakan tangan lalu berdecih sengit.

Menepuk pundak Ethan, "Yang sabar ya brow, lo gak sendiri!!" Julian tersenyum.

"Udah udah, ayok cepet balik." ajak Elbani, sudah mendahului teman-temannya dengan Deva yang dia gandeng.

Sampai di parkiran Elbani melihat seorang cowok sedang duduk di atas motornya. Hendra, ternyata benar Hendra menunggunya.

"Eh bentar, siapa tuh?" Julian heboh memiringkan kepalanya.

Julian berpikir lalu dengan segera berlari dan memeluk erat Hendra. "Weh bro, gue kira lo udah mati!!" kata Julian terkekeh.

"Gak lo, gak Elbani sama aja ngira gue mati, biadab." Hendra terkekeh kesal.

Deva merasakan hal aneh ketika melihat Hendra. Deva menarik ujung baju Elbani meminta penjelasan.

"Gak papa, dia temenku." Elbani mengusap punggung tangan Deva.

Julian dan Hendra asik berbincang, sampai tak menghiraukan teman teman yang lain.

"Oh iya sampe lupa gue, nih kenalin temen temen gue, itu yang sama cewe namanya Edgar." menunjuk Edgar yang berdiri berdampingan dengan Raya.

Sekarang menunjuk Ethan yang sedari tadi diam. "Itu Ethan, si paling sad boy!!" ujarnya terkekeh.

"Mereka semua temen-teman gue Ndra, semoga bisa berteman sama lo juga." ucap Elbani kepada Hendra.

Sedari tadi Edgar menatap Hendra dengan sorot mata tidak suka. Kemudian Elbani menarik Deva yang masih mengenakan hoodie lengkap dengan tudung dan kacamata hitam.

"Kalo ini i-" ucapan Elbani tertahan ketika Edgar tiba-tiba membuka suara.

"Ban, mending dia balik dulu bareng cewe gue, baru lanjut ngobrolnya." tutur Edgar, Elbani mengernyitkan keningnya bingung.

Deva dengan cepat menganguk karena tidak nyaman di sini, "Gue balik sama Raya aja!!" bisiknya tepat di telinga Elbani.

"Serius?" Elbani ragu, kemudian Deva menganguk mantap.

Tanpa apa pun Raya menarik Deva menjauh. Kemudian mencari taxi untuk pulang.

Julian dan Hendra bingung hanya saling berpandangan. Ethan langsung konek hanya menganguk.

ELDEV [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang