6. what's wrong🔞

2K 192 28
                                    

---Bible pov---

Sudah dua hari ini Build tidak menggangguku. Semenjak aku mengajaknya berkencan, dia jadi lebih suka diam. Bahkan aku tidak mendengarnya cerewet lagi ataupun berteriak memanggilku dengan umpatannya yang kasar. Sejujurnya aku suka dengan karakternya yang menantang. Build yang naif jauh lebih menyenangkan.

Sial, aku terlalu banyak memikirkan tentang dia. Aku lupa bahwa mungkin aku terlalu jelas mendekatinya. Siapa yang menyangka bahwa pria sombong seperti Build akan semenyenangkan itu.

Dering panggilan membuyarkan lamunanku. Aku segera mengangkatnya yang rupanya itu adalah mama Build. Aku tidak akan begitu kaget karna wanita itu terlalu menyukaiku untuk menjadi menantunya. Aku tau kalau mama Build sering menonton serial drama percintaan pria.

"Kenapa tante?"

"Bible lagi dimana?"

"Aku baru aja selesai latian, ini aku mau pulang..ada apa ya?"

"Bisa mampir sebentar ga? Build dari kemarin sakit. Dia anaknya susah minum obat. Mungkin aja kalo sama nak Bible jadi mau"

"Sakit? Oke, aku ke situ sekarang"

Pip aku mematikan panggilan begitu selesai. Kenapa Build tidak bilang padaku? Dia sakit dan harus repot mengurus dirinya sendiri. Apa dia lupa masih ada aku?. Jika tidak menyukaiku, setidaknya mengharapkanku untuk menolongnya sedikit.

Aku mengendarai mobil seperti biasa. Sebenarnya tubuhku sedikit kelelahan tapi mendengar Build sakit, aku jadi khawatir. Sebelum sampai di rumahnya, aku membeli beberapa makanan ringan di minimarket. Aku tidak tau apa saja yang Build suka, jadi aku mengambil begitu banyak jenis dan rasa makanan ringan. Begitu selesai, aku segera membayarnya di kasir dan kembali ke mobil.

Butuh sekitar 10 menit untuk sampai dan aku pun turun dengan dua kantong berisi jajanan yang baru aku beli. Sesampainya di depan pintu, mama Build langsung menyambutku dan menyuruhku untuk langsung masuk.

Aku masuk ke kamar Build tanpa permisi. Lagian, ijin ataupun tidak pada akhirnya aku akan tetap masuk. Di ambang pintu, aku sudah bisa melihat pria berwajah pucat sedang tertidur di bawah selimutnya. Aku kira dia pura-pura agar punya alasan untuk tidak ribut denganku, tapi melihatnya lemah seperti itu aku percaya. Aku kembali menutup pintu dan masuk mendekatinya.

Suara rusuh dari kantong yang aku letakkan di atas meja mengganggu acara tidurnya. Build terbangun dan melotot melihat kedatanganku. Aku jadi ikutan terkejut tapi sebenarnya aku hanya meledek dia. Build selalu saja bertingkah sangat tidak menyukaiku. Aku mengabaikan dia dan duduk di sampingnya.

"Ngapain lo ke sini?" Build menudingku dengan tatapan galaknya, tapi aku tidak takut.

Tanganku terangkat untuk menyentuh dahinya. Dia masih panas tapi itu tidak terlalu. Dia pasti akan sembuh nanti setelah minum obat.

"Kenapa belum minum obat? Ini udah siang, Build..minum obatnya" aku menilik obat di atas nakas serta air minum. Aku tau dia sudah makan karna di sini ada mangkuk yang sudah kosong.

"Gue ga sakit..udah sana lo pergi. Ngapain lo ke sini" Build masih bersikeras menolak kedatanganku.

Baiklah aku tau dia pasti sudah sembuh karna dia bahkan sudah bisa memekik. Tapi siapa yang perduli dia marah ataupun tidak? Aku ingin dia sembuh total dan bersenang-senang lagi dengannya.

"Diem dulu. Nurut sekali ini aja, Build. Aku dateng jauh-jauh cuma buat jenguk kamu" aku bergerak membuka beberapa bungkus obat untuk merawatnya.

"Gak usah sok perduli lo anjing..pergi ga lo"

||COMPLETED|| Be GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang