In The Middle Of Night : Seventeen

7.8K 836 114
                                    

Biu mengerjapkan matanya beberapa kali, tepat saat ia merasakan sebuah tangan melingkari perutnya kemudian hembusan napas teratur yang perlahan menerpa kulit lehernya. Ia bergeming, bahkan nyaris tak berani bergerak sedikitpun. Ditatapnya Vegas yang terlelap damai sembari memeluknya. Pria itu terdiam, berpikir apa situasi yang saat ini ia alami adalah suatu hal yang nyata? Ia kembali. Biu kembali bersama Vegas? Apa begitu mudah memaafkan setelah segala hal yang Vegas perbuat? Jawabannya tidak. Biu tidak mudah memaafkan. Justru ia mengingat semuanya. Bagaimana Vegas merangkul Eleanor, mencium dan bahkan bermesraan di hadapannya. Bukankah sudah jelas Biu kalah jika di sandingkan dengan Eleanor? Dan yang paling penting, Eleanor adalah wanita. Sosok yang bisa memberikan Vegas keturunan secara nyata.

"Sedang memikirkan sesuatu, Sayang?" Biu terkejut saat suara Vegas menyapa rungunya. Sejak kapan pria itu terjaga?

"You already wake up? Since when?" Vegas semakin mengeratkan pelukannya. Menciumi leher Biu lembut sembari mengusap pinggang pria manis itu dari balik baju yang ia kenakan.

"1 hours ago, maybe?" Biu terkejut. Ia menatap Vegas sepenuhnya,

"Dan kau tidak membangunkanku?! Lalu apa yang kau lakukan?!" Vegas mengedikkan bahunya. Matanya masih terpejam namun ia tetap menjawab semua ucapan Biu.

"Melihatmu tidur di pelukanku. Still can't believe that you already sleep in my arm again, sweetheart." Biu bergeming.

Ia juga merasa lelah dengan dirinya. Ini benar-benar bukan Biu Barclay. Bagaimana mungkin dia membiarkan dirinya terluka. Merasa sakit yang jelas ia rasakan tepat di ulu hatinya namun dengan bodohnya ia justru kembali. Kembali ke dalam pelukan Vegas. Membiarkan tubuh yang sudah lelah berlarian sebab di permainkan oleh banyaknya manusia di luar sana.

Pada akhirnya, Biu memiringkan badannya. Ia menatap Vegas sepenuhnya sembari mengusap lembut sisi wajah pria itu.

"Am I falling in love with another jerk, again?" Lirihnya membuat dahi Vegas mengernyit. Pria itu kemudian juga menatap Biu dengan satu tangan bertengger manis pada pinggang ramping pria yang ia sukai itu.

"I'm not, Kitten. I'm not jerk, I love you for real. You feel that too, aren't you?" Biu mengangguk.

"But you are the real jerk, Vegas. Even if you are not doing nothing with me. You're still the jerk for every, no...for thousand or even billion people in out there." Vegas mengulas senyum tipis. Membubuhkan kecupan singkat yang berhasil membuat wajah Biu memerah sebab pria itu melakukannya pada belah bibir tipisnya.

"But I can be a gentle man for you."

Biu bergeming. Ia hanya menatap Vegas yang perlahan mulai mendekatkan wajah ke arahnya. Hembusan napas pria itu menerpa garis rahangnya. Membuat Biu bergidik ngeri sebab tangan Vegas pun mulai mengelus lembut perut datar dibalik kaos yang ia kenakan. Biu menggeleng namun Vegas menatapnya sangat amat lembut dengan bisikan pelan,

"I just wanna kiss you. Bite your lips...slowly. I will do really slowly and carefully." Biu menahan dada Vegas. Ia masih ingat betul pria itu terkenal sebagai sosok yang suka bergonta-ganti pasangan. Bahkan riwayat hidupnya saja yang di muat dalam biodata tak pernah muncul jika dia penyuka sesama pria.

Biu menatap Vegas intens.

"Kau? Kau serius denganku atau melakukan ini karena kau sedang butuh dan hanya ada aku disini?" Tawa Vegas pecah.

Raut wajah Biu saat bertanya padanya begitu lucu dan membuatnya tak kuasa menahan ledakan tawanya. Kenapa ia baru sadar jika Biu begitu menggemaskan? Oh apa ia memang sudah sadar sejak awal jadi Vegas begitu menginginkan pria manisnya itu?

"Why you are so cute like that?! Haha, Biu this is funny. You know who I really am, right? No one can say no if Vegas want that. Jika saat ini aku ingin melakukannya, siapapun bisa datang hanya dengan satu pesan singkat yang ku kirim pada mereka.

𝗩𝗜𝗝𝗔𝗥𝗗 • 射手Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang