||COMPLETED|| Be Gay

11. not yours anymore?

---Build pov--

Hari semakin larut, aku sudah menghabiskan 5 putung rokok hanya dalam waktu 3 jam. Pikiranku membuncah dengan heningnya malam. Setelah pagi tadi aku berbicara kasar yang membuat Bible kecewa sampai pergi, aku tidak kembali ke rumah. Puluhan panggilan dari papa dan mama tidak satupun aku angkat. Tentu saja tidak ada yang tau keberadaanku saat ini. Aku bahkan tidak lari ke markas karna aku yakin para bajingan tadi akan terus mencariku.

Yang membuatku termenung bukan tentang para kaparat tadi. Ini tentang perlakuanku yang aku rasa sudah melewati batas. Aku melemparkan kalimat yang tidak seharusnya aku ucapkan. Itu terlalu sensitif dan kurang ajar. Tapi sebenarnya aku tidak berniat membuatnya merasa dihina serendah-rendahnya. Perkataan itu keluar dari mulutku secara tiba-tiba. Aku bahkan sempat terkejut setelah mengungkapkannya. Sejujurnya emosiku sedang tidak stabil karna perasaan yang hancur.

Baiklah aku tidak akan pura-pura lagi. Aku mengakui bahwa aku mungkin menyukai seorang pria. Aku sangat tau dengan apa yang aku rasakan. Aku cukup mengatakan bahwa aku sadar atas apa yang aku rasakan dalam hatiku. Tapi, ini bukan tentang bagaimana aku sangat terobsesi dengan tubuh seorang pria dan ingin mengencani semua pria. Aku hanya merasa bahwa Bible benar-benar menarikku tentang hubungan percintaan antara pria.

Aku muak mengungkapkan isi hatiku yang terus ditolak oleh isi kepalaku. Aku tidak ingin menerima bahwa aku menyukai Bible sebagai seorang pria. Perasaan asing ini sungguh membuatku hampir gila. Aku bersumpah bahwa Bible adalah satu-satunya pria yang membuatku ingin terus mengenal lebih jauh tentang perasaan ini.

Aku akui perasaan ini muncul sejak pertama kali Bible menciumku. Aku menjadi sensitif dan gampang cemburu setiap kali melihat dia bersama wanita lain. Aku pikir aku sangat percaya diri menegaskan bahwa Bible tidak akan mungkin tertarik pada seorang wanita, tapi beberapa kali melihatnya dekat dengan rekan kerja wanitanya, itu membuatku merasa takut. Bagaimanapun Bible seorang pria, meski dia mengaku menyukai pria, pasti ada saat-saat tertentu dimana dia mengagumi tingkah atau kecantikan seorang wanita. Meski pada dasarnya aku tidak tau bagaimana itu menjadi seorang gay murni, tapi aku cukup yakin hal seperti itu mungkin bisa saja terjadi. Ditambah lagi Bible tidak bertingkah seperti waria atau semacamnya. Dari sudut pandang orang, Bible terlihat seperti pria normal yang menyukai gadis-gadis cantik dan sexy.

Malam ini aku terlihat kacau, tidak memiliki ide untuk apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Memikirkannya membuatku semakin ingin mengungkapkan pada diriku sendiri bahwa aku tidak mau kehilangannya. Awalnya aku merasa aneh dengan perasaan ini, tapi pada akhirnya aku mengakui bahwa menyukai seseorang itu normal. Tidak perlu dilihat dari segi manapun karna perasaan adalah emosi yang tertanam dalam hati yang terdalam. Tidak dibuat untuk rekayasa atau imaginasi semata. Menyukai seseorang itu perasaan yang nyata dan tidak perlu pembuktian. Berpikir gay adalah hubungan yang menjijikan adalah penjara bagi orang-orang yang menganggap bahwa mereka memiliki tanggapan paling benar. Sebenarnya semua orang tau bahwa perasaan tidak bisa direkayasa, tapi dengan apa yang mereka lihat selama ini membuat mereka merasa hal yang menyimpang juga nampak aneh. Tidak aneh untuk menjadi seorang gay. Semua perasaan yang terjadi adalah murni kecelakaan.

Kling

Sebuah notif muncul di layar ponselku. Aku melongok sebentar karna merasa tidak tertarik, tapi melihat judul yang tertera membuatku beralih membukanya dan membuang puntung rokok di tanganku sebelum akhirnya aku menginjaknya di tanah.

Bible Wichapas Sumettikul
Dikonfirmasi telah putus hubungan dengan sang kekasih

Mataku terbelalak. Jantungku sempat berhenti untuk beberapa detik yang lalu ketika mataku tertuju pada kalimat tebal yang tertera. Dengan mulut yang sedikit terbuka, jariku menarik halaman ke atas sambil membaca artikel yang tertulis. Meski di dalam berita tidak disebutkan alasan jelas dan keburukanku, tetap saja hatiku terasa hancur menyadari inti dari berita baru malam ini.