Kania memandangi Adrian dan Ellena dengan tatapan acuh dan remeh. Kania puas sekali ketika mereka diperlakukan seperti orang asing disana. Nyatanya, di hari pertunangan ini, dia dan Bryan yang lebih menjadi pusat perhatian.
Karena Bryan adalah duda muda, kaya, sukses, dan memimpin perusahaan, ia menjadi perhatian semua orang. Terlebih Bryan memiliki kisah pilu di pernikahan pertamanya. Hal itu membuat semua orang semakin merasa simpati serta mengikuti kisahnya.
Maka dari ketika Bryan sudah dapat move on, serta berencana untuk menikah lagi, orang-orang menjadi ikut bahagia. Mereka terharu karena pada akhirnya Bryan kembali membuka hati, setelah diisukan tidak akan menikah untuk seumur hidup.
Selain tentang Bryan, dirinya juga sedikit mencuri perhatian sebagian orang. Jika kalian belum tahu, Kania adalah keturunan satu-satunya dari mendiang David Lawrence, pemilik perusahaan kontraktor yang paling sukses di Indonesia. Dan karena ayahnya telah lama meninggal, Kanialah yang akan menggantikan kepemimpinan itu.
"Semoga kalian selalu bahagia. Kalian pasangan yang serasi!" Seorang tamu wanita paruh baya mengusap wajah Bryan dan Kania secara bersamaan.
Sesuai permintaan Kania, Bryan telah bersikap manis dan mesra disepanjang acara berjalan. Pria itu terus mendekap pinggang Kania mesra seolah tak ingin lepas. Seolah ia sangat mencintai Kania dengan sepenuh hati.
"Kudengar kamu akan mengembangkan perusahaanmu sendiri, dan memberikan perusahaan keluarga kepada adikmu? Wahhh, kamu sangat hebat. Adikmu sangat beruntung mempunyai kakak sepertimu. Dia tinggal duduk manis melanjutkan tugas, setelah kamu berkerja keras mengsukseskannya." Seorang pria yang merupakan suami dari wanita yang menyapanya, ikut bersuara.
"Itu tugas saya sebagai seorang kakak." Bryan menunduk sopan.
"Adrian, kamu harus menjaga amanah dengan baik. Kakakmu sudah bekerja keras." Pria itu menegur Adrian sambil menepuk pundaknya.
"Benar itu, jangan membuat masalah. Jujur saja, kami sebagai investor lumayan takut jika kinerjamu tidak sebaik kakakmu."
"Adik saya pasti bisa, jangan khawatir!" Bryan memotong ucapan mereka yang sudah kelewat batas. Biar bagaimanapun, Bryan tidak mau adiknya direndahkan oleh orang lain.
"Wajar kan, kalau kita memberi nasehat? Jangan tersinggung ya? Soalnya uang kita yang tertanam disana tidak sedikit. Jadi harus benar-benar!" Wanita itu tersenyum ramah.
Kania tertawa meremehkan ke arah pasangan itu. Mampus! Sekarang mereka akan mengerti bagaimana rasanya direndahkan. Sama seperti mereka yang bercinta di apartemennya, di hari anniversary hubungannya bersama Adrian yang ke dua tahun kala itu.
Bahkan bukannya merasa bersalah, mereka malah memintanya memahami situasi, karena mereka sedang jatuh cinta. Wow! Jika mengingat sakit hatinya di hari itu, Kania bersumpah jika ia tidak akan pernah memberi keduanya maaf.
"Kania kenapa kamu tersenyum? Kamu merasa apa yang tente ucapkan benar, bukan?" Wanita paruh baya itu menepuk pundak Kania yang akhirnya tertawa dengan keras.
"Tentu." Kania memeluk wanita itu.
"Kamu juga hebat karena sudah membantu ibumu mengelola perusahaan sejak lulus sekolah. Kamu dipaksa dewasa oleh keadaan, namun tetap ceria. Kamu dan ibumu adalah wanita hebat! Bahkan tanpa seorang ayah, kalian bisa membangun perusahaan dengan lebih sukses dari sebelumnya. Selamat menempuh hidup baru ya sayang? Semoga kamu berbahagia." Wanita itu kembali memeluk Kania yang mengangguk saja dengan senyuman sendunya.
Kenapa harus diingatkan tentang ayahnya? Kania paling lemah soal itu. Karena ketika ia kehilangan ayahnya, seketika itulah dunianya terasa sangat hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Matchmaking
RomanceDijodohkan oleh orang tua, membuat Bryan si duda dingin, dan Kania si perawan agresif terpaksa menikah tanpa cinta dan kecocokan. Selain Bryan yang gagal move on setelah istrinya meninggal, ternyata Kania merupakan mantan dari adik Bryan yang pernah...