21

17 1 0
                                    


"Eomma hiks hiks hiks" Rintih yena yang menangisi sang eomma dengan memandangi foto sang eomma yang terpajang jelas

Setelah di sang eomma di kremasi yena tak henti-henti nya menangis

"Yen udah lu tenang hiks hiks hiks" Pilu Jiwon yang merasakan kesedihan yang di rasa kan oleh sahabat nya itu, karna yera(eomma yena) sudah ia anggap seperti ibu nya sendiri

"Gue ga bakal bisa hidup tanpa eomma won" Tangisan yena yang terdengar mulai mengecil mungkin ia kelelahan akibat menangis tak henti-henti dari tadi

"Udah lu tenang ada gue di sini, yah udah udah gue juga kehilangan sosok eomma" Usaha Jiwon menenangkan yena

"J-jiwon! " Triak sangwon yang memasuki rumah duka namun ia langsung di cegat oleh jungwon

"Apa apaan ini, lepasin tangan gue pegang-pegang" Sangwon yang menghempaskan tangan nya dari pegangan jungwon

"Kata gue mending lu jangan nyamperin mereka dulu, soalnya mereka lagi berduka" Ucap jungwon tak lupa dengan wajah datar nya

"Ye, gue juga tau, ga usah lu peg-" Ucap sangwon namun ucapan nga tertentu dikala

"Yen"

"Yenaaa"

Pekik Jiwon yang panik dengan ke adaan yena yang tak sadarkan diri jungwon dan sangwon yang mendegar hal itu bergegas langsung masuk menuju ruangan tersebut

"K-kenapa? Jiwon? " Kompak jungwon dan sangwon

"Yena pingsan hiks hiks" Tanpa basa basi sangwon segera mengambil posisi untuk segera membawa yena ke rumah sakit

"Jungwon tolong lu tenangin jiwon" Ucap sangwon sebelum pergi meninggalkan kedua orang itu untuk menuju mobil

. . .

Sesampai nya di rumah sakit

"Yen gue mohon lu harus sehat lagi! " Tangis Jiwon memohon ke yena yang sedang koma

"Jiwon, lu jangan khawatir dokter kan cuma bilang yena kecapean udah tenang" Rayu sangwon namun hal itu di bantah keras oleh Jiwon

"Apa! Lu bilang tenang! Dalam ke adaan gini lu bisa-bisanya bilang tenang!! Gue baru aja kehilangan sosok yang gue anggap sebagai eomma gue and sekarang sahabat gue lagi koma!! Dan bisa bisa nya lu bilang tenang!!" Sentak Jiwon perkataan nya itu membuat jungwon dan sangwon kaget bukan main,karna mereka ga pernah ngelihat Jiwon berkata yang mungkin sedikit kasar yah

"T-tapi won" Ucap sangwon

Tanpa ragu jungwon langsung menarik tangan sangwon

"Paan sih lu! Udah gue bilang ga usah pegang-pegang gue! Najis tau ga!! " Lagi-lagi sangwon menghempas kan tangan nya saat di pegang jungwon

"Gue cuma mau kasih tau nanti kalau lu mau nenangin Jiwon sebaiknya tunggu yena siuman, karna gue tau pasti Jiwon lagi di posisi hancur dan sedih banget jadi gue mohon nanti aja" Nasihat jungwon

"Paan sih gajelas, gue ga butuh nasehat lu" Cetus sangwon namun hanya di balas gelengan kepala dari jungwon yang sangat cape dengan sikap keras kepala kakak nya ini dan memilih untuk tidak meladeni nya dan duduk saja

Setelah lama menunggu ke adaan membaik tiba-tiba

"Jungwon, sangwon, yena sadar" Triak jiwon dari kamar rawat yena

Mendengar hal itu sangwon dan jungwon bergegas masuk.

"Syukurlah" Ucap mereka berdua kompak

"Yen lu gapapa? " Tanya jiwon

unexpected destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang