30.

809 67 11
                                    

isak tangis Jihan memenuhi seisi kamar tsb.

"maaf.."

"maaf karna aku, kamu jadi kaya gini"

Jihan menggenggam tangan Jagra seerat mungkin, memandangi nya dengan penuh harapan. Berharap sang kekasih membalas genggaman tsb.

"Jag? ayo bangun" ucap Jihan sembari menyeka air mata nya.

"jangan lama lama bobo nya ih"

air matanya kembali turun membasahi pipi gembul kesayangan Jagra itu.

memandang penuh harapan kearah jagra agar segera membuka matanya dan menyapa nya lalu memberikan senyum manisnya seperti yg hampir setiap hari ia liat.

lalu ia mendekatkan wajahnya ke telinga Jagra dan mengatakan

"aku tunggu kamu bangun, aku selalu disini nunggu kamu. I love u" bisiknya lalu mengecup kening Jagra sembari memejamkan matanya.

tanpa disadari air mata itu jatuh tepat dipipi sang kekasih.

"aku keluar dulu ya sayang, yg lain juga mau jenguk kamu. Nanti aku balik lagi buat nemenin kamu bobo ya? sambil aku usap usap juga alis kamu" ucapnya sembari tersenyum getir lalu meninggalkan ruangan jagra.

••••

diluar ruangan

"gue udah selesai, yg lain boleh gantian jenguknya" ucap Jihan

"kalo lo mau nemenin dia sampe besok gapapa lo netap aja disana ji, besok kita kesini lagi juga bisa" ucap Jendral

"betul tuh" sahut Sabilla

"beneran gapapa?" tanya Jihan

"iya gapapa ji" ucap mereka serentak

"bunda gimana?"

Rafiela yg mendengar pertanyaan tersebut pun langsung mendekati Jihan sembari tersenyum.

"gapapa sayang, bunda tunggu luar aja. Bunda juga mau urus administrasi" ucapnya sembari mengusap surai Jihan

"tapi nanti bunda tidurnya gimana?"

"nanti bunda bisa masuk kok nak, tenang aja cantik"

dengan senyum bahagia Jihan pun memeluk erat bunda.

"makasih banyak bun, janji tapi ya nanti langsung masuk ke dalam temenin Jihan?"

Rafiela yg mendengar ucapan itu pun terkekeh kecil

"iya nak, bunda janji"

"okeyyy, yasudah Jihan masuk ya bun? Guys gue masuk dulu ya. Makasih banyak semuanya" ucap Jihan sembari melepas pelukannya

"sama sama Jihan, Kita selalu berdoa yg terbaik buat Jagra, lo sama bunda" ucap Aurell

"tumben bener lo rell" ucap Raihan

"ish apaansi soasik"

"yeu asu" bisik Raihan

"udah udah yuk cabut, kita lanjut cari tau siapa dalang dibalik ini semua besok. Lo sama anak anak Clavera mau ikut rapat besok ji?" tanya Jendral

"eumm boleh deh"

"yaudah besok kabar kabaran aja ya, kita cabut dulu"

"okeeeyy tiati kalian"

"yoai, sampein ke temen lo ya" ucap Jendral

"teros bucin bae teros anjeng" oceh Raihan

"kabur" ucap Jendral sambil melarikan dirinya dan diikuti oleh yg lain.

dan disana pun hanya tersisa Jihan dan rafiela sang bunda Jagra

"hadeuh anak anak deh ya, yaudah ibu urus administrasi dulu ya nak. Kamu masuk gih"  ucap sang bunda

"oke bun, hati hati dan jangan lama lama ya" ucap Jihan lalu masuk kedalam ruangan.

sang bunda pun hanya tersenyum menatap Jihan yg sudah masuk kedalam ruangan.

"Jagra ayo bangun nak, ada satu manusia yg sebegitu khawatirnya sama kamu" ucapnya dalam hati dan pergi untuk membayar administrasi.

••••••

HAI GAISSS
IM BACKKK, MAAF BGT KEMAREN NGILANGG

YA AMPUN SIBUK SIBUK:))

skrng aku kembali dan HAPPY READING GUYSSS!!૮₍ ˃ ⤙ ˂ ₎ა

Guntara & MaylaikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang