Beberapa hari setelah pertemuan mereka tepatnya malam minggu, Jeonghan mengajak Sena untuk pergi jalan jalan. Sena jelas tau maksud Jeonghan. Sena hanya menjadi alasan Jeonghan agar bisa bertemu dengan pacar pria nya.
Sena yg sudah siap sedang duduk di ruang tamu menunggu Jeonghan. Beberapa menit kemudian, seorang pria datang dengan jas rapi. Sena pun melirik pria tersebut yg sedang merapikan jas nya.
"Bajumu sudah rapi tuan."-Sena
Jeonghan melihat ke arah Sena. Ia tersenyum tipis karena Sena terlihat menggemaskan.
"Baiklah. Ayo kita pergi. Aku sudah ijin dengan orang tua mu jadi kau adalah tanggung jawabku."-Jeonghan
Sena hanya mengangguk lalu mengikuti Jeonghan dari belakang.
Saat di perjalanan, mereka tidak terlibat obrolan yg berarti. Sena yg sibuk dengan ponselnya, begitu pula Jeonghan yg fokus menyetir dan membalas pesan dari Scoups.
Mobil pun berhenti di sebuah gedung. Gedung yg lumayan besar.
"Ada acara apa?"-Sena
"Hari ini adalah peresmian gedung baru. Gedung ini adalah milik Scoups, pacarku."-Jeonghan
Sena tertawa canggung mendengar perkataan Jeonghan yg terdengar aneh di telinganya. Sena bersama Jeonghan pun keluar dari mobil lalu masuk ke dalam gedung.
Setibanya di dalam gedung, Jeonghan mempersilahkan Sena untuk duduk di kursi yg Jeonghan siapkan.
"Tunggu disini sampai acaranya selesai. Jangan kemana mana. Kalau lapar kau bisa ambil makanan di sebelah sana." tunjuk Jeonghan ke arah prasmanan yg terletak di sebelah panggung.
Belum sempat Sena menjawab, Jeonghan telah hilang. Sena pun hanya menaikkan bahunya lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Hadirin sekalian, acara peresmian gedung akan segera di mulai. Kami persilahkan tuan Scoups dan tuan Jeonghan untuk memulai acara ini." kata seorang mc melalui pengeras suara.
"Para hadirin sekalian. Terimakasih karena sudah menghadiri acara peresmian gedung ini. Gedung ini adalah gedung lama yg saya beli lalu saya melakukan sedikit renovasi. Gedung ini akan digunakan untuk kantor produksi."-Scoups
"Jadi, mulai hari ini gedung baru ini telah resmi di buka."-Jeonghan
Para tamu serempak bertepuk tangan begitu pula Sena yg duduk paling depan. Dia tersenyum ke arah Jeonghan yg di balas anggukan. Scoups yg melihat adegan itu segera merangkul mesra pinggang Jeonghan.
"Bahkan baju mereka pun sama. Cuma beda warna saja." gumam Sena
Setelah 2 jam, acara nya pun selesai. Sena yg bosan tampak ingin segera pergi dari gedung itu.
"Hey, mau kemana kau?" teriak Jeonghan sambil berlari kecil mendekati Sena
"Aku bosan disini, aku ingin pergi."-Sena
"Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan mengantarmu."-Jeonghan
Saat Jeonghan ingin menarik tangan Sena, tubuhnya di tarik oleh Scoups dan langsung dipeluk erat. Sena yg melihat adegan tersebut kembali merasa canggung. Ternyata percintaan sesama jenis masih sangat asing di matanya.
"Mau kemana kau? Bukankah setelah ini kita akan pergi kencan?"-Scoups
"Kita bisa kencan lain hari. Aku harus mengantar Sena pulang."-Jeonghan
Scoups menatap Sena yg sedang melihatnya. Ia pun merogoh kantong celana nya dan mengeluarkan beberapa lembar uang dengan nominal yg besar.
"Pesanlah taksi, tapi jangan pulang kerumah. Pergilah jalan jalan atau belanja. Setelah Jeonghan sampai dirumah, kau bisa pulang."-Scoups
Scoups memberikan uang tersebut ke Sena lalu menarik Jeonghan menjauh. Sena menarik nafas pelan sambil melihat uang yg ia terima.
"Ayolah Sena, ambil sisi positifnya." kata Sena lalu keluar dari gedung itu.
Sena pun pergi ke mall yg berjarak tidak jauh dari gedung milik Scoups. Ia berkunjung ke beberapa toko skincare dan membeli beberapa alat kecantikan nya yg stok nya sudah mulai menipis.
Saat keluar dari salah satu toko kecantikan, tidak sengaja Sena di tabrak oleh seorang pria. Tas belanja Sena yg jatuh segera di ambilkan oleh pria itu.
"Maafkan aku tuan. Aku tidak sengaja." Kata Sena sambil membungkukkan badannya.
Pria itu menegakkan tubuh Sena lalu menarik dagunya agar pria itu bisa melihat wajah wanita yg menabraknya.
"Aku yg harusnya meminta maaf karena aku menabrak mu dengan sengaja." Kata pria itu sambil tersenyum.
Sena terpaku melihat wajah pria yg ada di depan nya saat ini. Karena panik, Sena pun langsung bergerak mundur lalu pergi dari tempat itu. Ia tak sadar, saat ia berlari menjauh dompetnya terjatuh. Pria itu berlari kecil mengambil dompet milik Sena.
"Mungkin lain hari." Kata pria itu dengan senyum yg masih terukir di wajahnya.
Sena yg masih ketakutan berusaha menghubungi Jeonghan namun tidak mendapat jawaban. Sampai akhirnya ada sebuah mobil yg berhenti di depan Sena. Pengemudi nya pun keluar lalu mendekati Sena.
"Aku tadi mencarimu, kata satpam kau..."
Perkataan Jeonghan berhenti saat Sena tiba tiba memeluknya. Tubuh Sena sedikit bergetar. Jeonghan yg selama ini tidak pernah bersentuhan dengan wanita selain ibunya pun merasa aneh.
"Ada apa dengan tubuhku? Kenapa rasanya sangat aneh? Jantungku bahkan berdetak lebih cepat." Kata Jeonghan dalam hati.
Jeonghan melepas pelukan Sena dengan perlahan. Ia berusaha menenangkan Sena yg masih sedikit ketakutan.
"Ayo kita pulang. Maafkan aku karena membiarkan mu sendirian."-Jeonghan
Sena menarik nafas panjang agar kembali tenang. Ia pun mengangguk sambil menatap Jeonghan.
"Terimakasih." Kata Sena dengan suara yg kecil namun terdengar jelas oleh Jeonghan
Deg...
Jantung Jeonghan serasa ingin keluar dari tubuhnya. Hanya dengan mendengar suara kecil itu membuat Jeonghan merasa sangat bingung. Apa yg terjadi dengan dirinya saat ini?
"A-ayo masuk. " ajak Jeonghan yg masih berusaha menetralkan detak jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Straight
De Todo"Sena, tolong bantu ibu" "Apa yg bisa saya bantu?" "Tolong ajak Jeonghan pulang." "Saya akan berusaha. Berikan saya waktu untuk meyakinkan Jeonghan." "Terimakasih. Ibu percaya sama kamu." *genre bxg tapi ada beberapa adegan bxb. tidak disarankan unt...