33: Ditinggal

576 136 107
                                    

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

"A' kamu janjian sama Zahra ya? Tuh anaknya udah di depan." 

Perasaan Haechan nggak ada chat apa-apa deh? Lagian dia emang lagi pemulihan badan yang remuk setelah proyek terakhir WO. Dia juga nggak ada agenda ngapa-ngapain, makanya cuma koloran dan kaosan biasa biar enak goleran di kamar. Mumpung si biji cabe lagi ngikut bapaknya pergi lihat tempat budidaya lele, dia mau nyantai dulu.

Jadi gini, cerita soal bapannya dan Haera iti semua terjadi karena video di Tiktok yang bikin Haera geger dan ogah maem ikan berkumis itu. Menurut video yang dia tonton, lele itu dipeliharanya di jamban dan makan tai. Habis nonton itu dia langsung trauma dan kemusuhan sama ikan lele!
Demi kumis Dewa Neptunus yang diwarnain oren, buat meluruskan kesalahpahaman ini, Pak Chul sampe harus menghubungi salah satu kenalannya yang punya peternakan ikan lele biar anaknya percaya kalo ikan yang dibeli di pasar itu asalnya makan pelet, bukan tai. 

Oke, kembali ke kondisi Haechan di kamar. Gantilah dia dengan celana training panjang. Celana pendeknya tadi terlalu seksi, jauh banget di atas lutut. Kan rugi dia kalo sedekah ke orang yang lihat. Kaosnya nggak usah ganti, belum belel-belel banget kok. 

Bener kata emaknya, Zahra udah duduk di sana dengan es sirop markisa di tangan. "Emang kita janjian kemana dah, Ra?" Haechan garuk-garuk lengannya yang gatel terus duduk silah di sofa. 

"Nggak ada sih."

"Lah?"

Zahra nelengin kepala. "Nggak ngecek HP ya?" Lihat Haechan yang geleng-geleng, cewek itu nunjukin layar HPnya yang nampilin Whatsappa room nya dan Haechan. "Ini kepencet read doang berarti?" 

Haechan majuin kepalanya terus baca chat-nya Zahra pelan-pelan. Di bubble paling atas ada Zahra nanyain Haechan di rumah apa enggak. Terus habis itu dia bilang kalo dia habis dapet kopi Lampung dari dosennya tapi di kosan nggak ada yang doyan. Makanya dia mau kesini ngasihin kopinya buat Haechan aja siapa tahu bermanfaat, timbang apek doang disimpen. "Terus mana kopinya?"

"Udah kukasih ke Ibumu lah." Lagian Haechannya aja dipanggil dari tadi baru nongol sekarang. Dia hibernasi apa latian mati?

"Kan bisa tak ambil besok habis kuliah, ngojek kesininya?" Zahra ngangguk. Emang bener sih bisa diambil Haechan besok, tapi dia gabut sekarang makanya dateng.

Ada suara gerbang digeser, terus nggak lama suara mobil masuk ke garasi. Haechan sama Zahra masih asik ngobrol dengan damai sebelum suara salam yang menggelegar menyerang. "AA', ERA BAWA LELE!!"

"Salam dulu." Pak Chul ngingetin anak bontotnya.

"ASSALAMUALAIKUM. AA' LIHAT NIH IKAN LELE MASIH IDUP!" Gruduk-gruduk. Haera lari ke dalem setelah ngelepas sandalnya asal. Yang kanan di tendang ke kanan, yang kiri juga ditendang ke kiri, keduanya berjauhan. Haechannya udah ngehela napas berat, hari Minggunya nggak bisa apa ya damai sekali aja?
Oh iya, nggak mungkin. Kan Haeramasih jadi adeknya.

Wedding Operations: Neo Culture Tetanggaan 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang