Chapter 16

389 38 5
                                    

"Fuck, I can't believe this. Bisa-bisanya ia berasalan jika bekas luka di punggungnya terasa sakit hingga harus beristirahat. Itu pasti alibinya saja! Aku yakin! Jika Diego bukan ketua, sudah pasti aku akan menolak perintahnya dengan keras." Dumel Sienna penuh kekesalan.

Odette yang berada di sebelah Sienna hanya bisa duduk dengan anggun dan mendengar dumelan Sienna yang tidak ada habisnya. Sejak mereka berangkat sampai sekarang, mulutnya terus saja menyerocos. Untung ia orang yang sangat sabar, jika tidak, ia sudah menendang Sienna keluar dari mobil ini. Telinganya terasa panas!

"Tenang, Sienna. Fokus saja menyetir. Apa kau ingin mati bersamaku?" Tanya Odette sinis. Ia tidak mau mati konyol karena Sienna yang terus mendumel. Ia masih muda dan belum menikah.

"Ya tentu tidak! Aku hanya menumpahkan kekesalanku saja, apa salahnya?!" Sienna malah menyolot kepada Odette. Ia yang sudah kesal, menjadi semakin kesal karena Odette tidak membelanya.

"Memang tidak salah, tapi kau salah tempat untuk menumpahkan kekesalanmu. Kau sedang di jalan raya, bodoh! Banyak mobil yang sama mengebutnya sepertimu!" Cetus Odette sambil memutar bola matanya malas.

"Harusnya ku tinggalkan saja kau di markas dengan yang lain." Ucap Sienna sambil melirik Odette yang enggan menatapnya.

"Kalau bukan karena perintah Diego, aku tidak akan sudi ikut denganmu. Lebih baik aku tidur dan menikmati waktuku di kamar." Ucap Odette.

"Padahal hari ini masih waktu istirahat yang diberikan kapten. But that jerk forces us to work, sedangkan dirinya santai-santai di markas." Ucap Sienna berusaha mengompori Odette.

"Ini tidak akan lama, Sienna. Kita hanya perlu meminta orang yang bekerja di sana untuk mengecek daftar pengunjung kemarin."

"Tapi tidak akan semudah itu, Odette. Bagaimana jika mereka tidak mau membantu kita untuk mengecek dengan alasan privasi?"

"Ya tinggal kita ancam saja mereka. Mereka pasti langsung mau." Ucap Odette dengan entengnya.

"Kau saja. Aku malas."

"Whatever. Just be quiet and focus on your driving. Sebentar lagi kita sampai." Hanya perlu belok di perempatan, mereka akan sampai di club yang semalam mereka kunjungi.

***

"Kau benar-benar membuat Sienna kesal, Diego." Ucap Dominic sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Lalu? What should I do? It's her duty." Ucap Diego.

"But it's also our duty. You can ask one of us." Sela Massimo tegas. Ia sebenarnya kasihan juga dengan Sienna, perempuan itu diberikan cukup banyak tugas oleh Diego karena kepintarannya.

Diego menaikkan satu alisnya. "Kau yakin mau? Aku rasa jika aku menyuruhmu, reaksimu tidak akan jauh berbeda dengan Sienna."

"Ya tentu saja aku mau. Itu adalah bagian dari pekerjaan." Jawab Massimo.

"Baiklah, jangan marah jika aku banyak menyuruhmu nantinya." Ucap Diego.

***

Sienna dan Odette telah sampai di club yang semalam mereka kunjungi. Tidak ada pengunjung karena ini masih pagi, hanya ada beberapa pekerja yang berlalu lalang membersihkan tempat itu.

Kedua perempuan itu berjalan memasuki club.

"Selamat pagi." Sapa salah satu pekerja itu. "Ada yang bisa saya bantu? Mohon maaf, club masih tutup karena ini masih pagi."

"Pagi." Sapa Odette sambil tersenyum ramah. "Kedatangan saya kesini karena ada sesuatu yang penting."

Pekerja itu mengernyit. "Sesuatu yang penting? Apakah club kami membuat anda tak nyaman?" Tanyanya sopan karena ia sendiri bingung dengan kedatangan kedua perempuan di depannya secara tiba-tiba.

Mission: No Time To DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang