Hari ini adalah hari pertunangan Adrian bersama Ellena. Kania sangat membencinya. Mereka adalah pasangan paling tidak tahu malu! Kania akan berdoa jika hubungan mereka tidak akan pernah langgeng. Sesuatu yang dimulai dengan melukai orang lain, pada akhirnya akan berbalik menyakitinya.
"Ma, kita hanya akan menghadiri pertunangan. Kenapa aku harus dihias dengan berlebihan?"
"Kamu dan Bryan juga akan bertunangan malam ini." Jawab Lia santai.
"Ap-apa?"
"Kalian sudah setuju untuk menikah bukan? Tunggu apa lagi? Daripada membuat acara dua kali, mending dilangsungkan bersamaan saja, kan?"
"Aku bahkan tidak memilih konsep acaranya." Kania mencebikkan bibir. "Mama juga tidak bicara padaku sebelumnya!"
"Surprise...!!!"
"Maaaa....!!!"
"Nanti konsep pernikahan, gantian kamu dan Bryan yang memilih. Mama dan tante Wenny sudah memikirkan matang-matang rencana ini. Kamu udah tahu kan, kalau calon adik iparmu akan menikah dengan Ellena? Sahabat kamu! Harusnya kamu bahagia bisa menikah bersama!"
"Kami sudah tidak bersahabat! Catat itu, Ma!"
"Ahhh iya terserah kamu. Kamu jangan kemana-mana, tetap disini. Mama akan pergi sebentar untuk melihat persiapan acara." Ujar Lia seraya beranjak keluar dari ruang make-up.
Hal itu membuat Kania semakin kesal. Mamanya selalu saja membuat rencana tanpa melibatkannya. Jika ia tahu akan tunangan, malam sebelumnya ia akan memakai lulur dan mandi susu. Kania akan ke salon agar dirinya terlihat bersinar di hari penting dan special, yang hanya akan dia alami sekali seumur hidup.
"Kulitku pucat sekali! Mama menyebalkan!" Gerutunya. "Untung kamu luar biasa cantik! Jadi bisa menutupinya."
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, rencana ini bagus juga. Jika mereka akan bertunangan bersama, maka dia harus tampil lebih cantik dari Ellena! Kania yakin jika dirinya dan Bryan akan menjadi pusat perhatian semua orang.
Secara CEO perusahaan keluarga adalah Bryan, yang paling tampan juga Bryan. Jika dibandingkan dengan Adrian, Bryan beribu-ribu kali lebih sempurna!
"Kira-kira calon suamiku seganteng apa sekarang? Aku harus menghampirinya!" Kania berseru pelan, lalu segera beranjak menuju pintu keluar ruangannya. Namun sayang sebelum berhasil keluar dari sana, sesosok pria lebih dulu masuk menemuinya.
Pria itu tiba-tiba menariknya mendekat, dan mendekap pinggang rampingnya dengan posesif.
"Apa yang kamu lakukan?" Mata Kania melotot saat melihat Adrian ada dihadapannya.
"Batalkan pernikahanmu jika hanya untuk balas dendam. Aku tidak mau kamu menyakiti kakakku! Dia sudah cukup menderita selama ini, setelah istrinya meninggal. Tolong balas saja aku, jangan melalui kakakku."
Kania tertawa mendengar perkataannya. Ia lalu meraih kedua wajah Adrian, dan menatapnya dengan begitu remeh.
"Kasihan kakakmu? Jangan menyakitinya? Lalu jika kamu melarangku menyakitinya, kenapa kamu menyakitiku?"
"Kania tolong..."
Dengan kasar Kania mendorong Adrian hingga pria itu tersungkur menabrak tembok. Kania melipat kedua tangannya di dada, lalu mengibaskan rambutnya.
"Kenapa kamu begitu yakin aku mau balas dendam? Memang kamu sepenting itu?" Kania tertawa cekikikan. "Jangan terlalu percaya diri Adrian. Selain aku, banyak sekali wanita yang mengantri untuk menikah dengan Bryan Leanders. Kakak kamu pintar dalam bisnis, sukses, tampan, sexy, sedangkan kamu? Kamu hanya pria yang baru lulus kuliah dan belum menjadi apa-apa. Makasih loh udah selingkuh sama Ellena. Kalau nggak, aku bakal nikah sama pengangguran!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Matchmaking
RomansaDijodohkan oleh orang tua, membuat Bryan si duda dingin, dan Kania si perawan agresif terpaksa menikah tanpa cinta dan kecocokan. Selain Bryan yang gagal move on setelah istrinya meninggal, ternyata Kania merupakan mantan dari adik Bryan yang pernah...