Chapter 23

291 40 0
                                    

Anggota Spine berkumpul di sebuah ruangan. Ronald sebelumnya sudah mengabari mereka lewat telepon jika kapten sudah hampir sampai.

Mereka tentunya sudah harus bersiap di ruangan itu untuk menyambut kapten.

"Kapten sudah sampai." Lapor anak buah yang berjaga di depan pintu.

Anggota Spine langsung menegakkan posisi duduk mereka.

"Ingat kata-kataku tadi." Ucap Diego.

Kret

Pintu terbuka dan menampilkan seorang pria dengan pakaian formalnya, kapten.

Kapten memasuki ruangan itu dengan langkah tegas. Ia menatap satu persatu anggota Spine, sudah berapa lama ia tidak bertemu dengan mereka? Ah, ia sendiri pun lupa, mungkin sudah beberapa minggu.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Ronald dan anak buah yang lain." Ucapnya membuka pembicaraan.

Kapten lalu duduk di kursi yang tersedia di depan anggota Spine. Ia duduk dan menyilangkan kakinya, ekspresinya yang datar menambah kesan wibawa-nya.

"Bagaimana keadaan pria itu sekarang, Diego?" Tanya kapten kepada Diego yang berada tepat di depannya.

Diego menatap kapten. "Masih pingsan, mungkin sebentar lagi akan kembali sadar. Dan kita akan melanjutkan untuk menginterogasinya." Jawab Diego.

Kapten mengangguk. "Ada yang perlu kubicarakan. Ini penting, maka dari itu aku langsung ke sini untuk menyampaikannya."

Anggota Spine diam saja, mempersilakan kapten mereka untuk terus berbicara.

Kapten memencet tombol di gelangnya lalu munculah hologram. "Seperti yang kalian lihat." Kapten menunjuk salah satu titik di layar yang terpampang di depan mereka.

Kapten lalu memperbesar titik itu dan menampilkan daerah yang cukup kumuh.

"Ada apa dengan daerah itu?" Tanya Diego.

"Mereka baru saja berada di daerah ini, kalian tidak bisa melacaknya karena mereka menggunakan fake GPS yang membuat lokasi mereka terdeteksi di beberapa negara." Jelas kapten.

"Lalu bagaimana kau bisa tahu mereka baru saja berada di daerah itu?" Tanya Sienna penasaran.

Kapten tersenyum"Good question, apa kalian bisa menebaknya?"

"Tidak bisakah kau langsung mengatakannya agar tidak membuang banyak waktu?" Ucap Dominic datar.

"Tidak. Aku hanya ingin menguji seberapa pintar kalian untuk mengetahuinya. Kalian bekerja disini bukan hanya untuk menjadi pendengar saja." Ejek kapten di akhir ucapannya.

Sienna mengetuk meja, wajahnya terlihat serius memikirkan teknologi atau program apa yang bisa menunjukkan posisi asli dari orang yang menggunakan fake GPS.

"God's Eye? One Eye? Right'O Odin?" Tebak Sienna, dia hanya tahu ketiga itu saja karena salah satu kenalannya adalah perancang dari teknologi canggih itu.

"Menurutmu?"

"Right'O Odin?" Tebak Sienna. "Hanya teknologi canggih itu setahuku yang bisa langsung melacak keberadaan fake GPS dalam waktu yang cepat."

Kapten menjentikkan jarinya. "Correct!"

"Apa yang mereka lakukan di situ?" Tanya Odette.

"Beberapa warga yang tinggal di daerah itu kebetulan melihat keberadaan mereka di sebuah rumah tua. Tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan." Jawab kapten.

"Lalu?"

"Kalian harus mulai bekerja dua kali lipat lebih licik dan cepat dari mereka. Atau jika tidak, kita tidak akan pernah tahu siapa dalang di balik ini semua. Waktu istirahat kalian hanya sampai jam ini, menit ini dan detik ini." Ucap kapten tegas. "Bergeraklah sekarang sebelum semuanya semakin rumit. Dan satu lagi, apa kalian sudah mendengar jika ada mata-mata di organisasi ini?"

Mission: No Time To DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang