Gagal

21 4 0
                                    

"Hey..."

Jeonghan kembali ke kamar membawa segelas susu serta dua lembar roti.

"Ini belum pagi tuan, kenapa kau membawakan ku susu serta roti?"-Sena

"Ah, ku pikir kau suka susu. Jadi sekalian saja aku bawakan rotinya."-Jeonghan

Jeonghan meletakkan susu dan roti itu di meja lalu duduk di sebelah Sena.

"Tidurlah, aku tidak akan pergi kemana mana."-Jeonghan

"Kalau aku tidur disini kau tidur dimana?"-Sena

"Aku akan tidur di sofa sesuai janjiku."-Jeonghan

Sena pun tidak mau kehabisan akal. Dia pun mendekat ke arah Jeonghan lalu menarik dagunya.

"Tidurlah disini. Aku takut jika kau tidur disana badan mu akan sakit."-Sena

Jeonghan merasa kikuk. Dada nya bergemuruh karena mendapat perlakukan seperti itu. Meskipun Scoups kadang melakukan nya, namun ini sangat berbeda saat Sena yg melakukan nya. Jeonghan pun berusaha terlihat tenang lalu memegang tangan Sena.

"Yausudah, kalau begitu minumlah susunya. Aku yakin setelah minum susu kau bisa segera tidur."-Jeonghan

Jeonghan pun mengambil susu lalu memberikan nya kepada Sena. Sena dengan senang hati menerima susu itu lalu meminumnya perlahan.

Beberapa saat kemudian, Sena mulai merasa ngantuk. Matanya begitu berat lalu perlahan kesadaran nya pun hilang. Tubuhnya langsung jatuh tepat di sebelah Jeonghan.

"Maafkan aku Sena. Aku jamin saat kau bangun pagi nanti aku sudah berada disini bersama mu."

Perlahan Jeonghan merebahkan tubuh Sena lalu menyelimuti wanita itu. Ia pun bergegas mengambil jaket lalu pergi dari kamar itu.

.................................

Tepat pukul 5 pagi, Sena terbangun. Kepalanya terasa sakit dan badan nya sangat berat. Setelah melihat ke sekitar, ia tidak menemukan Jeonghan.

"Dimana tas ku?"

Sena pun berusaha bangun untuk mengambil tas nya yg ada di meja. Setelah mengambil tas nya, ia kembali merebahkan tubuhnya lalu membuka ponsel. Alangkah terkejutnya Sena saat membuka aplikasi chat karena ada nomor yg tidak dikenal mengiriminya foto.

 Alangkah terkejutnya Sena saat membuka aplikasi chat karena ada nomor yg tidak dikenal mengiriminya foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau kalah dan aku yg menang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau kalah dan aku yg menang!"

Sena terdiam. Setelah menaruh ponselnya di dalam tas, Sena memeluk lutut lalu menenggelamkan wajahnya. Ia menangis terisak. Ia sungguh tidak menyangka ia akan syok seperti ini. Dalam tangisnya, terdengar suara langkah kaki mendekat ke kamar Jeonghan. Sena pun buru buru memakai selimut dan pura pura tertidur.

"Syukurlah, Sena masih tertidur." Kata Jeonghan saat masuk ke dalam kamarnya.

Ia pun duduk di sebelah Sena lalu mengelus kepala wanita itu. Sena tak tahan lagi, tangisan nya kembali keluar. Badan nya ikut bergetar, membuat Jeonghan panik.

"Sen, sena... Ada apa dengan mu?"

Jeonghan berusaha membangun kan Sena. Sena pun kembali bangun dan duduk di kasur. Dengan berani ia menatap Jeonghan. Mata yg sembab serta pipi yg basah membuat Jeonghan bingung.

"Ada apa? Apa yg terjadi?"-Jeonghan

"Aku, aku mimpi buruk. Tolong, antar aku pulang sekarang." Jawab Sena berbohong

Jeonghan mengangguk dan membiarkan Sena ke kamar mandi. Jeonghan penasaran, apa yg terjadi di dalam mimpi Sena sehingga membuat wanita itu menangis?

Sesampainya di rumah Sena, mereka berdua di sambut oleh 3 orang pria yaitu Jun, Wonwoo dan Joshua.

"Mari aku antarkan." Ajak Jeonghan

"Tidak, tidak perlu."-Sena

Jeonghan akhirnya pasrah dan keluar dari mobil untuk membukakan Sena pintu. Setelah Sena keluar, Jun dan Wonwoo langsung berjalan mendekati Sena.

"Sen..kemana aj.."

Belum selesai Wonwoo bertanya, Sena langsung memeluk Wonwoo dan kembali terisak.

"Sena, jangan seperti itu. Aku takut saudara mu akan salah paham dengan ku."-Jeonghan

"Sepertinya kau harus segera pergi dari sini sebelum kami berdua menghajarmu!"-Jun

Jeonghan terdiam sambil melihat ke arah pintu rumah Sena. Disana ada Joshua yg menatapnya dengan tajam. Wonwoo dan Jun pun mengajak Sena masuk ke dalam rumah.

"Duh,, udah ya nangisnya. Kita masuk dulu."-Ajak Wonwoo

Sepeninggal Sena, Joshua mendekat ke arah Jeonghan.

"Jeonghan, kau sangat egois."-Joshua

"Bukankah kau sangat mengenalku? Aku memang egois."-Jeonghan

"Sejujurnya aku senang. Secara tidak langsung kau mengungkapkan isi hati mu. Jika kau ingin serius dengan Sena, maka selesaikan dulu urusan mu dengan Scoups. Kalau kau tidak menentukan pilihan, aku tidak segan segan merebut Sena."-Joshua

"Jaga bicara mu Josh!"-Jeonghan

"Semua keputusan ada di tangan mu Jeonghan. Berhati hati lah."-Joshua

Setelah mengatakan itu, Joshua tersenyum lalu masuk ke dalam rumah Sena. Meninggalkan Jeonghan yg masih berkutat dalam pikiran nya.

Di dalam kamar, Sena masih belum berhenti menangis. Jun dan Wonwoo pun bingung dengan situasi seperti ini.

"Sen, lu bisa tenang gak sih? Kalau kayak gini kita juga bingung mau ngapain."-Jun

"Nih, minum dulu. Habis itu, cerita sama kita."-Wonwoo

Wonwoo memberikan sebotol air mineral. Sena menengguk perlahan lalu berusaha agar tenang. Ia pun mengambil ponselnya lalu memberikan nya ke Wonwoo.

Wonwoo dan Jun membuka ponsel Sena. Mereka berdua kaget melihat foto yg dikirim seseorang kepada Sena.

"Joshua. Joshua pasti tahu siapa pemilik nomor ini."-Jun

Joshua masuk ke kamar Sena di saat yg tepat. Jun menarik tubuh Joshua dan memberikan nya ponsel milik Sena.

"Ini, ini nomor Scoups."-Joshua

"Benar kan dugaan gue. Pasti si mulut doer itu yg ngirim!"-Jun

"Tapi, dimana dia mendapat nomor Sena?"-Wonwoo

"Iya siapa lagi. Bisa saja kan Scoups mencuri nomor ponsel Sena diam diam."-Jun

"Sudah sudah. Lebih baik kita tenangkan Sena dulu. Setelah itu kita tanyakan apa yg sebenarnya terjadi."-Joshua

Back to StraightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang