Diruang keluarga Tepes terlihat Ayah dan anak itu sedang bermain lego bersama,tawa keduanya saling bersahutan kemudian datanglah sang Papa yang membawa minuman dan makanan kecil untuk mereka.Indah sekali,jika saja Mikaela bisa merasakan itu.
"Kau iri?"tanya Krul yang ternyata sudah berada dibelakangnya.
"Ap-aapaa Bu?"jawab Mika gelapan.
"Aku tau kau iri dengan kakakmu,kau tak mau berusaha lagi dengan istrimu yang selalu foya-foya itu??"tanya Krul lagi.
"Shinoa berhak memutuskan hidupnya Bu,aku harus...."kata Mika belum selesai menjawab ketika Ibunya menyelanya.
"Lalu bagaimana dengan hidupmu??" teriak Krul kali ini dan membuat keluarga kecil dibawah sana mendongak melihat Mikaela dan Krul, "Bukankah sebuah pasangan artinya dua orang?kalau kau begini sama halnya seperti orang pincang,kau saja yang berjuang tapi istrimu tidak!" lalu Krul meninggalkan Mikaela sendiri yang terdiam mematung mencerna perkataan Ibunya.
Dia menangis,kenapa dari dulu Ibunya tidak pernah merestui hubungan mereka?Shinoa pun tak pernah memperhatikannya lagi,mungkin dulu juga begitu tapi Mikaela tidak merasakannya.Meane menatapnya dari bawah sana,ada perasaan terluka ketika melihat adik dari Ayahnya itu menangis.Mungkin karna mereka sama Mikaela dan Kanata,itu yang membuat Meane bersedih.
Eso pun menaiki tangga bermaksud menuju adiknya,dia berdiri dihadapan adiknya yang menunduk dan menangis itu.Tanpa kata ia memeluk Mikaela membawa dalam dekapannya dan mengelus punggungnya untuk menenangkan sang adik.Ada rasa bersalah direlung hatinya kini,keluarga yang bersamanya adalah keluarga yang harus adiknya bina bukan dirinya.Tapi bukan pula salahnya karena dari awal keluarga itu bukanlah milik siapapun hanya milik Yuu yang sekarang adalah miliknya.
'Kau tak bisa memiliki Yuu dan Meane milikku Mikaela adikku,berusahalah untuk hidupmu dan bahagialah tanpa mengingat dosamu yang telah kau tinggalkan.' ucap Eso dalam hati.
"Aku sudah lebih baik kak,aku tidak apa."ucap Mikaela setelah bangkit dari pelukan kakaknya.
"Aku hanya melakukan sebagaimana tugasku,kau adalah adikku bahkan kita kembar kau bisa berlari padaku sekarang jika kau bersedih."ucap Eso.
"Terimakasih...Yuu juga berkata begitu padaku..."kata Mika.
"Yuu?"tanya Eso dengan kaget dan menatap Yuu kali ini,"kenapa kau memanggilnya Yuu?bagaimanapun kau dan dia adalah seorang ipar."lanjut Eso.
"Maafkan aku Nii-san...Yuu-san bilang tidak apa-apa...."kata Mika lagi.
"Itu benar Sayang,aku yang menyuruhnya...bagaimanapun pula dia adikmu kan?aku juga ingin dekat dengannya."ucap Yuu saat menyusul Kanata bersama Meane.Yuu mencium pipi Kanata dan Meane merentangkan tangannya pada Ayahnya itu,bahkan sang Ayah menyambutnya dengan berbagai kecupan dipipinya.
"Panggil Yuu-san saja itu lebih sopan."kemudian Kanata pergi dengan menggandeng tangan Yuu.Rasa iri begitu memuncah pada diri Mikaela,dia yang anti gay sekarang berfikir bahwa tidak ada salahnya dengan gay asal mereka bahagia dan saling menghargai masing-masing bahkan dalam kasus kakaknya Eso mendapatkan seorang yang spesial.
"Apa yang aku pikirkan?Yuu istri kakak sendiri."ucap Mika.
---->

KAMU SEDANG MEMBACA
Meane
Ficción GeneralBagaimana jika hidupmu terlahir menyedihkan?apakah kau akan melakukan hal yang sama seperti Meane Amane?Dia akan menjadi kuat untuk Papanya,Yuuichiro Amane.