Sena sedang duduk berhadapan dengan Joshua. Ia hanya memainkan pancake nya dan sesekali melihat ke luar jendela.
"Jangan dimainkan seperti itu, makanlah. Makanan manis akan membuat suasana hati mu lebih baik."-Joshua
Tiba tiba dari pintu masuk, seseorang berlari lalu mendekat ke meja Sena. Pria itu berdiri di sebelah Sena sambil menatap Joshua dengan tajam.
"Pulanglah, aku akan mengantarmu."-Jeonghan
"Apa kau buta? Aku sedang bersama seseorang disini."-Sena
"Sena..."
Joshua yg sedikit kesal menarik kerah baju Jeonghan. Sena yg awalnya diam ikut berdiri.
"Kau berurusan dengan orang yg salah Josh."-Jeonghan
"Hey...dengarkan aku. Aku mungkin bukan siapa siapa. Tapi, jika Sena tidak mau bersama mu yasudah. Jangan kau paksa!"-Joshua
Joshua yg sudah geram bersiap ingin memukul Jeonghan. Namun, Sena menghalangi pukulan Joshua dan akhirnya mengenai pipi kanan nya.
"Ahh..."
Joshua dan Jeonghan tersentak. Saat Joshua ingin melihat kondisi Sena, tangan nya langsung di tepis Jeonghan.
"Kau jangan dekati Sena lagi. Dia adalah calon istriku."-Jeonghan
Sena yg sedikit meringis di rangkul oleh Jeonghan keluar dari cafe itu. Joshua yg melihat itu hanya bisa pasrah menyesali perbuatan nya.
Saat sampai di parkiran, Jeonghan membantu Sena masuk ke dalam mobil.
"Aku akan menghubungi Jun dan Wonwoo."-Jeonghan
Sena mengangguk sambil memegang pipinya. Dia tampak bingung. Bagaimana bisa ia membuat tubuhnya menjadi perisai hidup untuk Jeonghan?
"Aku sudah menghubungi mereka. Kita harus ke rumah sakit untuk mengobati lukamu."-Jeonghan
"Tapi ini hanya luka kecil."-Sena
"Tidak tidak. Kau harus tetap ke rumah sakit."-Jeonghan
................................
Setelah mendapat perawatan, Sena kembali masuk ke mobil bersama Jeonghan.
"Aku tidak bisa memulangkan mu dengan keadaan seperti ini. Jadi, aku sudah memberitahu ibumu kalau kau akan menginap di rumahku."-Jeonghan
"Hey...kenapa kau tidak mengatakan nya padaku?"-Sena
"Karena kau pasti akan menolak. Tenang saja, aku tidak tertarik dengan wanita."-Jeonghan
Sena mendengus tidak terima. Tapi kalau dia pulang dengan keadaan seperti ini, Sena pasti akan dimarahi.
Setelah sampai di rumah Jeonghan, mereka masuk tanpa ada yg menyambut.
"Ibu dan ayahku pasti sudah tidur, jadi langsung saja ke kamar. Aku akan mengambil sesuatu."-Jeonghan
"Tapi, dimana kamar mu tuan?"-Sena
"Di ujung sana ada pintu bertuliskan namaku. Ini kuncinya."-Jeonghan
Setelah memberikan kunci, Jeonghan kembali keluar rumah. Sena pun berjalan sampai bertemu dengan pintu yg di maksud.
Saat masuk ke dalam kamar, Sena melihat ke sekeliling. Kamar Jeonghan sangat rapi. Bahkan lebih bersih dari kamarnya sendiri.
"Untung saja Joshua memukul tidak dengan tenaga yg kuat. Mungkin di kompres semalaman merahnya akan hilang." Gumam Sena sambil bercermin.
Ceklek...
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Straight
Random"Sena, tolong bantu ibu" "Apa yg bisa saya bantu?" "Tolong ajak Jeonghan pulang." "Saya akan berusaha. Berikan saya waktu untuk meyakinkan Jeonghan." "Terimakasih. Ibu percaya sama kamu." *genre bxg tapi ada beberapa adegan bxb. tidak disarankan unt...