Jeffrey pulang malam. Sejak rapat tadi siang bersama Jelita. Dengan klien yang katanya dari luar.
Joanna sedang membantu Jeffrey packing sekarang. Sebab pria itu harus terbang ke LA pada tiga jam yang akan datang. Sebab dia benar-benar harus ke sana guna mengurus pekerjaan. Selama satu minggu pula.
"Serius aku tidak boleh ikut? Aku janji tidak akan mengganggu."
"Passportmu bukannya masih mati? Lagi pula, kasihan kalau Jayden ditinggal sendiri. Aku hanya satu minggu di LA. Tidak akan lama."
Joanna menarik nafas berat, lalu menarik resleting koper suaminya. Kemudian menatap Jeffrey yang kini sudah bersiap. Memakai kaos polo merah dan jeans hitam. Dengan rambut ash brown yang baru saja dicat pada satu minggu sebelumnya.
Ingin suasana baru alasannya. Padahl, dia hanya ingin tampak lebih muda saja. Pasca Jelita menyarankan demikian.
Pak Jeffrey sepertinya cocok kalau punya rambut warna ini. Pasti akan kelihatan lebih lebih muda lagi.
Jeffrey merapikan rambutnya di depan kaca. Lalu menyemprotkan wewangian cukup banyak. Membuat Joanna agak mual dan langsung keluar kamar.
Tidak lama kemudian Jeffrey ikut keluar kamar. Sembari menyeret kopernya. Lalu memeluk Joanna yang sudah menunggunya.
"Jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa kabari. Jangan lupa minum vitamin dan jangan makan tengah malam lagi!"
Joanna membalas pelukan Jeffrey. Dia merasa sedih karena harus ditinggal selama ini. Padahal, biasanya Jeffrey hanya akan melakukan perjalanan bisnis maksimal tiga hari. Tidak sampai satu minggu seperti ini.
Jeffrey langsung melepas pelukan. Lalu mengangkat koper sembari menuruni tangga. Sedangkan Joanna mengikuti di belakang.
Jayden menatap kasihan Joanna yang sedang melambaikan tangan pada mobil suaminya yang sudah meninggalkan rumah. Dengan raut sedih karena tidak rela ditinggal. Selama satu minggu pula.
Sekretaris baruku cantik sekali, kan? Andaikan aku belum menikah, aku pasti akan menikahi dia. Apalagi usia kita tidak terpaut jauh juga. Dia 27 dan aku 33 tahun. Hanya terpaut 6 tahun.
Jayden yang melamunkan ucapan Jeffrey ketika mabuk terkejut ketika Joanna memanggil dirinya. Memintanya segera masuk karena sudah malam. Ditambah hujan perlahan datang dan disusul dengan angin kencang.
Satu minggu kemudian.
Selama ditinggal Jeffrey, Joanna dan Jayden semakin dekat. Mereka bercerita banyak hal dan terkadang jalan-jalan bersama. Tentu saja naik taksi seperti biasa.
Sebab Jeffrey juga tidak melarang. Bahkan, dia yang meminta Joanna agar menemani Jayden agar dia betah di sana. Mengingat sebenarnya, Jeffrey agak khawatir pada istrinya yang tinggal di rumah sendirian jika ART pulang.
"Kenapa wajahnya seperti itu? Kamu tidak senang melihatku?"
Tanya Jeffrey sembari melepas pegangan koper yang sebelumnya digenggam. Dia langsung memeluk Joanna yang saat ini masih berbaring di atas ranjang. Sebab ini sudah jam dua malam dan dia baru saja pulang dari LA.
"I miss you!"
Jeffrey melepas pelukan. Lalu mengecup pipi dan bibir istrinya. Tangannya juga mulai mengusap paha dan menyingkap gaun tidur Joanna. Seolah sedang menginginkan itu sekarang.
Joanna yang sebenarnya mengantuk tidak bisa menolak. Apalagi dia merindukan Jeffrey juga. Mengingat pria itu hanya menelepon sehari sekali saja.
"Kamu minum?"
Joanna mendorong dada Jeffrey menggunkan kedua telapak tangan. Membuat wajah mereka bertatapan. Cukup lama, hingga Jeffrey tersenyum jenaka.
"Hehehe, sedikit. Minum di pesawat sebelum landing."
"Sikat gigi dulu sana! Mau anakmu ikut mabuk juga?"
Tanpa dua kali diminta, Jeffrey langsung turun dari ranjang. Memasuki kamar mandi sebentar dan kembali lagi dengan bibir basah. Lalu menaiki ranjang yang kini sudah diberi alas kain tebal di tengah-tengah. Agar tidak mengotori bed cover yang baru saja Joanna ganti tadi siang.
Selesai percintaan, Jeffrey langsung tidur memunggungi istrinya. Tidak ada aftercare seperti biasa. Membuat Joanna jelas merasa kecewa juga.
Setalah membersihkan badan, Joanna yang tidak bisa tidur memutuskan memasak. Untuk sarapan suaminya. Karena ini sudah jam empat dan sebentar lagi matahari datang.
Di dapur, Joanna menemukan Jayden yang sedang memakan mie instant sembari menonton film dari iPad. Hingga akhirnya mereka berbincang di sela-sela kegiatan sampai pagi datang. Membuat Joanna lupa akan rasa sedihnya. Begitu pula dengan Jayden yang senang karena ada teman bicara.
9. 00 AM
Jeffrey baru saja berangkat kerja. Dia masuk siang karena baru saja tiba dari LA. Sama seperti Jayden yang kini sedang survey lokasi yang akan dijadikan tempat untuk membangun rumah. Bersama orang suruhan Jeffrey tentu saja.
Joanna mulai bersantai saat ini. Menduduki sofa dan menghidupkan televisi. Namun, tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku bajunya berdering.
Ternyata dari Darla yang tidak sengaja menemukan foto ini di google drive milik sekretaris baru Jeffrey. Karena mereka masih sering berkomunikasi guna membicarakan tentang beberapa pekerjaan yang masih belum Jelita mengerti.
Darla: Aku menemukan ini di google drive Jelita. Aku tidak tahu motifnya apa menyimpan foto-foto Jeffrey di sana. Mereka tidak mungkin ada hubungan, kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joanna menatap foto-foto Jeffrey yang berada di LA kemarin. Ketika pria itu menghadiri konser dan ke pantai. Padahal, selama satu minggu ini Jeffrey selalu bilang jika dia sibuk sekali. Hingga tidak bisa video call dan hanya bisa telepon sehari sekali.
Kenapa Jeffrey tega sekali?
Batin Joanna sembari mengusap perutnya. Ketika melihat tanggal pada foto yang Darla kirimkan. Membuat air matanya mengucur tiba-tiba.
Karena selain cemburu, dia juga merasa iri pada Jelita. Karena bisa liburan bersama Jeffrey di LA. Berbeda dengan dirinya yang hanya pernah diajak liburan ke Bali ketika honey moon saja.
Karena setelah honey moon, mereka tidak pernah lagi liburan. Mengingat Jeffrey sibuk kerja dan kelelahan jika hari libur tiba. Sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang selain di atas ranjang.
Next chapter kalo chapter 5-6 udah dapet 100+ komentar, ya!!!