🍇06🍇

94 17 5
                                    

~~~~~

Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian Jisoo menangis waktu itu. Mobil Jisoo pun sudah terparkir rapih di garasinya seperti biasa. Yang berbeda adalah fakta bahwa ia tak lagi mengendarai mobil kesayangannya untuk pergi ke kampus.

Ia selalu diantar dan di jemput oleh dosennya, Kim Seokjin. Ia tak lagi menolak. Tapi, ia juga belum memberikan jawaban atas perbincangan mereka waktu itu.

Seokjin sama sekali tak mempermasalahkannya selagi Jisoo tak menjaga jarak. Lagi pula ia yakin gadis itu memiliki perasaan padanya. Jadi, ia tak perlu mengkhawatirkan apapun saat ini.

Seperti saat ini, keduanya tengah mengobrol ringan selama perjalanan menuju kampus. Sebenarnya hari ini Seokjin tak memiliki jadwal mengajar. Namun, ia sempatkan datang sekedar untuk mengantar Jisoo.

"Kalo gitu, saya duluan ya" pamit Jisoo.

Seokjin mengangguk. Jisoo pun melontarkan senyum sekali lagi sembari melambaikan tangannya. Tanpa ia sadari gerak geriknya tertangkap sempurna oleh dua pasang mata di belakangnya.

"Sebenernya lo punya hubungan apa sama si dosen galak tapi ganteng itu Soo?" ucap salah seorang yang Jisoo ketahui itu adalah Jennie.

Satu kalimat yang berhasil membuat Jisoo diam membantu. Dengan perasaan takut ia membalikan tubuhnya dan mendapati tatapan yang sangat mengintrogasi dari Jennie juga pria di sebelahnya, Taehyung.

"Kita ke rooftop sekarang, lo jelasin semuanya"

Jisoo hanya bisa pasrah saat tanganya di tarik oleh Jennie. Sementara Taehyung mengikuti di belakang dengan ekspresi yang sulit di artikan.

Jennie membiarkan Jisoo duduk di salah satu bangku yang ada di sana sementara ia dan Taehyung duduk di bawah. Seperti anak kecil yang siap mendengarkan cerita dari ibunya.

"Sekarang lo jelasin ke kita sejauh mana hubungan kalian" pintah Jennie.

Mau tak mau Jisoo mulai menceritakan semuanya dari awal tanpa ada yang terlewat. Sahabatnya pun mendengarkan setiap katanya tanpa menyela. Membiarkan Jisoo menghilangkan kebingungan yang ada di pikiran mereka.

"Jadi lo sampe sekarang masih gantungin perasaan tuh dosen?"

Jisoo mengangguk malu.

"Wow, gila temen gue keren banget. Ngegantungin perasaan dosen galak tapi ganteng yang jadi inceran kampus?" takjub Jennie bangga.

"Emang iya?" Jisoo baru tahu jika dosennya itu menjadi incaran gadis-gadis kampus.

"Iyalah! Jadi, gue saranin lo cepet kasih kepastian deh. Nanti kalo dia di embat sama yang lain bisa nangis lo" jelas Jennie.

Jisoo mengangguk setuju. Jennie benar, ia harus segera memberikan jawaban sebelum semuanya terlambat.

Di tengah keseriusan mereka, Taehyung beranjak dari duduknya. Wajahnya terlihat sangat tak bersahabat membuat Jennie juga Jisoo mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"Lo kenapa?" tanya Jennie.

Taehyung menoleh ke arah gadis itu. Ia menata emosinya berharap tak terlihat oleh sahabatnya itu.

"Gue baru inget, Pak Kyuhyun minta laporan kemaren, gue duluan ya" ucapnya sembari melangkah pergi.

Jisoo dan Jennie saling bertukar pandang karena bingung. Di tambah Taehyung yang tiba-tiba berhenti di ujung pintu juga kalimatnya sebelum benar-benar pergi membuat kebingungan mereka bertambah.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang