Senin telah tiba, yah menurut Toya sih gak ada bedanya dari hari-hari yang lain. Sama sama nganggur.
Kini dia tengah menatap langit-langit kamar nya sambil sesekali berkedip dan membuang nafas malas. Diiringi suara kendaraan yang terus melewati rumah nya, suara gergaji mesin, speaker qasidah pengajian deket rumah, belum lagi hajatan tetangga sebelah. Suara suara itu yang tidak bisa membuat Toya melanjutkan mimpi indah nya.
"Berisik banget anj-"
Toya lalu mengecek HP nya
"Gila kali si Setan, moga dia mati ketubruk banteng."
Toya lantas menutup hp dan bangun dari tempat tidur kesayangan nya lalu mulai mencari makanan. Dia tidak mendapati siapa siapa kecuali kuli bangunan yang tengah memperbaiki atap rumah mereka yang ambruk akibat hujan es tadi malam.
Dia mengambil gorengan di meja makan lantas bertanya "ibu gue kemana mang?."
"Katanya mau ikut qasidah di pengajian." balas si Mamang yang tengah bekerja sambil menyeka peluh di dahi nya.
"Lah tumben, kenapa semua orang pada punya kesibukan sih? Pada gak betah dirumah apa gimana?" batin Toya
Karena gak ada kerjaan Toya malah nontonin para kuli yang lagi kerja dirumah nya sambil sesekali mengajak ngobrol.
"Kerja capek ya mang?." Toya bertanya pada kuli yang terlihat seumuran dengannya.
"Ya namanya juga nyari duit pasti capek atuh A, Aa kenapa engga kerja? Apa masih sekolah?."
"Saya dah lulus mang. Bingung lagian mau kerja gak kerja juga tetep dikasih duit." balas Toya.
"Ooh gitu ya pantes, saya kalo minta ke orang tua suka malu. Udah dewasa bukannya ngasih malah ngerepotin terus."
"Lah gue gak malu tuh tiap hari minta ini itu, apa gue yang gak tau malu?" - batin Toya.
"Tapi nih A kalo kerja terus dapet uang sendiri, kita tuh jadi lebih bangga karena dapet atas usaha sendiri. Pokoknya rasa nya bakal beda deh, dikasih terus memang enak tapi kita gak dapet feeling gimana rasanya kerja itu, gimana rasa nya capek."
Mendengar omongan itu membuat Toya berpikir keras,
"Gue beneran harus cari kerja."
Toya lantas mandi dan berganti pakaian memakai kemeja putih dan setelan formal. Dia telah mengumpulkan info-info lowongan pekerjaan di internet dan mulai melangkah keluar menjemput kehidupan baru nya.
"Gue maunya kerja yang gak capek, yang gausah pake banyak tenaga apapun itu yang penting gak terlalu nguras energi."
Dia sampai di info lowongan kerja yang pertama, yaitu minimarket. Dia pingin kerja di minimarket biar bisa kerja sambil sesekali makan jajanan.
"Sayang sekali pak, lowongan kerja itu udah dari 20 tahun yang lalu sekarang sudah tidak lagi."
Percobaan pertama gagal, Toya tidak mau menyerah dia tetap mencari pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Todoroki Family
Fanfic[HUMOR] . [HARMONIS] Skenario keluarga bahagia ala keluarga todoroki.