32: Kapan Nyusul?

566 138 90
                                    

Setelah proses panjang mulai dari nyiapin dokumen Surat Pengantar, Surat Baptis, Akta, KK Katolik tempat tinggal masing-masing, dilanjut dengan kursus persiapan pernikahan dan penyelidikan kanonik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah proses panjang mulai dari nyiapin dokumen Surat Pengantar, Surat Baptis, Akta, KK Katolik tempat tinggal masing-masing, dilanjut dengan kursus persiapan pernikahan dan penyelidikan kanonik. Masih harus siapin berkas lanjutannya ditambah sertifikat kursus dan pas foto berdua buat daftarin nikah di Kantor Catatan Sipil. Akhirnya sampai juga harinya. 

Tadi sebelum acara bener-bener dimulai, Taeyong sebenernya mau menyelinap ke ruang tunggu pengantin wanita. Buat sekadar ngasih sokongan moral buat calon istrinya yang dari malem sebelumnya udah nggak fokus dan susah tidur. Tapi udah kecegat sama Jungwoo, katanya 'ra ilok' kalo dalam bahasa Jawa, yang artinya ya nggak baik dilakukan. 

Prosesi masuk dilakukan. Nggak ada bridesmaid dan groomsman khusus yang bertugas, sekali lagi karena memang pilihan si calon pengantin yang mau sesimple mungkin aja. Jeno dan kakak dari Salsa jadi pembuka alih-alih para bridesmaid dan groomsman. Terus diikuti ibunda kedua mempelai yang didandani nggak kalah cantik dari pengantinnya. Selanjutnya Pak Dong dan Taeyong sebagai mempelai pria. Baru terakhir, highlight-nya prosesi masuk dari pernikahan dihari ini, Ayahanda Salsa yang menggandeng Salsa buat masuk. 

Jantungnya bergedup kencang sampai rasanya napasnya pendek-pendek. Salsa gemeter sampe rasanya mau pingsan. Bahkan telapak tangannya aja ikut memutih karena dia deg-degan liat Taeyong di ujung sana. Ia sempet nengok ke samping depan, ada David yang berdiri diapit Jeno dan Kakaknya dengan wajah berseri-seri. Senyumnya David menular ke dia dan mengurangi sedikit kegelisahan. Ayahnya ngelus punggung tangan Salsa yang bergelayut kencang di tangannya. "Jangan takut, ada Ayah sama Taeyong di sini." Dibisikkannya sedikit ketenangan untuk Salsa di dekat telinga. Salsa mengangguk dan balas mengelus tangan Ayahnya yang bikin tangan keduanya saling bertumpuk. 

Mulai dari penyalaan 2 lilin kecil di dekat Altar oleh kedua ibunda, doa pembuka, lagu pujian, dan pembacaan firman Tuhan, semua masih aman terkendali. Walaupun Taeyong juga berusaha keras buat ngumpulin fokusnya biar dia nggak salah ucap. 

"Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang kemari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus memberkati dan meneguhkan saudara, agar saudara sanggup saling mencintai dengan setia dan menunaikan tanggung jawab sebagai suami istri. Maka sekarang saya minta, supaya saudara menyatakan maksud dan isi hati saudara dengan menjawab pertanyaan saya." Imam berkata membuka pemberkatan upacara perkawinan. 

Disini, kedua mempelai tambah-tambah panas dingin. Kalo salah ucap gimana? Kalo nanti cincinnya ngegelinding gimana? Mendadak pikiran konyol masuk aja ke otak pas otak dipaksa buat fokus. 

Imam bertanya pada mempelai pria. "Lee Taeyong, Adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?"

"Ya, sungguh." Taeyong ngejawab dengan tenang. Salsa agak iri nih sama ketenangan Taeyong yang begini disaat jari kakinya rasanya udah mulai kebas karena dingin dan deg-degan. 

Wedding Operations: Neo Culture Tetanggaan 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang