Chapter 33

2.6K 187 5
                                    

Waktu berlalu kini sudah seminggu Ashel dan Marsha di rawat di rumah sakit, dan kini mereka berdua sudah dibolehkan pulang, Ashel belum pulih namun Ia memaksa untuk pulang. Marsha sudah pulang terlebih dahulu bersama keluarga nya dan Zee

"Mbak Ashel jangan terlalu banyak gerak ya, banyakin istirahat, jangan lakukan hal yang berat " pesan dokter sebelum Ashel dan keluarga serta Aldo meninggalkan ruangan
"Iya dok" jawab Ashel
"Ya udah dok, kalau begitu kami pamit dulu" kata Jinan
"Silakan" kata dokternya

Aldo pun mendorong kursi roda Ashel diikuti Anin dan Zahran dari belakang menuju ke mobil.

Sekitar 1 jam perjalanan mereka kemudian sampai di rumah Keluarga Zahran, Mereka kemudian menuntun Ashel menuju ke kamar

"Kamu istirahat dulu ya,  papi sama mommy izin ke kantor dulu" kata Zahran
"Iya pi" kata Ashel
"Ya udah papi pamit dulu ya" kata Zahran kemudian mengecup kening Ashel
Begitu pula dengan Anin
"Be sini aku obatin dulu ya lukanya, biar cepat kering" kata Aldo
"Iya be" kata Ashel kemudian memiringkan tubuhnya
"Sakit ga be? " tanya Aldo mengobati luka Ashel
"Enggak kok be" jawab Ashel
"Nah sudah, sekarang kamu istitahat ya, aku minta bibi masakin bubur buat kamu" kata Aldo
"Jangan pergi be, temanin" pinta Ashel manja
"Cuma sebentar kok sayang, aku langsung naik kok setelah suruh bibinya" kata Aldo
"Ya udah deh, jangan pake lama" kata Ashel
"Iya sayang" kata Aldo kemudian berjalan keluar dari kamar menuju ke dapur

"Aldo lagi turun nih, aku kerjain ah" guman Ashel
Tak lama kemudian Aldo pun datang  dan melihat Ashel menangis membuat Ia khawatir

"Sayang kok nangis? Kenapa hm? " tanya Aldo saat melihat Ashel menangis, terapi Ashel hanya diam
"Hei Be kenapa? Sakit pinggang nya? " tanya Aldo mengelus pipi Ashel, tetapi Ashel malah menutup wajahnya dengan selimut
"Hei Sayang jangan gini dong, mana yang sakit hm? " tanya Aldo
"Sayang jangan diam aja dong, aku khawatir " kata Aldo membuka penutup wajah Ashel tetapi Ashel kembali menutup nya
"Kenapa hm? " tanya Aldo kemudian berbaring di samping Ashel
"Babe jangan diamin aku kek gini dong" kata Aldo
"Kok tumben Ashel kek gini? Apa jangan jangan dia mau prank aku? " batin Aldo kemudian tersenyum jail
"Yaudah deh kalau kamu diamin aku, aku mau pergi aja " kata Aldo kemudian bangun dari baringnya
"Jangan" kata Ashel langsung mencegah Aldo
"Kamu diamin aku ya udah ku pergi aja" kata Aldo
"Iya iya maaf aku cuma isengin kamu" kata Ashel
"Nggak ah aku marah" kata Aldo pura-pura  ngambek
"Be maafin aku" kata Ashel memegang tangan Aldo.
"Jangan ngambek temanin tidur" kata Ashel tiba-tiba menangis
"Hei kok malah nangis? Aku gak ngambek kok" kata Aldo kemudian berbaring disamping Ashel
"Benaran kamu gak ngambek? " tanya Ashel
"Iya sayang aku enggak ngambek sedikitpun" kata Aldo

Cup

Ashel langsung mengecup bibir Aldo
"Kecup doang nih? " tanya Aldo menaikturunkan alisnya membuat Ashel tersenyum

Cupmm

Ashel. Kembali menempelkan bibirnya pada bibir Aldo kemudian melumatnya lembut, mereka berciuman dan saling bertukar saliva.

"Aku mndi dulu ya " kata Aldo
"Aku juga " kata Ashel
"Kamu belum bisa sayang, entar aku lap badan kamu " kata Aldo
"Uhm ya udah deh, jangan lama-lama mandinya " kata Ashel
"Iya be" kata Aldo kemudian berjalan ke kamar mandi

Di sisi lain Zee sedang menjaga Marsha karena orang tua Marsha bekerja
"Zee kok lo tiba-tiba se care itu sama gue? " tanya Marsha
"Emang kenapa Sha, kamu gak suka? " tanya Zee
"Bukan gitu Zee, aku cuma bingung aja, dulu kan kamu cuek kok sekarang malah perhatian kek gini" kata Marsha
"Emang salah kalau aku perhatian sama calon aku" kata Zee
"Calon apa? " tanya Marsha
"Calon masa depan " kata Zee membuat Marsha diam

"Sha aku rasa aku cinta sama kamu, aku pengen hidup sama kamu selamanya, kamu mau gak jadi pacar aku? " tanya Zee berlutut di samping Marsha menyodorkan sebuah cincin
"Tapi Zee kok kamu tiba-tiba ngomong gitu sama aku? " tanya Marsha
"Aku sadar Sha aku cinta sama kamu" kata Zee
"Sejak kapan? " tanya Marsha
"Sejak kamu hindarin Aku Sha " jawab Zee lagi lagi Marsha hanya diam
"Sha aku sadar aku ada salah sama kamu, tapi tolong maafin aku dan kasih aku kesempatan untuk jadi orang spesial di hidup kamu, plisss kamu Terima ya" kata Zee memohon
"Apa gue Terima aja, gue bisa rasa kalau Zee tulus, lagian gue juga gak bisa terus bohongin perasaan gue, gue masih cinta dengan Zee dan lagipula selama seminggu ini dia selalu ada jaga gue, dia juga udah bolos demi jaga gue" batin Marsha kemudian menganggukan kepada nya
"Kamu Terima? " tanya Zee
"Iya" jawab Marsha
"Kamu mau pake kan? " tanya Zee menujukan cincinnya Marsha hanya mengangguk, Zee langsung memsangkan cincinnya di jari Marsha
"Makasih Cha aku janji aku akan selalu ada buat kamu" kata Zee memeluk Marsha
"Iya Zee aku percaya" kata Marsha membalas pelukan Zee

HATE FOR MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang